SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, jadi follow dulu yaa baru bisa bacaa semua chapter dengan lengkap!Sebelumnya aku minta maaf kalau ada kesamaan alur, tempat, tokoh, ataupun karakter sama cerita lain.
⚠️⛔ NOTES : YANG DIGARIS MIRING ADALAH KEJADIAN THROWBACK!!!
Happy reading!
***
Kami terlambat.
Saat sampai di markas semuanya sudah berantakan. Uang kami banyak yang hilang, dan Genyziud itu hilang. Kertas-kertas tugas kami bertebaran, namun bukan itu yang membuat kami sangat kecewa. Genyziud yang sudah dititipkan kepada kami, telah tiada.
Kami semua merasa terpukul karena kejadian ini, terutama Megan. Ia berusaha mengecek CCTV yang terdapat di sudut markas kami, hanya untuk mendapatkan hasil yang tidak memuaskan.
"Orang itu menutup CCTV kita, sial. Aku tidak menyangka dia akan sepintar ini!" ujar Megan yang berjalan kembali ke ruang utama markas. "Aku harus bilang apa pada mommy!" suara Megan mulai serak, ia takut sekali mengecewakan ibunya.
"Meg, aku nanti bantu periksa CCTV dan juga markas, aku yakin pencurinya tidak sepintar itu! Dia pasti meninggalkan jejak!" ujar Irene menenangkan Megan.
"BAGAIMANA GENYZIUD YANG SUDAH BERBENTUK FLASHDISK ITU BISA HILANG?!" Megan mulai berteriak histeris dengan suaranya yang nyaris hilang. Ketiga temannya mulai takut dan khawatir, mereka takut penyakit masa lalu Megan kembali menghantuinya. Megan, gadis sempurna itu, dia tidak sesempurna yang terlihat. Hanya ketiga temannya yang tau bahwa Megan mengidap penyakit Duck Syndrome, yang masih menghantui Megan sampai saat ini.
"Sar, kenapa lo ambil jalan ke rumah Megan?" tanya Jihan kebingungan.
"Lah kan kita jemput Megan dulu, lo mau tinggalin Megan?" jawab Sarah sembari memegang setir mobilnya.
"Megan katanya lagi jalan bareng keluarga, ck, lo lupa ya? Dia kan emang ngga bisa ikut ke Dufan! PIKUN... PIKUN..." Irene berdecak kesal. "WOY, SARAH BENGONG MULU LO?!"
Karena kebingungan, Irene dan Jihan mengikuti arah pandangan mata Sarah. "Re..Ren, itu bu..bukannya Megan ya?" tanya Sarah dengan suara yang bergetar. Mereka semua terkejut. Seketika itu suasana di mobil menjadi menegangkan dan diliputi kekhawatiran. Bukan tanpa alasan, mereka melihat sesosok gadis yang berdiri di pinggir jembatan yang tampak ingin bunuh diri, dan gadis itu ialah sahabat mereka sendiri, Megan.
Mereka segera berlari menghampiri gadis tersebut, "MEG, MEGAN SADAR BEGO?! LO NGAPAIN DISINI!" teriak Jihan yang segera menarik tangan Megan. Megan, gadis itu menatap mereka kosong, ia tampak sangat berantakan. Megan menatap mereka dengan mata hitam legamnya yang mempesona, yang berbeda adalah pandangan matanya yang hampa. Ia seperti bukan ... Megan. Kedua kakinya yang sudah berdiri dengan gemetar diatas tiang-tiang besi itu hanya menghempaskan tubuhnya pasrah ke dalam pelukan Jihan yang sedari tadi menarik tangannya. Tubuhnya gemetar.
Ketiganya tidak mempercayai apa yang mereka lihat, selama hidup mereka, mereka tidak pernah melihat Megan seperti ini. Yang mereka tau Megan adalah gadis ceria yang perfect, dan juga ambisius. Namun, dari kejadian itu mereka baru mengetahui bahwa Megan, gadis itu benci akan fakta bahwa dia adalah orang yang ambisius. Karena ambisius, dia hampir membunuh dirinya sendiri. Gadis itu membenci hidupnya dan dirinya sendiri.
Ambisius, hal itu membutakan Megan.
Hanya karena Nilai Akhir Semester yang remedial, Megan hampir merenggut nyawanya sendiri. Jika bukan karena ketiga temannya, ia mungkin tidak ada lagi di dunia ini. Dan jika tidak ada ketiga temannya, mungkin ia sudah menjadi pembunuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbroglio [ONGOING - HIATUS]
FanfictionMegan Alexandra, gadis rupawan layaknya Dewi Athena dengan sifatnya yang dingin itu ternyata menyimpan banyak rahasia. Dibalik kecantikannya dan prestasi yang diraihnya, tak di sangka gadis itu adalah makelar, hacker, dan agen rahasia. Megan, gadis...