Syifa memutar malas kedua bola matanya. Bagaimana tidak? Rey hampir membocorkan segalanya tadi.
"Dibilangin kalo orang curhat tuh simpen baik-baik," geram Syifa.
Rey melipat kedua tangannya. "Kondisinya terlalu darurat tadi. Bukannya dia egois banget? Maksudnya gini, dia bisa peduli banget sama tunangan temennya, tapi kenapa dia gak ngebolehin kamu ngelakuin hal yang sama?"
Ini memang terlihat sangat berbeda. Bahkan jauh. Namun, Rey ada benarnya. Lagi pula, masalah hati takkan ada yang bisa mengendalikannya.
"Satu hal, gak usah berurusan sama mereka lagi." Rey mengingatkan sebelum akhirnya pergi. Pria itu masih harus mengurus yang lainnya sebab rumah sakit sedang sangat sibuk saat ini.
Syifa baru saja akan mengekori Rey. Namun, seseorang tiba-tiba saja menghentikan langkahnya.
Syifa mengerutkan dahi saat pria itu tersenyum. "Ada ... Apa?"
Taehyung menggeleng. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya kebetulan melihatmu di sini."
"Ah ... Begitu? Aku harus kembali bertugas." Syifa melangkah tanpa menunggu persetujuan pria itu. Lagi pula, ia akan berusaha untuk tak terlibat lagi. Ia tak mau menjadi alasan seseorang terluka begitu pun dengan membuat dirinya sendiri terluka.
Taehyung mencebik saat tak mendapat respon yang ia inginkan. Ia jadi berpikir apa permintaan maaf saja takkan cukup? Namun, mengingat luka apa yang ia berikan pada gadis itu, ia yakin akan sulit untuk memaafkan kesalahannya.
Syifa merasa heran dengan tatapan orang di sekitarnya. Ia lantas merogoh sakunya, mencari benda pipih yang mungkin akan memberikannya sebuah jawaban.
Syifa membulatkan mata saat fotonya ada di sana. Sebelumnya ia memang pernah terlibat dalam skandal. Namun, kali ini sangat parah karena wajahnya tak diblur.
Syifa memijat pelan pelipisnya. Ia heran kenapa ia harus kembali dihadapkan dengan persoalan yang sama untuk kedua kalinya.
Artikel ini benar-benar keluar bersamaan dengan artikel mengenai kecelakaan Jungkook. Syifa jadi yakin jika seseorang memang sengaja mengeluarkan berita ini agar kasus kecelakaan Jungkook bisa tertutupi. Apalagi, sudah sangat lama sejak ia dan Taehyung jalan-jalan keluar dan mampir ke perpustakaan.
Syifa mengembuskan napas kasarnya. Ia lantas mempercepat langkah, mencoba mencari penjelasan perihal skandal yang lagi-lagi menimpanya. Hingga ia mendapati Jungkook yang kini duduk di depan ruang rawat Tzuyu. Pria itu terlihat santai mendengarkan musik melalui earphone.
Syifa berniat untuk berbalik. Namun, langkahnya terhenti saat ekor matanya menangkap seorang pria beranjak dari duduknya.
"Aera."
Syifa mengepalkan tangan. Ia berusaha mengendalikan diri meski saat ini rasanya menyakitkan hanya dengan menatap pria itu. Namun, ia segera berbalik. "Ada apa?"
"Soal berita itu ... Eum, aku bisa membantumu. Manajer Hyung bilang dia sedang mengurusnya."
Syifa hanya mengangguk sebagai jawaban. "Bagaimana kabar Tzuyu?"
"Dia sudah bangun, tapi kembali tidur tadi."
Canggung. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan situasi mereka berdua. Kedekatan sebelumnya seolah tak pernah terjadi. Bahkan keduanya tampak ragu membuat percakapan itu mengalir.
"Aku hanya ingin mengatakan itu dan kebetulan sekali kau kemari. Jadi, jangan terlalu memikirkan beritanya."
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Heart Return✔️ [Terbit!]
Fiksi PenggemarPemesanan bisa dilakukan dengan mengunjungi akun resmi Mayra Pustaka Perasaan sebelumnya yang belum sempat tertuntaskan, membuat Jungkook kembali dibingungkan oleh hati dan logikanya. Terlebih, kehadiran Syifa kembali dalam hidupnya.