Warning!! BxB konten. BoyXboy. Homo. FANTASY JUST MY IMAGINATION. CRACK PAIR.
#SELAMAT MEMBACA#
VOTE DAN KOMENNYA, MAKASIH.
+++
"Annyeonghaseo, Lee Heeseung imnida"
"Huenungkai imnida"
Kedua pemuda yang baru memasuki Yung Won High School. Keduanya duduk dibangku mereka dan kelas pun dimulai.
Pelajaran berlangsung dengan damai dan lancar, hingga akhirnya jam makan siang pun tiba.
Heeseung berjalan bersama seorang pemuda manis dan dibelakang mereka ada Kai.
"Chu Minjin, sehabis makan siang bisa antarkan aku ke ruang administrasi?" tanya Heeseung.
"Boleh-boleh" balas Minjin dengan semangat.
Heeseung dengan mudah akrab dengab Minjin, mereka bahkan duduk berdua meninggalkan Kai yang kini malah didekati banyak siswi. Kai tidak menanggapi mereka dan fokus pada makanannya.
Dan seperti yang sudah dijanjikan, Minjin mengantarkan Heeseung dan Kai ke ruang administrasi.
Tapi, Minjin hanya mengantar tidak menunggui keduanya.
"Ada yang aneh pada anak itu, kau menyadarinya kan?" kata Heeseung pada Kai yang ada disebelahnya.
"Ya, dia ramah namun dia terlihat sangat murung" balas Kai.
"Kau mau membantunya?" sambungnya dan Heeseung mengangguk.
"Dia bukan hanya butuh, tapi sangat membutuhkan bantuan"
Keduanya menatap Minjin yang berjalan ditaman sendirian dari balkon ruang administrasi.
+++
Jam pulang sekolah, Minjin langsung pulang dan sudah disambut oleh orangtuanya yang meminta kertas ulangannya hari ini.
"Bagus, jangan sampai aku melihat angka sembilan ini jadi delapan" kata ayah Minjin.
"Sudah, kembali ke kamarmu belajar sana" sambung sang ibu.
Minjin naik ke kamarnya dan bertemu kakak perempuannya yang pamit kepada orangtua mereka untuk pergi ke les balet.
Minjin iri dengan kakaknya itu yang bisa melakukan hobi dan mengejar mimpinya menjadi penari balet, sementara Minjun, mimpinya adalah menjadi figure skating namun orangtuanya tidak setuju.
Mereka lebih suka Minjun duduk dikursi belajar dan belajar terus menerus. Mereka juga selalu memaksanya untuk belajar bisnis. Padahal minat Minjun bukan disana.
Lee Heeseung
Malam nanti jam 9 menyelinaplah keluar, kita main ice skatingMinjun tersenyum, sudahlah dia tidak peduli dengan orangtuanya. Yang terpenting dia bisa bermain ice skating lagi.
Dia segera berganti pakaian dan mengeluarkan sebuah kotak dari bawah ranjangnya. Memastikan pintu terkunci dan kemudian membuka kotak tersebut.
Mengeluarkan banyak buku usang nan tebal dari sana lalu mengambil sebuah kotak lain. Sepatu ice skating yang dia beli dengan uang hasil kerja part timenya dengan dalih refreshing bersama temannya padahal bukan.
Diusapnya sepatu berwarna hitam itu, lalu dia bereskan barang-barangnya. Dan menata barang yang dia perlukan untuk kabur.
Heeseung, teman barunya itu menawarkan bantuan yang tidak bisa Minjin tolak. Dia akan membantunya dan tentu saja Minjin mau.
+++
Pukul sembilan malam, Minjin pergi keluar dia izin kepada orangtuanya untuk membuang sampah padahal dikantung sampah yang satu lagi adalah tasnya.
Setelah sampai dia buang sampah itu dan kemudian berlari pergi menuju tempat dimana Heeseung sudah menunggu.
Dia menangkap siluet Heeseung yang langsung menyuruhnya masuk kedalam mobil, didalam juga ada Kai dia yang menyetir.
"Siap pergi?" tanya Kai.
Heeseung dan Minjin mengangguk, lalu pergilah mereka sementara orangtua Minjin bingung karena putra mereka tidak segera kembali padahal hanya membuang sampah.
"Eomma! Appa! Minjin sepertinya kabur!"
Teriak kakak Minjin, mereka akan keluar dari rumah ketika bel berbunyi. Dan didepan sana ada Kai.
"Maaf, tapi apakah ini rumah Chu Minjin?" tanya Kai sopan.
"Iya, kau siapa?" balas ibu Minjin.
"Ah, saya teman sekelas Minjin. Saya kemari ingin meminjam beberapa buku padanya"
"Minjin masih emm masih ada diluar, dia pergi belum kembali k-kami sekarang akan pergi mencarinya" balas ibu Minjin.
"Ah begitu, yasudah saya permisi"
Kai pergi dari sana, dibelokan gang dia bersandar dan menatap mobil keluarga Minjin itu pergi lalu menatap rumah tepat ke jendela kamar Minjin yang memang sengaja dia buka.
Kai masuk melalui jendela kamar itu, dia tidak takut dengan cctv dia sudah urus iti tadi.
"Dimana bocah itu menyimpannya?"
Baru saja selesai berucap, Kai sudah menemukan apa yang dia cari. Sebuah dokumen penting yang Minjin lupa bawa. Lalu setelahnya dia pergi.
+++
Disisi lain, Minjin tengah tertawa bahagia karena akhirnya bisa meluncur diatas es lagi. Heeseung juga ada disana meluncur dengan pelan mengikuti Minjin.
"Saat meluncur rasanya aku seperti terbang, namun kemudian sayapku dipatahkan oleh orangtuaku"
Heeseung hanya tersenyum kemudian menarik Minjin untuk kembali meluncur.
"Kau memiliki bakat yang bagus, sayangnya orang tuamu mematahkan sayapmu untuk terbang menggapai mimpimu"
Heeseung terus tersenyum dan tertawa selama meluncur diatas es, dibangku diluar arena es ada Kai yang duduk dan meminum hot americanonya dan menonton kekasih dan temannya itu.
Dan ditangannya juga ada dua dokumen, satu dokumen milik Minjin dan satu lagi dokumen pendaftaran kelas ice skating.
Kai ingin memberikan dokumen itu namun dia tidak tega untuk merusak moment Minjin dan Heeseung yang saling kejar-kejaran seperti anak kecil diatas es sana.
Kekanakan namun itu membuat mereka bahagia. Karena memang hal sederhana pun dapat membuat bahagia.
Tbc
Abis mulung ide dan munculah cerita ini. Btw cerita baru TXT coming soon guys, tunggu ya.
See you.
Paipai
-nysi
21/6/21
KAMU SEDANG MEMBACA
[KAISEUNG] Boy's From Nowhere✓
Fanfiction[END] Terinspirasi dari series Thailand Girl From Nowhere. Tapi ini versi BXB dengan ship TXT Kai dan Enhypen Heeseung. Dah, baca aja dulu. Start: 16 Mei 2021 End: 14 Januari 2022