06 - Little Surprise

47 28 113
                                    

SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, jadi follow dulu yaa baru bisa bacaa semua chapter dengan lengkap!

Sebelumnya aku minta maaf kalau ada kesamaan alur, tempat, tokoh, ataupun karakter sama cerita lain.

Happy reading! Semoga suka ceritanyaa <33

Beberapa nama di cerita ini hanya fiksi belaka ya guys!

***

"Halo, tuan muda! Saya ada kabar, ibu dari Nyonya Megan sudah mendirikan perusahaan sendiri dan tidak lagi bekerja sama dengan ibu dari Nyonya Camilla dan Nyonya Manda." ujar sekretaris pribadi kepada anak pimpinan SM Firm.

"Kapan peresmian perusahaan itu pak?" tanya sosok itu.

"Saya belum mendapatkan informasi mengenai itu pak, saya akan segera menyampaikannya ketika saya mendapatkan informasinya." jawab sekretaris pribadi Mr. Oh Sehun itu.

"Terimakasih pak!" jawab sosok yang kini sedang duduk bersantai di sofa perusahaan.

Sekretaris itu membungkukkan badannya dan pergi dari ruangan itu meninggalkan Jaehyun sendirian di ruangan yang mewah itu.

Sepertinya misiku tak sepenuhnya gagal, batin sosok itu.

"Dan yang terpenting aku tidak lagi terbelenggu dengan ibu dan Agatha." ujar sosok itu, menghela napas berat. Perlahan-lahan, ia mulai memejamkan matanya dan tertidur.

***

 Sebuah mobil mewah melaju menuju daerah tempat kost Megan, kemudian berhenti tepat di depan kost Megan.

Megan melepaskan sabuk pengamannya kemudian mengambil sebuah tote bag berisi shihlin dari bagian belakang mobil. 

"Makasii kak, hatii-hati yaa kak." ujar Megan menoleh kepada sosok di sebelahnya sembari tersenyum.

"Iyaa, makasii juga yaa Megaan!" ujar Ares sembari mengelus rambut Megan perlahan-lahan. Gerakan Megan sedikit tertahan, kedua matanya mengerjap-ngerjap bingung yang membuatnya terlihat imut. Tetapi sesaat kemudian ia mengulas senyumnya, "nanti kalo udah sampe, chat aku yaa!" ujar Megan.

Ares mengangguk-ngangguk, meng-iyakan permintaan Megan.

Megan segera melangkahkan kaki jenjangnya memasuki halaman kostnya. Sebelumnya, ia menyempatkan diri untuk menengok jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul...

HAH? 09.00?!

Ia berlari-lari kecil memasuki markas kecil di kost mereka, menimbulkan bunyi yang sangat gaduh. Ia membuka pintu markas kecilnya dan...

"DOR!" ujar ketiga temannya memandangi Megan yang baru saja memasuki pintu markas kecil mereka.

Interior markas ini hanya memiliki sofa cokelat, sebuah meja dengan panjang 1 meter dan lebar 0.5 meter, dan proyektor, tidak seperti markas besar mereka di dekat kampus mereka yang dilengkapi dengan kamar dan brankas.

"Lu telat 1 menit!" ujar Irene dan Jihan hampir bersamaan.

Megan menoleh ke jam dinding di markas kecil tersebut, kemudian mendengus kesal. 
Dengan segera, ia mengambil ancang-ancang, menempelkan tubuhnya ke lantai, dan mulai melakukan push up.

Sudah menjadi tradisi bagi mereka untuk melakukan push up saat salah satu dari mereka terlambat mengikuti pertemuan.

Hanya saja, ini adalah ketiga kalinya Megan terlambat. Sedangkan teman-temannya, jangan tanya, Megan bahkan tidak bisa menghitung seberapa sering mereka terlambat.

Imbroglio [ONGOING - HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang