Happy Reading
Fans Mochi mana bintangnya?Setelah lelah bermain dengan Mochi dan mengembalikan kucing warna abu-abu itu ke kandang, kini Ara sudah memulai aktivitas memasaknya. Memutar aplikasi You Tube dari ponselnya dan mulai memasak sambil bernyanyi.
Namun, itu tidak berlangsung lama, notifikasi pesan masuk membuat lagu yang ia putar beberapa kali harus terpotong.
Ia mematikan aplikasi You Tube-nya dan menggeser layar untuk melihat pesan yang masuk, salah satunya dari Farel.Farel
[Sayang, lo mau pesen apa? Gue sudah pulang kerja, nih.]Ara
[Bawain pohon yang lagi viral.]Farel
[Hadeh, pohon lagi. Yang lain, dong.]Ara
[Pelit. Bawain martabak India.]Farel
[Rasa ayam atau sapi.]Ara
[Rasa yang nggak pernah ada.]Farel
[Rasa yang nggak pernah ada?🤔 Rasa cinta lo sama gue, itu yang nggak pernah ada.🤭 Bentar, gue tanyain ke penjualnya, ada nggak rasa itu?]Ara
[Ha? Gimana-gimana?]
Ara menghembuskan napas kasar. Ia ragu Farel akan mengerti maksud permintaannya.
Tak berapa lama, sebuah notif masuk ke ponsel Ara. Rasa kesal dan penasarannya membuat jarinya bergerak cepat untuk menggeser layar ponsel.Farel
[Ara cangtip, rasa cinta lo ke gue ternyata nggak ada di daftar menu martabak India. Penjualnya sampe bingung, itu campuran daging apa?]Ara menepuk dahinya pelan. Kesalnya pada Farel sudah mencapai ubun-ubun.
Ara
[Heh! Gue bilang rasa yang nggak pernah ada! Maksudnya, lo bisa tanyain selain rasa ayam dan sapi! Mungkin ada rasa ikan teri atau rasa ikan tuna, gitu.]Farel
[Oalah, paham-paham.😂 By the way, ini martabak India, bukan pepes. Rasa ayam aja, ya.🙂]Ara
[Serah lo! Cepet pulang!]Farel
[Siap, Komandan! Laksanakan!]Ara mendengkus pelan.
"Nggak di rumah dan nggak dichat ... sama aja, sama-sama ngeselin, tapi setidaknya gue nggak perlu masak sore ini."
****
"Sore Mochi, how are you today?"Ara hanya merotasi bola matanya dengan malas ke arah Farel yang masih berdiri di tengah pintu sambil melepas sepatunya. Harusnya Farel menyapanya lebih dulu, tapi malah menyapa kucing abu-abu yang masih tidur mendengkur di dalam kandang.
"Meow," jawab Ara dengan ketus.
Farel membulatkan bola matanya, ia lalu menyadari betapa istrinya begitu lucu. Dalam hati ia tertawa melihat ekspresi wajah Ara yang tampak cemburu pada Mochi.
"Loh, kok istri Farel jadi ikutan bersuara merdu kayak Mochi?" tanya Farel yang disertai tawa kecil.
"Gue bantu jawab! Kasian, suami Ara diabaikan sama cinta pertama."
"Ya ampun. Bersyukur, ya, cuma bantu jawab. Gue kira lo beneran udah jadi pus," ledek Farel.
Ara melemparkan bantal sofa ke badan Farel dan suaminya itu tidak sekalipun melawan. Farel malah terkekeh pelan melihat wajah Ara yang tertekuk sempurna dengan bibir yang mengerucut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mochi Cupcake [Terbit]
Ficção AdolescentePenyuka kucing versus penyuka kue. "Jangan sentuh kucing gue! Dia bisa mati kalau lo jewer telinganya!" bentak Farel. "Ihh, dia ngikut gue terus! Rese banget kucing lo! Sama kayak tuannya!" jawab Ara dengan suara meninggi. "Astaga, kucing emang gitu...