Baby Steps!
A JaeYu Fic
.
"Yang demam tuh Jeno, tapi kenapa pipi Yuta yang merah, ya? Terus kenapa jantung Yuta yang degdegan?"
.
.
.
.
Paruh kedua bulan Juni ternyata cukup ramah kepada Nakamoto Yuta. Ide-ide mengalir deras sehingga tak ada kesulitan soal pekerjaan. Istirahatnya pun cukup, dan studinya mulus bebas hambatan. Manajemen waktunya menjadi lebih baik, sehingga Yuta punya kesempatan buat mengurus diri bahkan memasak makanan sendiri. Itu adalah pencapaian besar, setelah sekian lama ia mengandalkan pesan antar untuk menjinakkan rasa lapar.
Di dapurnya, Yuta mengiris kol di atas talenan. Lirih ia bersiul-siul mengiringi lagu yang dikumandangkan pengeras suara. Sesekali, kepalanya menghentak mengikuti ketukan lagu yang cepat dan bersemangat.
Tok tok, terdengar ketukan di pintu. Yuta berhenti mengiris. Tok tok, kembali pintu diketuk.
Pisau ia tinggalkan tertelentang. Yuta buru-buru mencuci tangan lalu mengelapnya di apron kuning motif lemon. Dengan tegopoh-gopoh, pemuda itu berlari ke ruang depan.
Tidak menduga orang yang mengetuk pintunya sepagi itu adalah Jung Jaehyun. Namun tidak mengejutkan juga. Wajah itu sudah mulai familier Yuta temukan berdiri di tempat yang sama. Apa lagi kalau bukan karena Jeno, yang suka bertandang ke rumah meski hanya sekadar numpang tidur siang.
Justru yang mengejutkan adalah keadaan sosok dalam gendongan Jaehyun saat ini. Jung Jeno tertidur bersandar di dada ayahnya, terkulai lemas tak bertenaga.
"Jeno kenapa?" Yuta langsung bertanya, mendahului Jaehyun memberi salam.
Pria berusia tiga puluhan itu menggeleng panik. Kerutan di dahinya merupakan jejak dari situasi berat yang tengah ia alami.
"Maaf gangguin kamu pagi-pagi, tapi aku betul-betul nggak tahu harus minta tolong siapa lagi. Kak Jess ada urusan bisnis ke luar kota sejak kemarin lusa."
"Aku paham," Yuta mengulurkan tangan. Dengan sigap, ia dekap Jeno di dada begitu Jaehyun dengan sangat berhati-hati memindahkan sang putra ke rengkuhannya. Jeno merengek sedikit dalam tidurnya, tapi cepat ditenangkan oleh Yuta kembali. Tangan Yuta menepuk-nepuk punggung Jeno perlahan membujuk Jeno terus terlelap.
Yuta melintasi ruang tengah diikuti langkah-langkah Jaehyun yang berat. Ia buka pintu kamar cadangan, kemudian membaringkan Jeno di kasur ukuran single dekat rak pakaian kecil. Kamar itu dulu memang kosong sehingga leluasa untuk dipakai merawat kucing, tapi karena akhir-akhir ini Renjun sering menginap, Yuta dan sepupunya sepakat untuk mengisi kamar itu dengan perabotan ala kadar.
Jaehyun merunduk untuk mencium dahi sang buah hati. Dia bisikkan kalimat-kalimat permohonan yang entah ia tujukan kepada Jeno entah Tuhan, Yuta tidak tahu.
Tak mau mengganggu istirahat Jeno, sepasang pria dewasa itu pindah ke ruang tengah. Yuta bersandar ke punggung sofa, sementara Jaehyun berusaha menjelaskan situasinya menggunakan kata-kata yang hampir tak beraturan.
"Panas tubuh Jeno bahkan terasa dari luar pakaiannya," tangan Jaehyun bergerak tak menentu meluapkan kegelisahan. "Tadi malam lebih parah. Dia sampai menangis menahan sakit. Syukurlah―syukurlah pagi ini udah mendingan. Maaf... aku betul-betul nggak enak harus nyusahin kamu tapi aku udah nggak tahu harus gimana lagi. Apa aku cuti saja? Masalahnya ada meeting penting, dan nggak mungkin tiba-tiba minta ganti. Tapi Jeno―"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Steps! [ Jaeyu ]
FanfictionNakamoto Yuta, seorang mahasiswa tingkat tiga yang baru pindah ke apartemen baru awalnya cuma penasaran kenapa Jung Jeno-anak tetangganya-begitu pemalu dan tertutup. Tanpa sadar Yuta malah terseret masuk dalam kehidupan keluarga kecil itu dan beruru...