[✨Behind✨]#1

736 91 4
                                    

Warning!! BxB konten. BoyXboy. Homo. FANTASY JUST MY IMAGINATION. CRACK PAIR.

#SELAMAT MEMBACA#

VOTE DAN KOMENNYA, MAKASIH.

+++

Mungkin bagi sebagian orang, menjadi terkenal adalah hal yang sangat menyenangkan. Bisa dikenal banyak orang, memiliki penggemar dan sebagainya.

Namun tidak bagi seorang model bernama Yeon Yumi. Dia merasa bahwa hal yang dia lakukan sekarang sangat tidak berguna.

Berpose seharian didepan kamera, bergonta-ganti pakaian dan makeup. Lalu, fotonya akan dipajang dimajalah.

Yumi merasa semua yang dia lakukan bukan hal yang berguna, pendidikannya terabaikan bahkan dirinya tidak punya seorang teman pun saat disekolah.

Namun awal semester baru ini, ada dua orang siswa baru yang masuk dan salah satunya saat ini sangat dekat dengan Yumi.

"Heeseung-ah, kesini!" panggil Yumi.

Heeseung tersenyum sembari membawa nampan makan siangnya dan tentu dibelakangnya ada Kai. Yumi tidak terlalu dekat dengan Kai karena pemuda itu hampir tidak pernah bicara kecuali hal itu sangat penting.

Tapi karena dia kekasih Heeseung, jadi ya bisa dibilang mereka bertiga bersahabat.

"Loh, kau tidak dapat nuggetnya?" kata Yumi dan Heeseung mengerucutkan bibirnya lalu mengangguk kesal.

Kai pun sama dia pun tidak mendapat nugget, jika dia dapat pasti sudah diberikan itu kepada Heeseung.

Yumi memotong nuggetnya menjadi dua lalu memberikannya separuh kepada Heeseung. Nuggetnya cukup besar.

"Makanlah, hehe"

"Wah Yumi Jukkumi, terimakasih temanku" balas Heeseung.

Kai tersenyum kecil melihat bagaimana Heeseung langsung menyumpit nugget dari Yumi dan memakannya.

"Hmm, Hueningkai nanti aku pinjam kekasihmu sebentar ya"

"Hm"

Yumi tersenyum melihat jawaban singkat dan anggukan dari Kai. Mata Heeseung menatap mata Kai dan dia tersenyum lalu mengajak bicara Yumi.

+++

"Aku bilang Yumi harus menjadi menjadi model, dengan nilai rendah itu dia mana bisa menjadi seorang guru!"

"Nilai Yumi menjadi turun itu karena kau terus memaksanya bekerja menjadi model sehingga waktunya belajar habis!"

Yumi menarik Heeseung untuk masuk kedalam rumah melalui pintu khusus dan tangga yang langsung menuju ke lantai dua.

Beginilah keadaan Yumi yang sebenarnya. Orangtuanya sering sekali bertengkar bahkan kata berpisah sering terucap diantara mereka namun hanya sebuah ancaman saja.

Ibu Yumi sangat terobsesi dengan dunia modeling namun dirinya tidak bisa masuk kedalam dunia tersebut karena kakinya yang pincang.

Lalu ayah Yumi tidak berbeda jauh dari sang ibu, dia terobsesi dengan dunia pendidikan dan memilili cita-cita sebagai guru tapi tidak terwujud karena harus memimpin perusahaan keluarga.

"Kau pasti sangat kesepian dan tertekan karena orangtuamu" kara Heeseung yang duduk disofa dalam kamar Yumi.

"Ya begitulah, tapi untungnya ada kau dan Hueningkai juga, mungkin" balas Yumi yang meletakan cola dan cemilan dimeja.

Heeseung hanya tersenyum dan mengangguk.

"Ck, mereka memang berhasil sebagai pasangan. Tapi mereka gagal sebagai orangtua" kata Kai yang berdiri bersandar sebuah pohon, mengawasi Heeseung.

Ponsel Kai berbunyi dan ada pesan dari Heeseung dia akan pulang.

"Kkakung, annyeong Yeobo"

"Berpegangan, nanti kau jatuh Hyung"

Heeseung yang duduk didahan. Kemudian, dia turun dan berdiri disebelah Kai.

"Perkataanmu tadi ada benarnya, sebagai pasangan mereka memang berhasil, namun sebagai orangtua mereka gagal" kata Heeseung.

"Mereka lebih mementingkan keinginan mereka tanpa menanyakan keinginan putri mereka sendiri" sambung Kai.

"Kasihan sekali Yumi"

Kai mengangguk, Kai sama sekali tidak bisa membalas ucapan Heeseung tentang Yumi dan orangtuanya itu.

Sebab seperti yang kita tau, Kai yatim piatu dan bahkan dia bisa ada sampai sekarang pun adalah karena bantuan Heeseung bukan orangtuanya.

Kai tidak tau arti kasih sayang dan cinta sebelum datangnya sosok Lee Heeseung dalam hidupnya.

"Aku sangat beruntung memilikimu" kata Kai yang kemudian mencium bibir Heeseung.

"Hahaha, sudahlah. Ayo pergi"

Keduanya pun kemudian pergi. Heeseung menatap jendela kamar Yumi dan tersenyum.

"Tenang saja, aku akan membantumu Yumi" lalu Heeseung naik ke motor Kai dan mereka pun pergi.

+++

"Hah, bertengkar lagi" kata Yumi kala mendengar suara barang yang pecah.

Yumi ada dikamarnya yang serba lengkap itu, dari kulkas sampai mini pantry. Ini semua dia sengajakan agar tidak selalu harus bertemu orangtuanya.

Bahkan, Yumi sengaja membangun tangga dan pintu yang langsung ke kamarnya itu agar tidak bertemu orangtuanya.

Yumi anak tunggal, jadi dia sangat kesepian. Temannya bermain hanya para pelayan dan pekerja dirumahnya.

"Nona, ini pesanan anda"

Yumi tersenyum ketika mendengar suara pengasuhnya itu.

"Terimakasih bibi Yun" ucap Yumi.

Yumi membawa masuk kantung belanjaan untuk mengisi kulkasnya itu. Saat sedang sibuk menata, ponselnya berbunyi dan ada pesan dari Kai.

Hueningkai/HeeNamchin.

Bisa temani aku besok membeli beberapa barang? Aku ingin memberi sesuatu pada Heeseung Hyung tapi aku tidak yakin. Jadi bisa?

Yumi terkekeh kecil, tentu saja dia menyanggupinya. Yumi sering merasa gemas pada pasangan satu ini. Heeseung yang menggemaskan dan sangat cerewet. Sementara Kai yang tampan dan pendiam namun sangat lembut pada Heeseung.

Dan Kai tidak mengucapkan bahwa dia mencintai Heeseung, namun dari caranya memperlakukan Heeseung sudah sangat jelas dia sangat menyayanginya.

Yumi juga kadang iri dengan Heeseung, namun dia bisa apa. Orangtuanya akan langsung marah dan menghancurkan hidup setiap pemuda yang mendekatinya.

Berbeda dengan Heeseung, orangtua Yumi memperbolehkan Heeseung berteman bahkan bersahabat dengan Yumi karena mereka tau Heeseung adalah submisif dan sudah memiliki kekasih.

"Baiklah, besok weekend. Ahh, mari menonton drama saja~"

Yumi pun menonton drama BL tanpa memperdulikan orangtuanya yang masih saja bertengkar.

Tbc

Dicerita kali ini, ada beberapa part yang terinspirasi dari kejadian nyata yang ada disekitarku.

Jadi, seeyou.

Paipai.

-nysi.

9/6/21

[KAISEUNG] Boy's From Nowhere✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang