Dinner

1.4K 167 103
                                    

Baby Steps!

A JaeYu Fic

.

Jaehyun mengundang Yuta dan Renjun ke jamuan makan malam sebagai wujud terima kasih. Namun malam masih panjang―terlalu sayang untuk dilewatkan tanpa kesan.

.

.

.

.

Huang Renjun menengok jam dinding dan pintu kamar pamannya bergantian sebelum membuang napas.

Tubuhnya perlahan melorot turun dari sofa. Kaki-kaki kecil berlari menghampiri cermin lingkar di sebelah meja bofet. Dengan seksama, bocah itu mengecek penampilannya.

Kemeja biru lengan pendek mulus tanpa kerut. Celana putih selutut yang licin mengilap. Pita putih panjang di bawah kerah kemeja yang berfungsi sebagai dasi.

Renjun memperbaiki letak ikat pinggang yang sedikit miring kemudian mengetuk-ngetukkan ujung sepatu ke lantai. Dilengkapi seuntai senyum bergingsul, ia tampak manis dan menggemaskan.

"Hmm... Oke, udah rapi. Udah cakep."

Jemari anak itu menyisipkan sehelai rambut cokelatnya ke belakang telinga sementara poni dibiarkan menjuntai menghiasi separuh dahi. Hoho, Renjun yakin ia sudah mirip aktor-aktor mandarin idola ayahnya. Tidak salah tadi dia minta tolong sang paman untuk mendandani.

Tapi omong-omong soal pamannya...

Seraya mendelik ke arah jam, Renjun yang manyun sebal itu berkata keras-keras.

"Yutaaa ayo cepat, nanti telat! Udah jam setengah tujuh nih!"

Dalam kamarnya, Nakamoto Yuta pun refleks memeriksa arloji. Yang awalnya cuma sedikit resah sekarang menjadi panik. Gerakan tangan yang menggeser gantungan demi gantungan baju dalam lemari pun jadi kian histeris.

Yuta ingat punya satu setel kemeja biru lagi tapi ke mana benda itu?! Selalu saja barang-barangnya hilang di saat mendesak!

Yuta mendengus gusar. Ia menyerah. Dengan berat hati disambarnya kemeja biru berbahan satin dan mengenakannya.

Sebetulnya pakaian itu bagus, jatuh dengan anggun membingkai tubuhnya nan aduhai. Cocok sekali dipasangkan dengan celana bahan yang mengaksentuasi pinggul indah serta kaki jenjangnya. Permukaan licin kain satin itu seolah-olah memantulkan cahaya, memberi kesan yang mahal sekaligus seksi. Tapi justru itu Yuta ragu memakainya karena ... dia jadi terkesan terlalu bergaya tidak, sih?

Yuta meraih kotak berpita di atas ranjang lalu membukanya setelah bimbang sejenak.

Satu set perhiasan tampak berkilauan di bawah pendar lampu. Isinya terdiri dari kalung perak sederhana serta sepasang anting bertakhtakan safir biru.

Yuta menghela napas.

Kotak itu tiba di apartemennya sehari yang lalu, namun jemari Yuta masih gemetaran ketika menyentuhnya. Siapapun tahu, itu barang mahal. Sekali lihat desainnya juga bakal ketahuan.

Dan Yuta sendiri tidak asing soal barang-barang mahal tapi yang ini beda karena datang tanpa diminta. Dua pria tampan bersetelan necis mengetuk pintunya begitu saja entah dari mana asalnya, mengabarkan bahwa mereka diutus mengantarkan hadiah tersebut langsung kepada Tuan Nakamoto Yuta.

Tentu saja, untuk menambah efek dramatis, sang pengirim menyisipkan surat kecil yang berbunyi:

'Pakailah ke acara makan malam besok. Pastikan kamu juga pakai baju yang senada.'

Baby Steps! [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang