Happy reading
Fans Mochi, mana bintangnya? Klik ya.Farel tersenyum melihat istrinya yang masih terlelap di pelukannya. Sesekali kecupannya mendarat ke kening Ara, tapi tidak mampu membuat kelopak mata istrinya untuk terbuka.
Mendekapnya erat dengan penuh bahagia yang menyelimutinya. Akhirnya, ia bisa menyempurnakan jabatannya sebagai suami dari Ara Khairunnisa.
Masih terbayang jelas di pelupuk mata Farel saat ia dan sang istri melakukan malam pertama yang tertunda. Jika mengingat itu, Farel tersenyum sendiri.Bunyi ponsel membuat lamunan Farel buyar. Suara ponsel rupanya membuat Ara juga ikut terbangun.
"Duh, siapa yang ngerusuh pagi-pagi, sih?" gerutu Farel pelan.
Farel melepaskan pelukannya dari Ara, tidak lupa ia mendaratkan kecupan singkat ke bibir istrinya sebagai morning kiss.
Ara tersipu dengan perlakuan manis Farel, apalagi jika ia mengingat kejadian semalam, ingin rasanya ia berteriak sambil berlompatan di atas ranjang.Farel meraih ponsel yang ada di atas nakas dan menggeser layarnya.
"Mama?"
"Mama? Mama gue or Mama lo?" tanya Ara penasaran.
"Mama gue."
Farel bangkit dan duduk bersandar ke kepala ranjang. Mengetik balasan pada sang mama.
Ibu Negara
[Farel, kamu udah bangun?]Ibu Negara
[Mama mau mampir.]Me
[Iya, Ma. Udah bangun, kok.]Ibu Negara
[Pasti masih pelukan sama istri, ya? Lanjut aja kalau masih seru.]Me
[Telat. Mama ganggu, sih. Permainan Farel yang sedang menyiksa Ara jadi terhenti.]Ibu Negara
[Mama mau mampir nanti sepulang dari jogging. Farhana ikut juga. Bilang sama Ara, nggak usah repot-repot karena mama bawa lontong sayur buat sarapan kita berempat.]Me
[Siap. Jam berapa Mama mau kesini?]Ibu Negara
[Bentar lagi nyampek, jangan kelamaan kalau mau adegan ranjang lagi. Awas kalau kelamaan buka pintu!]Me
[Ini seperti ketikan Farhana kampret. Mama nggak mungkin ketikannya kasar.]Ibu Negara
[Emang, baru nyadar lo!]Me
[Gue mau musnahin lo, kalo lo udah nyampek sini!]Ibu Negara
[Jangan bacot! Gue udah nyampek parkiran apartemen lo! Jangan lupa sambut gue pake red carpet!]Bola mata Farel mendelik membaca isi chat Farhana. Rupanya adiknya itu menyabotase ponsel sang mama. Farel buru-buru bangun dan memakai boxernya.
"Ara, mereka udah mau nyampek! Gue beresin baju di lemari kamar sebelah dan pindahin ke lemari lo. Bangun, Sayang!"
Mata Ara mendelik mendengar perintah Farel. Ia masih mencerna semua perintah suaminya. Saat melihat Farel datang dengan tumpukan pakaian yang ia letakkan di atas ranjang, barulah Ara paham dan bergegas memakai baju.
Ara segera bangun untuk melakukan perintah Farel. Tangannya cekatan untuk menata pakaiannya di dalam lemari dan menyisakan ruang untuk pakaian Farel. Ia dan Farel harus bersandiwara, seakan-akan mereka pasangan yang saling menyayangi. Kemudian, ia menata pakaian Farel ke lemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mochi Cupcake [Terbit]
Fiksi RemajaPenyuka kucing versus penyuka kue. "Jangan sentuh kucing gue! Dia bisa mati kalau lo jewer telinganya!" bentak Farel. "Ihh, dia ngikut gue terus! Rese banget kucing lo! Sama kayak tuannya!" jawab Ara dengan suara meninggi. "Astaga, kucing emang gitu...