Confrontation

1.1K 134 99
                                    

Baby Steps!

A JaeYu Fic

.

Ketika akhirnya Jaehyun menyadari seseorang tengah mengatur siasat jahat, akankah semua sudah terlambat?

.

.

.

.

Serombongan muda-mudi berbarengan meninggalkan ruang kelas studio tari kenamaan di Seoul. Tidak lupa mereka membungkuk kepada lelaki ramping yang melepas kepergian mereka dari depan pintu―tiada henti-hentinya mengucap terima kasih.

Ten melambaikan tangan kepada para siswa diiringi senyum manisnya yang terkenal. Semangatnya belum surut padahal baru saja menyelesaikan sesi latihan intensif berjam-jam.

Tidak salah kalau Ten sesenang itu. Pasalnya kelas yang paling dia benci akhirnya selesai juga untuk musim ini. Neraka bernama 'sesi spesial akhir pekan' yang dilangsungkan hingga hari beranjak malam itu, akhirnya, berhenti meneror. Memang musim depan bakal begini lagi tapi sekarang dia ingin bernapas tanpa memikirkan itu dulu.

Ten meregangkan tubuh dengan puas. Kedua lengannya direntangkan ke atas. Ah, leganya. Tinggal beres-beres sedikit, mengunci pintu, lalu akhirnya pulang.

Ten janji sampai rumah nanti dia akan memanjakan diri sebagai hadiah buat semua kerja kerasnya sepanjang musim panas. Dia pantas mendapatkan itu sebelum mulai sibuk ambis tugas lagi, terutama karena dia dan Yuta berencana ikut kompetisi desain dalam waktu dekat.

Gemerisik dari arah belakang membuat Ten menoleh ke seseorang yang sedang asyik mengepel lantai studio. Rambut yang menjuntai hingga menutupi mata orang itu tidak menyulitkan Ten buat tahu bahwa dia sedang sangat senang.

Ten menghampiri temannya lalu merebut paksa tangkai pel dari tangan pemuda itu.

"Biar aku aja. Kamu mandi sana, nanti keburu sampai."

Yuta merebut tangkai pelnya kembali.

"Kena macet. Masih sempat beres-beres."

"Tuh kan, macet. Kamu sih pakai ngelarang dia datang lebih awal."

Yuta tak menggubris dan terus mengepel hingga ke tepi ruangan. Ten sahabatnya tapi Yuta tidak punya nyali untuk bilang sebetulnya dia malu kalau Jaehyun sampai lihat dia waktu melatih tari. Masa di kencan pertama begini Jaehyun malah diperlihatkan kondisinya yang berpeluh dan berantakan?

Untung Ten tidak mendesak. Memilih mengalah, pemuda Thailand itu pun mengambil pel lain dan mulai mengepel dari sisi berlawanan.

Sambil asyik mengobrol, tanpa terasa pekerjaan mereka selesai secepat kilat. Kini tinggal tubuh yang gerah dan lengket. Sudah tidak nyaman berlama-lama seperti itu jadi baik Yuta maupun Ten buru-buru mandi dan ganti baju, kemudian duduk di bangku pada koridor yang menghubungkan kelas-kelas.

Senyum Ten terkembang lagi waktu mengerling sahabatnya yang sedang cengengesan main ponsel.

Tidak payah menebak apa yang bikin Yuta seperti itu. Selama beberapa bulan terakhir, sosok yang mampu membuat Yuta kembali kasmaran hanyalah satu orang yang sama.

"Aku lega," tuturnya.

Yuta mendongak, menatap sepasang netra sang kawan sambil tertegun. Tanpa perlu bertanya apa yang Ten maksud dengan kalimatnya, Yuta sudah tahu. Dia tahu Ten tak pernah berhenti mengkhawatirkannya.

Baby Steps! [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang