Baby Steps!
A JaeYu Fic
.
'Di kejauhan sana ada bintang jatuh.
Bagaimana kalau kita buat permohonan?'
.
.
.
.
Pendaran cahaya dari sebuah lampu pijar menjadi satu-satunya bantuan yang tersedia untuk melihat. Di bawah lingkaran cahaya kuning itu, dalam mobil hitam metalik, Jaehyun tertunduk serius memeriksa goresan merah baru yang menodai kulit putih pasangannya.
"Cuma gores dikit, nanti juga sembuh sendiri," kata Yuta sepele.
Gelengan tegas menanggapi. Netra Jaehyun setia terpaku pada punggung tangan Yuta dan sederet peralatan P3K. Untung sekali barang-barang itu selalu disediakan di mobil.
"Tetap bisa infeksi," Jaehyun bersikukuh. Tangannya mulai menotolkan alkohol pada luka di punggung tangan Yuta―yang tak sengaja tercipta ketika menangkis belati.
Mau tak mau tingkah Jaehyun itu membuat Yuta mengulum senyum. Senang sekali punya sosok spesial yang mengkhawatirkan dan merawat bahkan setiap luka terkecil yang dia dapat. Coba saja dari dulu ketemu yang begini...
Sensasi perih alkohol yang merembesi luka itu tidak bermakna apa-apa. Ditambah lagi ada Jaehyun di depannya. Fokus Yuta teralihkan karena tiap kali kali angin malam berembus, rambut gelap pria itu akan berayun.
Hidung mancung dan garis wajahnya yang maskulin, perhatian dan kasih sayangnya yang memabukkan―Yuta yakin dirinya hidup dalam dongeng karena pria sehebat Jaehyun tidak mungkin nyata.
Pekerjaan Jaehyun cukup telaten. Ia tidak kesulitan menyelesaikan tahap demi tahap. Terakhir dia tempelkan sebuah plester yang pas menutup luka itu sebelum menegapkan tubuh.
Dengan lembut ditariknya tangan Yuta menuju bibirnya, dan lantas mengecup luka itu cukup lama.
"Jangan pernah terluka lagi," bisiknya, memanjatkan doa. Dan hati Yuta tergelitik oleh ribuan kupu-kupu yang menggeliat senang dalam dada.
Jaehyun manis sekali. Maniiiis sekali. Siapa sangka perilaku semanis ini akan datang dari pria yang beberapa bulan lalu bersikap begitu dingin?
"Makasih," cicit Yuta dengan agak terharu.
Jaehyun hanya mendesah dan mengusak-usak rambut Yuta. Kotak P3K kembali disimpan dalam dashboard. Sesudahnya dia mengulurkan tangan ke kursi belakang mengambilkan dua kaleng kopi yang dibeli saat mereka singgah di sebuah minimarket dalam perjalanan kemari.
Pasangan itu mereguk kopi perlahan sembari menikmati pemandangan malam yang terbentang luas. Gemerlap Seoul tampak ganjil dari tempat mereka kini berada; nyaris bagai setumpuk kristal penuh kilau dalam gua gelap gulita. Lampu-lampu gedung memancar tanpa ragu seakan beradu siapa yang cahayanya paling indah, tak peduli pada kegelapan yang mengepung dari segala sisi.
Seoul malam hari tampak lebih indah dari kejauhan. Pesonanya yang agung dipercantik pula oleh sekelompok bintang yang menggantung malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Steps! [ Jaeyu ]
FanfictionNakamoto Yuta, seorang mahasiswa tingkat tiga yang baru pindah ke apartemen baru awalnya cuma penasaran kenapa Jung Jeno-anak tetangganya-begitu pemalu dan tertutup. Tanpa sadar Yuta malah terseret masuk dalam kehidupan keluarga kecil itu dan beruru...