A Family

1.8K 141 162
                                    

Baby Steps!

A JaeYu Fic

.

Bersamaku, mari kita definisikan kembali arti kata itu.

.

.

.

.

Langit cerah menyapa Seoul pada keesokan hari. Angkasa terbentang sebiru laut musim panas yang sebentar lagi sudah akan berganti musim. Besok sudah September, tapi suasana semarak Agustus nan terik belum menyingkir dari udara.

Itu bagus, karena Yuta suka musim panas. Hingga hari terakhir pun akan ia nikmati dengan senyum sumringah dan mata terbuka lebar mengagumi dunia yang sedang penuh warna.

Soal yang terakhir itu... entah dunia menjadi berwarna karena musim panas, atau justru karena pria di sisinya.

Yuta menoleh ke arah Jaehyun yang fokus menyetir. Sesekali pria itu bersenandung mengikuti lagu di radio diiringi ketukan jemari di setir. Kalau kebetulan sadar sedang diperhatikan, Jaehyun akan tersenyum ke arah Yuta. Tatapan dan senyum berlesung pipi itu sama lembut dan hangatnya.

"Kenapa, cherry? Mau mampir dulu?"

Yuta menggeleng. Bibirnya sendiri tanpa sadar melengkungkan kurva.

Yuta memandang langit biru dan padang hijau dan bangunan beragam warna lalu merenungkan mengapa semua tampak berbeda. Setiap sesuatunya membuat hatinya senang hari ini.

Ah, sepertinya Yuta sudah tahu... soal apa―atau tepatnya siapa―yang membuat Seoul tampak lebih berwarna di matanya.

.

Mobil hitam metalik terparkir rapi di tempatnya biasa pada area parkir apartemen. Menyusul kemudian, sepasang lelaki berbeda usia turun dari sana. Yuta yang menunggu Jaehyun mengunci mobil dibuat bingung saat pria itu datang dan mengulurkan tangan.

"Kenapa?" Yuta bertanya.

Jemarinya digamit. Jaehyun menariknya pelan, membimbing Yuta berjalan menuju gedung.

"Mau gandeng pacar," bisik Jaehyun merayu.

Dari belakang, Yuta pun menendang betis kiri Jaehyun. Cuma tendangan main-main tapi Jaehyun mengaduh seakan diseruduk banteng. Drama.

Jaehyun cukup baik hati karena tidak mengungkit soal wajah Yuta yang merona saat itu.

.

Di dekat playground mereka berpapasan dengan para ibu yang menggerombol asyik di bawah naungan pohon ginkgo. Terik matahari siang bolong seakan tidak terasa selagi mereka terus mengobrol tanpa jeda. Hanya kehadiran dua pria itulah yang sanggup meredakan suara mereka yang sebelumnya mendengung bagai lebah.

Yuta melambaikan tangan tinggi-tinggi, ditiru Jaehyun yang terlebih dahulu membungkuk cukup dalam. Para ibu membalas sapaan itu dengan serempak.

"Selamat siang juga Yuta, Jaehyun-ssi~ Cuacanya cukup panas, ya!"

Yuta mengangguk. Sedikit berteriak ia menyahut, mengingat dirinya dan si lawan bicara sedang terpisah jarak.

"Iya, terik juga. Biar nggak dehidrasi harus minum yang cukup, ya! Nyonya-nyonya yang cantik jangan panas-panasan dong!"

Para wanita tertawa sementara Yuta terkekeh. Jaehyun, tanpa diduga, juga mengeluarkan tawa kecilnya.

"Kalau begitu kami duluan ya, nyonya-nyonya sekalian," tutur Jaehyun hangat, dengan bermurah hati memamerkan sepasang lesung pipi yang memikat.

Baby Steps! [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang