"Apa kau sangat mengkhawatirkanku? Ayolah, Hyung, aku baik-baik saja," jelas Taehyung sembari mengenakan jaketnya. Lukanya tak terlalu parah. Jadi, hari ini ia sudah bisa pulang. "Ah ya, apa Ara merepotkanmu?"
"Sangat. Dia berubah menjadi menyebalkan. Padahal biasanya dia sangat manis," jawab Yoongi yang mengundang kekehan dari Taehyung.
"Dia memang terkadang seperti itu. Terima kasih karena kau membawakan baju untukku. Akan aneh jika aku pulang dengan baju penuh darah." Taehyung menjinjing paper bag berisi bajunya kemudian melangkah keluar.
"Ara sedang diluar dengan Tzuyu sekarang."
"Mwo?"
"Kenapa kau sangat terkejut?" tanya Yoongi, membuat Taehyung segera memasang wajah datarnya. Ia ingin sekali melupakan perasaannya pada Tzuyu. Namun, dengan kehadirannya saja, ia benar-benar sudah gagal.
"Kenapa kau membawanya? Dia harus beristirahat."
"Kau tahu bagaimana keras kepalanya? Sama seperti kau dan Ara, Tzuyu juga tidak akan mendengar apa pun yang kukatakan," jelas Yoongi. Pria itu menghela napas. Ia tak mengerti kenapa orang-orang di sekitarnya memiliki sifat keras kepala yang tinggi.
Taehyung menghentikan langkah saat ekor matanya menangkap beberapa perawat berlari dengan sebuah brankar. Masalahnya, ia menangkap sosok yang tak asing terbaring di sana.
"Ada apa?"
"Tzuyu."
"Maksdumu?"
Taehyung berlari menyusul brankar itu, semakin terkejut karena dugaannya benar. Tzuyu memang terbaring di sana dengan luka di kepala.
Dengan tangan gemetar, Taehyung menekan nomor Jungkook. Pria Jeon itu harus tahu keadaan Tzuyu saat ini.
"Hyung, tolong cari Ara."
***
Tzuyu tersenyum sambil menggenggam tangan mungil Ara.
"Bibi, apa aku boleh makan cokelat?"
"Tentu saja, tapi tidak boleh banyak-banyak, kau bisa sakit gigi nanti," jelas Tzuyu. Ia merasa bosan jika harus menunggu Yoongi juga Taehyung. Alhasil, ia putuskan untuk pergi ke minimarket. Lagi pula, tempatnya tak terlalu jauh dari rumah sakit.
Tzuyu mendorong pintu, membiarkan Ara masuk lebih dulu. Ia hanya ingin membeli susu pisang untuk Jungkook, lalu roti isi untuk dirinya. Jungkook sedang dalam perjalanan. Jadi, ia putuskan untuk membelikan sesuatu.
"Ara, kau sudah dapat cokelatnya? Ayo kita bayar," ujar Tzuyu, membuat gadis kecil itu segera memberikan cokelat yang ia inginkan. Namun, setelah memberikan cokelat itu, Ara justru pergi keluar tanpa sepengetahuan Tzuyu.
"Terima kasih." Tzuyu bingung saat tak menemukan Ara di sekitarnya. Hingga akhirnya ia terkejut saat menemukan Ara di tepi jalan.
"Ara-ya, itu sangat berbahaya." Tzuyu mempercepat langkah. Ia tahu, seharusnya ia tak melakukan ini. Namun, ia tak mau jika sesuatu yang buruk terjadi pada Ara.
"Ara!" Tzuyu menghentikan langkah saat perutnya terasa sakit. Namun, ia memilih untuk menahannya. Sebab, Ara justru berjalan menuju jalan raya hanya karena mengejar anak anjing.
"Ara!" Tzuyu menjatuhkan kantung berisi makanan yang ia beli, segera berlari dan memeluk Ara saat sebuah mobil melaju ke arah gadis itu.
Tzuyu memejamkan mata saat hantaman itu mulai terasa. Ia tak masalah jika dirinya terluka. Asalkan Ara baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Heart Return✔️ [Terbit!]
FanfictionPemesanan bisa dilakukan dengan mengunjungi akun resmi Mayra Pustaka Perasaan sebelumnya yang belum sempat tertuntaskan, membuat Jungkook kembali dibingungkan oleh hati dan logikanya. Terlebih, kehadiran Syifa kembali dalam hidupnya.