Part 4

999 196 166
                                    


Happy reading ❤❤
Mana Fans Mochi? Jangan lupa votenya harus mampir. Bisalah tembus 1K🤭


Farel tersenyum sendiri sambil menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Teriakan Ara di taman bermain masih terngiang di telinganya. Misinya untuk menjahili gadis itu sukses berkat bantuan Mochi.

"Farelll!"

Tawa Farel meledak, saat melihat Ara yang marah dan punggung tangannya berkali-kali mengusap bibirnya dengan kasar. Bibir bekas kecupan Mochi sang kucing Muchkin.

"Mochi yang nakal, bukan gue!" kilah Farel yang masih terus tertawa.

Sebuah pukulan dari Ara melayang ke lengan Farel disusul bibir yang mengerucut. Kesal Ara sudah mencapai di ubun-ubun. Menurutnya, kali ini kejahilan Farel sudah di luar batas normal.

"Iya, Mochi yang cium gue, tapi lo yang angkat badan dia! I hate you, Farel!" seru Ara.

"Masih waras lo?"

Sebuah pertanyaan menghentikan tawa Farel. Ia mendongak dan menatap dua orang teman sekantornya sambil tersenyum. Ardan dan Reza menatap Farel dengan wajah penasaran.

"Waras, jangan khawatir."

Farel menepuk kursi di sebelahnya untuk menyuruh kedua temannya agar duduk bersamanya. Farel sangat antusias untuk membagi kisah Ara dan Mochi yang sedang viral di hidupnya.

"Ketawain siapa? Mochi atau Sheila?" tanya Ardan dengan dahi berkerut.

"Mochi dan Ara," jawab Farel.

"Mochi dan Ara?" tanya Ardan dan Reza serempak.

Farel mengangguk singkat sembari tersenyum lengkung. "Ara, calon istri gue."

Ardan dan Reza segera duduk di sebelah Farel. Mereka penasaran dengan cerita tentang calon istri Farel yang bernama Ara.

"Sheila?" tanya Reza penasaran.

"Gue dijodohkan sama anak orang. Cantik, seksi, tapi kelakuannya nyebelin," sahut Farel dengan tawa yang masih tersisa di wajahnya.

"Trus?" Ardan ikut bersuara.

"Gue mau nikah, dong. Nanti sore gue akan ajak Sheila ketemuan dan bahas masalah pernikahan gue."

"Wah, Ara, tuh, cewek yang kayak gimana?"

"Seperti yang gue bilang tadi, cantik, pinter bikin kue, seksi, dan ... takut sama Mochi."

"Gue penasaran sama seksinya si Ara. Seksi mana sama Sheila?" Kedua alis Reza dinaik-turunkan untuk menggoda Farel.

"Gue nggak bisa jawab." Farel menggeleng pelan dan mengakhiri rasa penasaran kedua temannya dengan penolakan.

Sementara itu ....

Ara mencoret-coret kertas yang bertuliskan nama Farel dengan kesal. Ia masih marah dengan kejahilan Farel yang menjebaknya, hingga ia harus berciuman dengan Mochi. Rasa gelinya tidak hilang-hilang jika membayangkan bibir mungil yang dikelilingi bulu itu mendarat ke bibirnya.

"Pas kita udah nikah ... gue akan buat hidup lo merana. Gue bakal balas dendam sama lo dan Mochi," geram Ara.

Tangannya terus mencoret kertas dengan wajah kesal dan gregetan. Isi kepalanya mulai menyusun deretan kalimat penuh taktik untuk menyiksa makhluk bernama Farel.

"Pms?"

Ara menoleh ke sumber suara. Dua temannya sudah berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada. Ryana dan Arini menatap Ara dengan wajah bingung.

Mochi Cupcake [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang