HIHO 8

54 11 4
                                    

Ify tak bisa menyembunyikan rasa kaget nya ketika teman-teman datang. Mereka lebih terkejut karena melihat Ify yang sedang bersama Seorang lelaki penuh dengan keintiman.

"Ohh Hai gaes!" Sapa Ify.

"Lo sama siapa? Pacar lo ya? Lah Rizki mau lo kemanain?" Tanya Sintia. Ify mendengus mendengar pertanyaan tersebut. Kesannya dia seperti perempuan tidak benar dengan mempermainkan hati lelaki.

"Dia temen gue. Besok mau kunjungan ke kantor sama pabrik." Jawab Ify seadanya. Mereka semua mengangguk paham dan berkenalan sebentar dengan Rio.

"Temen-temen kamu lucu ya." Kata Rio

"Lucu apaan? Aneh iya. Kepo lagi." Dumel Ify. Rio terbahak melihat ekspresi gadis itu penuh dengan kekesalan. Untunglah teman-teman Ify bisa mengerti dan mengambil meja yang berbeda dengan mereka.

"Kamu tau kalau Agnes mau menikah akhir bulan ini?"

"Tau. Aku liat undangannya di grup kelas." Jawab Ify. Mereka menikmati malam itu dengan penuh kenangan yang dulu pernah dilewati bersama. Ada binar cerah dan bahagia ketika mereka bercerita. Sungguh manis sekali.

"Kamu datang gak?" Ify langsung menggeleng pelan. Bagaimana bisa datang sedang cuti baru diambil ketika sudah satu tahun bekerja. ify tau harus bagaimana untuk itu.

"Gak bisa. Gak bisa cuti juga." Rio menghela nafas panjang. Dia juga tau kalau Ify adalah karyawan baru di perusahaan ini.

"Ya udah deh gapapa." Ify mencoba memaksakan senyum nya.

"Jadi, besok kamu mau ke kantor dulu baru ke pabrik?"

"Iya, Fy. Ketemu dengan manager atau asisten yang mewakili baru meninjau pabrik sebentar."

"Ini kerjasama apa gimana?"

"Bisa dibilang gitu lah." Ify mengangguk paham.

Malam itu menjadi malam yang berarti bagi kedua nya. Mereka merayakannya dengan suka cita hingga larut mendera.

***

Ify tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya ketika sudah sampai dirumah. Senyum lebar nya terus terpatri manis. Bagaimana Rio memperlakukannya seperti seorang kekasih di depan teman-teman nya. Padahal ia sudah menyangkal, bahwa dia bukan lah kekasih lelaki itu. Namun Rio bertindak lain.

"Hah, sudahlah. Halu banget gue ngarep dia jadi suami gue suatu saat." Ringisnya malu. Kemudian ia membersihkan diri sebelum berangkat ke ke alam mimpi. Menerobos indahnya malam dengan gemerlap kebahagiaan yang baru saja ia dapatkan, bersama Rio tentunya.

Dilain tempat, lelaki tampan ini tak jauh berbeda dengan gadis tadi. Ia menelisik kembali bagaimana pertemuan yang sudah lama tidak tercipta itu mendadak ada dan gadis itu dihadapannya. Semua berbaur mencuri atensi kebahagiaan seorang Rio.

"Apa mungkin?" Pikirnya tiba-tiba.

***


1 tahun kemudian..

Siapa sangka waktu bergulir sangatlah cepat. Para peminjam kehidupan juga begitu heran dengan rotasi bumi yang Tuhan gerakkan. Tapi tak apa, mereka mencoba menghasilkan yang terbaik dari pekerjaan yang mereka lakukan.

Sama halnya dengan Ify, ia merasa baru kemarin rasanya bekerja di perusahaan ini. Tapi sekarang sudah satu tahun berjalan. Dan kini ia akan meninggalkan tempat ini. Tempat yang membuatnya mendapatkan pengalaman tak terlupakan.

"Nanti kalau lo udah pergi siapa dong yang jadi bucin nya rizki?" Tanya salah seorang rekannya. Ify terbahak mendengar pertanyaan absurd itu.

Sudah satu tahun juga cinta Rizki tak pernah berbalas dari seorang Ify. Gadis itu masih mengukuhkan hatinya pada lelaki lain.

HIGH HOPESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang