9. Belajar Bersama

926 164 4
                                    

📍TYPO BERTEBARAN!📍

Malam harinya di taman Istana Emerald. Terdapat seorang putri yang mana tengah duduk seorang diri di gelapnya malam dan ditemani oleh setumpuk buku pengetahuan alam di sebelahnya. Orang itu tak lain adalah Lenda.

Sudah hampir dua jam ia membaca buku-buku itu dalam diam. Dan waktu kini telah menunjukan pukul sembilan malam.

Srak!

Lenda membalik halaman buku yang tengah ia baca sekarang.

Ada alasan mengapa ia begitu tertarik dengan buku pasal pengetahuan alam.

Singkat ceritanya. Sebelum ia menetap di istana sang ayah. Lenda merupakan seorang yang buruk dalam ilmu pengetahuan alam. Di karenakan jarang berkeliaran keluar istana. Alhasil ia dibuat sulit untuk mengenali hewan maupun tanaman luar istana.

Jadi wajar saja ia sangat dibuat tertarik pasal ilmu pengetahuan alam.

Beralih ke kegiatan Lenda sekarang.

Srak!

Entah untuk keberapa kalinya ia membalik halaman buku yang tengah ia baca itu. Sesaat ia dibuat tersenyum miring tanda ada suatu hal yang membuatnya tertarik di saat ia tengah membaca buku itu.

Biarlah untuk sesaat ia menikmati waktunya. Lagi pula tidak ada salahnya juga.
.
.
.
Tiga puluh menit terlewati. Dan ia masih terus setia membaca buku-buku di genggaman-nya itu.

Sampai suatu ketika-

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini?" tanya seseorang dari arah yang berlawanan.

Lantas Lenda dibuat menoleh ke asal suara. Dan betapa terkejutnya ia melihat Claude tengah berdiri tepat di belakangnya.

Sedetik kemudian ekspresinya kembali menormal.

"Begitu juga sebaliknya. Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Lenda Berbalik bertanya.

Claude tak menghiraukan pertanyaan putrinya tadi. Sekilas ia melirik benda apa yang tengah digenggam oleh putrinya itu.

Seketika Claude menaikan sebelah alisnya.

"Kau sedang belajar?" tanya Claude.

Lenda tak menjawab dan justru beralih kembali menatap buku yang tengah ia genggam sekarang.

Claude melangkah mendekati sang putri dan lihat apa yang terjadi setelahnya.

Lenda menatap kaget sang ayah.

"Kenapa kau duduk di sini?" tanya Lenda. Terheran.

Benar. Sang ayah tiba-tiba duduk di sebrang Lenda. Dan dengan santainya sang ayah menjawab.

"Kupikir tidak ada salahnya menemani putrinya sendiri belajar." jawab Claude.

Lenda menaikan sebelah alisnya tanda ia terheran.

"Bagaimana jika kehadiranmu itu menggangu untuk-ku?" tanya Lenda. Tak mau kalah.

"Jadi kau ingin mengusirku?" tanya Claude berbalik menyerang.

Skakmat. Lenda tak bisa berkata apa-apa lagi. Alhasil ia dibuat mendengus kesal.

"Terserah kau saja." ucap Lenda. Mengalah ke sang ayah.

Claude dibuat tersenyum miring dengan arti penuh kemenangan.

Tak lama ia melirik buku yang tengah putrinya baca sekarang.

"Apa kau suka sains?" tanya Claude tiba-tiba.

Lenda tak menoleh dan menjawab.

"Aku buruk dalam ilmu pengetahuan alam. Jadi aku harus sering membacanya." -Lenda.

Tak lama Lenda meneruskan kegiatan membacanya kembali.

Namun tiba-tiba saja-

"Berikan buku itu padaku." -pinta sang ayah.

Lenda menoleh dan menatapi sang ayah dengan ekspresi bertanya.

"Untuk alasan apa?" -tanya Lenda. Dingin.

"Bukankah jauh lebih baik belajar kepada ahlinya?" tanya Claude dengan maksud menyombongkan diri sendiri.

Lenda mendecih kesal seketika.

Namun tak lama kemudian ia menyerahkan buku yang tengah ia genggam itu kepada sang ayah.

Claude menatap buku pemberian putrinya itu dengan serius.

"Di bagian mana kau tidak mengerti?" tanya Claude. Datar.

Lenda melirik sang ayah. Dan tak lama tatapan-nya beralih menatap buku yang tengah sang ayah genggam itu.

Lenda mengambil alih buku itu dari genggaman sang ayah dan langsung membuka halaman pada buku yang tidak ia fahami.

"Ini." jawab Lenda.

Claude menatapi halaman buku itu dengan datar. Tak lama Claude menaikan sebelah alisnya.

"Migrasi hewan? Kau sudah belajar sampai sini?" tanya Claude. Sedikit terkesan.

Lenda memandang remeh sang ayah.

"Putrimu ini hebat bukan?" kali ini. Lenda lah yang menyombongkan diri.

Claude dibuat mendengus kesal dan beralih menatap buku genggaman-nya itu.

"Sudah sampai mana kau tahu pasal Migrasi hewan?" tanya Claude. Entah untuk keberapa kalinya.

Lenda menompang dagunya seraya menatap ke arah lain.

"Tidak ada yang kutahu. Aku baru saja memulai mempelajarinya." jawab Lenda.

Claude mengangguk faham.

"Migrasi ya." Beo Claude.

Tak lama Claude mulai menjelaskan secara rinci apa arti dari migrasi hewan.

"Perpindahan tempat yang dilakukan hewan dari satu tempat ke tempat lain. Itulah Migrasi hewan." jelas Claude.

Claude kembali menyambungkan kata-katanya.

"Dengan tujuan mencari makanan dan dan tempat yang baik untuk berkembang biak lah para hewan bermigrasi ke tempat lain ..
.
.
.
[10 menit kemudian.]

Tak!

Claude menutup buku yang hampir seperempat menit ia genggam itu.

Tak lama ia menghela napas berat  seraya menyibak rambut pirang keemasan-nya itu ke belakang.

"Kau terlalu keras dalam soal belajar. Lain kali cobalah untuk bersosialisasi dengan teman sebayamu." ungkap Claude. Datar.

Lenda hanya dibuat mendengus kesal mendengarnya.

"Terserah kau saja." -ucap Lenda. Tak mau ambil pusing.

Sedetik kemudian Claude beranjak dari kursi yang belum lama tadi ia singgahi.

Claude menoleh dan menatapi putrinya itu.

"Tidurlah. Ini sudah larut." pinta sang ayah.

Tanpa menatap wajah sang lawan bicara. Lenda menjawab.

"Aku masih sibuk berurusan dengan buku-buku ini. Kau duluan saja." ucap Lenda bermaksud mengusir sang ayah.

Claude dibuat menatap sinis sang putri seketika. Tak lama ia memijat pelepisnya. Merepotkan. Pikir Calude.

"Cepat kembali selepas kau selesai berurusan dengan buku-buku itu." perintah Claude sebelum ia berbalik  dan berjalan menjauhi putrinya yang masih setia terduduk di kursi taman.

"Tanpa kau suruh juga aku akan melakukan-nya." jawab Lenda. Ketus.

Claude tersenyum miring tanpa memberhentikan langkahnya.

"Anak baik." -ucap Claude yang masih dapat di jangkau oleh Lenda.

"Berisik kau." respon Lenda. Dingin.

TBC ~

Akhirnyah. PAT udah selesai. Gilak ih. Rasanya beban udah pada ilang semua 😌✊

Bwehehehe. Libur menanti ~














Emergence Obelia's First Daughter [WMMAP X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang