Part 13

660 150 19
                                    


Happy reading ❤❤
Fans Mochi merapat. Di part ini adalah part Ara dan Mochi. Minus Farel. Berantemnya ditunda dulu ya.

Bosan sedang melanda Ara. Ia sedari tadi hanya membolak-balikkan majalah fashion yang ia beli saat ke supermarket bersama Farel. Hari ini, Farel mulai bekerja dan tinggallah Ara yang sendirian di rumah.
Netranya kembali sibuk membaca artikel yang sudah beberapa kali dibacanya. Tangannya meraih cangkir berisi minuman cokelat yang setia menemaninya. Baru satu teguk, ia mendesah kecewa saat melihat cangkir itu hanya menyisakan setitik cokelat di dasar cangkir.

"Habis?" tanya Ara tak percaya.

Ia bahkan sampai menjungkir cangkirnya untuk meyakinkan jika minuman cokelatnya telah habis. Ara meletakkan cangkir itu di atas meja, lalu ia bangkit dan melangkah ke jendela kaca. Menyibak tirai, tapi, ia kemudian menutupnya lagi. Tidak ada yang menarik, pikirnya.

"Kenapa, sih, Farel nggak ngijinin gue kerja? Bosen banget di rumah sendirian," keluh Ara.

Ia memilih kembali ke kamar dan merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang. Pikirannya suntuk. Membaca majalah, bermain game dan membuka sosmed sudah bosan ia lakukan hari ini.

"Gue udah bersihin dapur, nyuci baju, tinggal ngepel aja yang belum."

Ara menghembuskan napas kasar. Beberapa  resep kue melintas di kepalanya, tapi buru-buru ia memukul kepalanya pelan.

"Gue nggak boleh ngemil terus! Nggak ada kerjaan dan cuma rebahan, bisa-bisa gue gendut. Aaghhh! Gue bosen!" teriak Ara sambil menghentakkan kakinya pelan.

"Meow."

Suara Mochi membuat Ara segera bangun dan duduk di atas ranjang. Ia melupakan cinta pertama Farel yang terkurung di dalam kandang. Nyatanya ia tidak sendirian, ia juga menyadari bahwa bukan hanya dirinya yang merasa bosan. Kucing Farel juga bosan berada di kandang.

"Apa Mochi? Lo mau ikut rebahan?" tanya Ara dari dalam kamar.

Tidak ada sahutan dari Mochi, membuat Ara penasaran. Ia bangun dan berjalan ke keluar kamar. Ara memilih duduk bersila di depan kandang Mochi dan memperhatikan kucing milik Farel yang sedang mondar-mandir di dalam kandangnya. Sesekali kucing itu menguap lebar, lalu menggosokkan kepala dan badannya ke jeruji kandang. Manik birunya menatap Ara dengan wajah penuh mengiba dan sendu.

Netra Ara meninjau kandang Mochi. Semangkuk makanan kucing terlihat masih utuh. Pasir khusus Mochi juga masih terlihat rapi. Ara menggaruk kepalanya, tidak tahu harus berbuat apa.

"Apa dia mau keluar?" tanya Ara pelan.

Mochi tampak gelisah. Ekornya turun, sesekali kaki depannya keluar, seperti sedang berusaha untuk menyentuh Ara.

"Lo mau keluar? Apa lo mau tidur di ranjang?" tanya Ara dengan tatapan yang terkunci ke manik biru Mochi.

"Meow."

"Meow?" ulang Ara bingung.

Tatapan Mochi sedang menghipnotis Ara. Setiap ia memiringkan kepalanya ke kanan, Ara akan ikut memiringkan kepalanya. Mochi memiringkan kepalanya ke kiri, kepala Ara pin ikut bergerak ke kiri. Hingga Ara tersadar dan tersenyum sendiri.

"Gue kok niru gaya dia?" tanya Ara sambil terkekeh pelan.

"Meow." Mochi menyapa Ara sambil mengeluarkan kaki kanannya. Ia berusaha keras untuk menggapai Ara.
Perlahan Ara mengulurkan jemarinya. Saat Mochi hendak menyentuhnya, Ara menarik kembali jarinya dengan cepat.

Mochi Cupcake [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang