[S2]✨Secret✨#3

414 68 16
                                    

Warning!! BxB konten. BoyXboy. Homo. FANTASY JUST MY IMAGINATION. CRACK PAIR.

#SELAMAT MEMBACA#

VOTE DAN KOMENNYA, MAKASIH.

+++

Siang hari, saat jam makan siang. Kooeun menuju kantin asrama untuk membeli beberapa bahan makanan. Disana dia menemukan Heeseung dengan beberapa plester diwajahnya.

Tidak hanya Heeseung saja tapi Kai ada disana juga namun tidak memiliki luka separah Heeseung. Kooeun mendekati mereka dengan wajah bingung.

"Kalian darimana saja?" tanya Kooeun.

"Ruang hukuman, darimana lagi memang?" balas Kai.

"Ini karena ku, maaf" kata Kooeun menatap Heeseung bersalah.

"Tidak, ini bukan salahmu" balas Heeseung sembari menepuk bahu Kooeun pelan.

Kooeun pamit untuk membeli beberapa makanan. Selama didalam, Heeseung dan Kai mengawasinya namun Kooeun tidak menyadarinya.

"Dia orang yang tepat" kata Heeseung.

"Benar aku setuju, jadi kapan aku harus melaksanakan tugas itu?" balas Kai, Heeseung tersenyum menatap sang kekasih.

"Malam ini" katanya sembari tersenyum miring.

Kai tertawa kecil. Dia tau persis isi pikiran Heeseung.

"Kau tidak sabar ya untuk bertemu dia" kata Kai.

"Tentu saja, Yumi juga pasti tidak sabar untuk bertemu dengannya" balas Heeseung.

Kai hanya mengangguk kemudian dia pergi saat Kooeun datang membawa cup ramyun dan gimbab segitiga ditangannya serta sebuah air mineral.

"Mau kemana dia?" tanya Kooeun.

"Menemui Lee Hajun, kau tidak lupakan mereka sahabat?" balas Heeseung.

Kooeun mengangguk, kemudian mereka berbincang disana. Heeseung menceritakan apa yang terjadi semalam dan yang terjadi diruang hukuman.

Kooeun menyimak dengan seksama, hingga dia mengetahui sesuatu.

"Jika kau bermesraan dikoridor sekolah, maka kau akan mendapat hukuman nomer 13. Dimana kau dan pasanganmu dipaksa untuk melakukan itu dan karena itulah aku tidak ada dikelas. Dan jika kami menolak kami akan dikeluarkan dari sekolah" kata Heeseung.

"Sementara kau tau sendiri jika kau dikeluarkan dari sekolah ini, kau akan sulit mencari sekolah lain" sambung Heeseung.

"K-kau dan Hueningkai?" tanya Kooeun pelan takut menyinggung perasaan Heeseung.

"Iya, that why aku mengenakan plester dileher. Dan untuk wajah, ini ulah para pengawas" balas Heeseung santai sembari memakan roti stoberinya.

"Kau tau Heeseung-ah, Soo Ahn Ji Ssaem juga pernah mendapatkan hukuman nomor 13" bisik Kooeun pada Heeseung yang menatap Kooeun kaget yang tentunya palsu sebab dia sudah tau semuanya.

"Kalau begitu, malam nanti setelah jam malam. Temui aku digedung olahraga dan bawa berkas itu juga, mengerti?" Kata Heeseung.

Kooeun mengangguk dan melanjutkan makanya sementara itu Heeseung menatap Kai yang ada dipinggir lapangan tidak jauh dari sana.

+++

Sementara itu, Kai tengah bermain basket bersama Hajun. Permainan berakhir imbang. Dan mereka tengah beristirahat dipinggir lapangan.

"Kau dihukum apa oleh para pegawas itu?" tanya Hajun.

"Hukuman nomor 13, kau sudah pernah dengar itu kan?" balas Kai.

"Wah, kau antara beruntung dan sial. Beruntung karena itu adalah Lee Heeseung dan sial karena fansmu akan menghilang satu persatu" kata Hajun.

"Aku tidak peduli, malah bagus. Mereka tidak ada satupun yang cantik atau menarik, lebih cantik Lee Heeseung" balas Kai.

Hajun tersenyum dan menggelengkan kepala tidak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya itu.

"Ya, kau mau aku dekatkan dengan Moon Kooeun tidak? Mumpung sahabat gadis itu adalah kekasihku" kata Kai, memulai tugasnya.

"Aku tidak yakin, aku memang menyukainya. Namun, ibuku adalah guru pengawas, dia tidak akan setuju aku memiliki kekasih apalagi Kooeun, sahabat dari Lee Heeseung" balas Hajun sembari menatap Kooeun yang masih duduk bersama Heeseung.

"Aku ada ide"

"Apa itu?" tanya Hajun antusias.

"Malam nanti, setelah jam malam. Datanglah ke gedung olahraga dan kau akan tau" balas Kai kemudian menepuk bahu Hajun dan berlalu pergi.

+++

"Papa, apa tidak ada tugas untuk ku?" tanya Yumi.

"Ada, kemarilah" balas Heeseung.

Yumi pun mendekati Papanya. Saat ini, keluarga imortal tersebut ada dikamar milik Yumi.

"Tugasmu adalah yang paling utama tapi paling mudah" kata Heeseung.

Yumi mendengarkan penjelasan Heeseung dengan seksama. Sementara Kai dia tengah melakukan sesuatu yang lain dilantai kamar Yumi.

"Oke, aku paham" kata Yumi.

"Jika kau paham, maka segera kerjakan" kata Kai.

"Siap Dad. Aku pergi dulu, bye Daddy bye Papa" kata Yumi yang kemudian pergi keluar, ini sudah jam makan malam.

"Hyung, kau yakin dia bisa?" tanya Kai sembari mendekati Heeseung yang berbaring diranjang Yumi.

"Tentu, dia anak kita. Tugas itu sangat mudah untuknya. Percayalah, dia akan baik-baik saja" balas Heeseung sembari meneluk tubuh Kai yang duduk dipinggir ranjang.

Kemana Yumi pergi? Dia tentu mengerjakan tugasnya. Tugas yang sangat mudah bagi seorang Yumi. Dia menemui Soo Ahn Ji, si guru konseling sekaligus salah satu guru pengawas murid disekolah ini.

"Annyeong Unnie, kau sedang apa?" tanya Yumi kepada Soo Ahn Ji yang sedang ada ditaman dekat kantin asrama.

Asrama guru ada dilantai satu dimasing-masing asrama putra dan putri.

"Tidak apa-apa, hanya sedang mencari udara segar" balas Soo Ahn Ji.

"Oh iya Unnie, boleh aku tanya sesuatu?" kata Yumi sembari duduk disebelah Soo Ahn Ji.

"Tentu saja boleh" balas Soo Ahn Ji dengan tersenyum.

"Ini tentang Hueningkai dan Lee Heeseung. Apa yang terjadi dengan mereka? Memang mereka dihukum apa?" tanya Yumi sembari menatap Soo Ahn Ji tepat dimata sang guru tersebut.

"A-ahh i-itu m-mereka hanya dihukum biasa saja kok. Hehe, iya yang biasa" balas Soo Ahn Ji.

"Eung? Benarkah? Lalu kenapa Lee Heeseung sampai tidak masuk sekolah dan memiliki banyak luka diwajah dan tubuhnya?" tanya Yumi lagi sembari menatap sang guru dengan wajah polosnya.

Siapapun tidak akan tega berbohong jika ditatap sepolos itu. Dan ya, itulah kenapa Heeseung mengirim Yumi untuk tugas tersebut.

"Hufftt, Yumi-ya. Boleh aku bercerita sesuatu padamu?" kata sang guru dan Yumi tentu mengangguk.

Sementara itu dari asrama, Kai dan Heeseung menatap Yumi dan Soo Ahn Ji yang ada ditaman. Heeseung menatap Kai.

"Lihat, dia bisa mengerjakan tugas itu dengan mudah kan?" kata Heeseung.

"Iya, dia putri kita. Tentu dia bisa karena dia hebat, sepertimu Hyung" balas Kai sembari mencium bibir Heeseung.

Tbc

Eh cie yang digantung, hahaha. Sorry, emang sengaja biar penasaran kalian dan biar rajin komen juga.

Dan, see you.

Paipai

-nysi

27/11/21

[KAISEUNG] Boy's From Nowhere✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang