Happy reading
.
.
."Eugghh"
Lesya mengerjakan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dalam bola mata.
"Awsss" Lesya merintih saat rasa sakit di kepala dan perih di sekujur tubuhnya terasa.
Dia menatap kamar yang ditempatinya itu, 'Tak layak' itulah kata yang menggambarkan kamar ini.
Yahh kasur kecil yang sedikit keras, sebuah bantal tanpa selimut, lemari kayu yang akan rusak, serta ukuran ruangan yang sangattt kecil bahkan kamar pembantu dirumahnya jauh lebih besar dari kamar ini dan jangan lupakan debu-debu yang bertengger di setiap benda.Sebentar, lesya mendongok kesana kemari dan beberapa detik kemudian dia baru tersadar.
dia ada dimana? Ini jelas bukan kamarnya, apalagi dirumahnya tidak ada kamar sejelek ini.
Ohh no seingatnya tadi dia tertabrak mobil saat hendak menyebrang dan sudah dipastikan dia akan meninggal em atau minimal dia koma, patah tulang atau amnesia.Apa ini alam kubur? Eh mana ada alam kubur seperti ini
Apa ini surga? Rasanya tidak mungkin surga sejelek ini
Aa apa ini di neraka? Lantas dimana apinya?Pikiran Lesya melayang memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah meninggal namun tak ada satupun yang sesuai dengan tempatnya sekarang.
"Arggkkh"
Segerombolan memori sebuah kehidupan memasuki pikiran Lesya dengan acak.Dia menyengit aneh, kehidupan siapa ini? Bagaimana mungkin ada kenangan seperti ini dalam otaknya, dia bahkan belum pernah menikah, dia tak pernah dikasari oleh orang-orang, dia juga tidak mengenal orang-orang yang ada dalam ingatannya itu.
"Apa ragaku tersesat seperti di novel-novel yang saat SMA pernah ku baca? Huh bagaimana mungkin itu bisa terjadi dalam kehidupan nyata?" gumamnya sambil menatap langit-langit kamar yang tidak memiliki pelapon.
Rasanya ini sangat mustahil, tapi bukannya didunia ini tidak ada yang mustahil jika Allah sudah berkehendak?
Semakin Lesya berpikir, semakin banyak pula memori yang memasuki otaknya hingga akhirnya tersusun secara beraturan.
Kepalanya terasa berkunang-kunang saat memori-memori tersebut masuk kedalam otaknya.
Tangan lesya terangkat mengambil sebuah potongan kaca diatas lemari kecil itu. Sebuah kerutan kecil muncul di dahinya.
Dia melihat wajahnya dari kaca itu dengan teliti, mengabsen setiap inci dari tubuh yang ditempatinya sekarang.
Ini bukan wajahnya. Meskipun wajah ini juga cantik seperti wajah Lesya sebelumnya tapi dia sedikit merasa aneh ketika melihat wajah polos tersebut.
Ini adalah wajah-wajah orang yang mudah ditindas, terlihat sangat polos, lemah dan baik hati.
"Aileen Amalia nama yang cantik seperti orangnya, namun sayang gadis ini adalah orang yang lemah hingga tidak bisa melawan saat sang suami menyiksanya." ucap gadis itu pelan sambil tersenyum miris, kalimat itulah yang bisa Lesya simpulkan setelah mengingat semua memori pemilik tubuh sebelumnya.
Dia bahkan tak pernah menyangka akan terdampar di tubuh seorang gadis yang sudah mempunyai suami. Tangannya memijat kening dengan pelan agar dapat meredakan sedikit rasa pusing yang menjalar di kepalanya.
Gadis itu merasa beruntung karna dapat hidup kembali setelah mati dan juga bersyukur ketika tau bahwa baik di kehidupan sebelumnya ataupun kehidupan yang sekarang dia masih tingting.
Dia menunduk menatap ujung kaki. "Alfaro Bramastya, suami yang tak menganggap Aileen sebagai istri, memiliki seorang pacar atau bisa disebut selingkuhan bernama Clarisa dan jangn lupa dia selalu menyiksa fisik maupun batin Aileen" Lesya menghirup nafas pelan menjeda kalimatnya "Aww sepertinya ini akan menarik" lanjutnya sambil tersenyum iblis.
Sebelumnya Lesya memang bukan sekedar anak kuliahan saja. Selain terlahir dari keluarga kaya raya dan memiliki seorang tunangan yang sangat berpengaruh Lesya juga sedikit tertarik dengan darah. Dia juga menguasai teknik-teknik beladiri dan memiliki beberapa usaha yang dapat menghasilkan uang lumayan banyak.
Tidak lama kemudian setelah menghafal daftar orang-orang yang pernah menyakiti tubuh Aileen, Lesya bangkit membersihkan tubuhnya di kamar mandi kecil yang ada didalam kamar tersebut.
Tepat ini sangat jauh berbeda dengan kamarnya. Dia mendengus kasar, dia tidak suka disini.
Lesya keluar kamar dengan keadaan segar, luka-luka yang ada ditubuhnya sudah dia obati seusai mandi tadi.
Tubuh mungil itu berjalan mengelilingi seluruh rumah.
Dia akui rumah yang ia pijaki ini memang mewah walaupun belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan rumahnya di kehidupan sebelumnya emm ini wajar untuk seorang pengusaha biasa seperti Alvaro.
Mengingat tentang rumahnya, Lesya jadi berpikir bagaimana kabar keluarganya disana juga tunangan serta sahabat-sahabatnya saat mendengar bahwa dia kecelakaan.
"Ah apa dibandung tubuhku telah meninggal? Lalu apa aku akan terperangkap didalam tubuh ini selamanya karna pemilik tubuh ini telah meninggal?" Tanya lesya entah pada siapa.
Ya Aileen yang asli telah meninggal karna tidak kuat menahan beban hidup sendirian lalu memberikan tubuh ini pada lesya seutuhnya,
itulah yang lesya ingat di mimpinya sebelum dia sadar.Lesya baru mengingat mimpi itu saat sedang membersihkan luka ditubuhnya.
'aku sudah lelah Lesya maka aku berikan tubuhku padamu, kau boleh memakai tubuhku sesuka hatimu dan semoga kau bahagia'
Itulah kata yang Aileen ucapkan di mimpi. Kasian sekali nasib gadis itu setelah menikah dengan Alfaro.Jika Lesya yang merasakan kesakitan itu, sudah pasti hidup Alfaro tidak akan bertahan hingga saat ini.
Dia berhenti berjalan kemudian merebahkan tubuhnya disebuah sofa panjang. Setidaknya sofa ini lebih nyaman dibanding dengan ranjangnya yang kecil itu.
"Tubuh ini sekarang adalah tubuhku, jadi siapapun yang berusaha menyakiti tubuh ini baik dimasa lalu, sekarang atau masa depan mereka tidak akan aku biarkan hidup dengan tenang dan akan mendapatkan balasan atas apa yang mereka perbuat," Gumam Lesya.
"Sekalipun jika ini hanyalah mimpi." Lanjutnya lirih.
-
-
-
-
-Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Raga [End]
Fantasi[TAMAT] [HASIL PEMIKIRAN SENDARI] [PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] n : sebagian part telah dihapus dan bisa dibaca lengkap di dalam versi novelnya *** Ini adalah kisah tentang Lesya Gadis cantik dengan segala kelebihannya yang tiba-tiba meninggal akibat...