~Durcin~

19 6 0
                                    

Assalamualikum kalian sehat kan ..
Jgn bosen ya..
Kalian ada tapi tak berjejak
-Authornya ¦Neng suci lestari-°°

"Di gurun pasir yang tandus,
Aku telah menemukan mawar merah yang segar dan memiliki sekujur pelindung di batangnya"

•Alenji Kalenka

^oo(〃^▽^〃)o

(masih Enji yang bercerita di sini;)

Di jam pulang sekolah, aku sedang berada di ruang guru berhadapan dengan guru bahasa inggrisku yaitu Bu Resty. Aku hanya meminta bantuan supaya lolos ke sekolah menengah atas dengan nilai tertinggi atau rata-rata.

"Sudah meminta persetujuan dengan orang tua ?"
"Nilai kamu yang sekarang sudah cukup membantu"
Ujar Bu Resty menjelaskan membuatku merasa tenang dan tak perlu repot-repot untuk mengikuti progam belajar di luar jam sekolah.

"SMA DARMANGTA, ya ?" tanya Bu Resty meyakinkan dan di balas anggukan olehku.

"Terima kasih Bu atas penjelasannya saya pamit pulang"

"Iya Enji, ajari juga Riani ya" Bu Resty berpesan untuk membimbing Ratih.

"Baik Bu.. Say pamit permisi " aku berpamitan dan menunduk sedikit dan berjalan keluar.

...

Setelah sampai di rumah, aku langsung saja membicarakan hal ini dengan orang tuaku untuk sekedar menanyakan pendapat saja.
Jika menanyakan setuju atau tidak aku begitu tidak yakin mereka akan mengatakan 'Setuju', karna letak sekolah itu sangat jauh dari rumah.

"SMA DARMANGTA ?, tapi itu-" ucap Ayah Enji terpotong oleh istrinya.

"Sekolah Asrama kan" ujar ibuku,Amy.
Aku mengangguk mengiyakan dan tersenyum permohonan padanya.

"Tidak, mama gak izinin kamu Enji !"

"Aku bisa ngurus diri sendiri" balasku berupaya menenangkan Ibu dan Ayahku.

Kini,.Ayahku bertanya "Kenapa harus di sana ?".

"Ini bakal jadi pengalaman yang terindah dan tak terlupakan, sebelum aku mati. Enji seneng banget bisa tau jalan kehidupan Enji di saat waktu yang terbatas"kemudian aku menambahkan "Enji bakal ngelakuin berbagai hal. Jadi saat Enji mati gak akan sia-sia dan menyesal".

Aku berucap sangat santai dan di akhiri senyum mamisku. Ayah dan Ibuku masih saja tidak bisa menerima keadaan, dia mana aku harus mengatur waktu untuk menjalani masa indah di kondisi sekaratku yang terhalang waktu.

"Mama tau, ini semua karna Ratih kan?. Kamu pengen pergi jauh dari dia kan?"
Ibuku menayakan beberapa hal ysng ada kaitannya dengan Mawarku. Seharusnya aku berkata jujur perihal ini, akan tetapi aku takut jika nanti Ratih mengetahuinya ia akan memikirkannya.

"Enji ?"

"Enji ?"

"Alenji !!"

"Hah kenapa Ma ?" tanyaku linglung sehabis memikirkan Mawarku.

"Mikirin apa ?. Ratih kan "

Detak cintanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang