~Gradasi~

9 3 0
                                    

Aku tak ingin menjalani kehidupan baru, aku hanya belum bisa melepaskan bayangan masa lalu

*<Ratih andriani wisma>*

Tiga bulan kemudian...

*SMA DARMANGTA/SENIN.

Pada hari pertama aku bersekolah di SMA DARMANGTA, aku merasa sangat bahagia dan kini aku akan belajar dengan tenang. Sebelumnya telah di umumkan untuk para murid baru akan di kumpulkan di aula dan akan melaksanakan upacara di dalam ruangan tertutup.

*Amanat (kepala sekolah)

"Kalian sudah ada di dalam lingkungan sekolah DARMANGTA, sekolah elit bergengsi di bandung. Kalian akan belajar di sini mendapatkan ilmu pengetahuan baru. Karna dengan ilmu yang baru akan memperoleh diri kita untuk memimpin kita berpikir dengan cara baru. Dan jangan membatasi diri kalian sendiri dalam batas-batas yang ada, buatlah kerangka kerja kalian sendiri. Selamat untuk kalian semua" ucap nya langsung turun dari panggung dan di meriahkan tepuk tangan seisi ruangan.

"Selanjutnya sambutan untuk siswi teladan...." ucap mic.

Upacara berlangsung dengan hikmat dan lancar, selanjutnya di akhiri dengan bernyanyi.

"Penutup, kita akan menyanyikan mars sekolah. Silahkan berdiri".

Seluruhnya berdiri dari duduk mereka dan berdiri dengan tegak dan mulai bernyanyi.

...

Upacara telah usai..

Kini,aku berada di taman sekolah ini tentu saja sekolah baruku taman sekolahnya saja sangat luas dan bersih terdapat banyak sekali kursi dan bunga di sini,udaranya sangat sejuk.

"Ratih lagi ngepain ya sekarang" batinku.

"Di samping kamu lah"

"Hah siap...a?" tanyaku celingukkan karna mendengar suara yang sangat familiar.

"R..Ratih...kamu di mana?" tanyaku gugup.

Aku berjalan dengan tergesa-gesa melirik ke kanan dan ke kiri mencari sumber suara tadi.

"Hai di sini" ucapnya di kursi.

"Hah..gak mungkin, aku cuman halu" ujarku histeris dan pergi.

"Alenji.." panggilnya dengan suara lembut.

"Aku masa depanmu Enji dan aku adalah orang yang selalu ada di pikiranmu", ujarnya dengan pede.

"INI SERIUS!!" teriakku dengan keringat bercucuran.

"Iya Enji aku sekolah di sini, gimana?" tanya Ratih dengan santai.

"Kok bisa..",tanyaku dengan raut wajah binggung langsung duduk dengan kasar di kursi.

"Kamu gak bakal bisa jauh dari aku"

"Aku belajar terus sampe mampus, kamu gak tau perjuangan aku. Kamu bodoh Enji,beraninya kamu ngeremehin aku"

Aku berjalan meninggalkannya yang masih saja mengoceh dan mengataiku, lebih baik aku pergi saja dari pada harus mendengarkan keluh kesahnya itu yang selalu menyalahkanku.

Detak cintanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang