S2 (6)

460 46 3
                                    

PLEASE KOMEN DAN KLIK ⭐ UNTUK VOTE.

HAPPY READING GUYS..


Sebaik saja selesai makan siang gulf, alex dan bu lin duduk santai di salah satu meja yg sedikit jauh dari keramaian pelanggan yg datang ke café siang itu.

Café di waktu siang memang banyak pelanggan yg datang. Bu lin mempekerjakan beberapa karyawan untuk membantunya menguruskan café tersebut. Dia harus pintar membagi masa untuk mengurus panti asuh dan juga café. Jika di panti asuhan ada pembantunya yg membantunya menguruskan anak anak di panti asuhan, sementara dirinya menguruskan café seperti hari ini.

"gulf, ini sampul yg di kirim ke café ini. Ibu ngak tahu apa isi di dalam sampul ini." Ucap bu lin lalu menyerahkan sampul tersebut pada gulf.

" sampul apa ini ibu." Tanya gulf menatap heran kerna dirinya tidak pernah berurusan dengan sesiapa pun ketika ini.

" ibu juga ngak tahu, kata penghantar yg menghantar sampul ini. Hanya nak gulf saja yg bisa membuka sampul tersebut dan melihat isinya." Jelas bu lin lagi.

Gulf menganggukan kepalanya menandakan dirinya faham dengan apa yg bu lin katakan. Tanpa melengahkan waktu gulf lalu membuka isi sampul tersebut. Terdapat banyak helaian kertas di dalam sampul tersebut. Gulf melihat dan membaca hampir kesemua surat di dalam sampul tersebut.

Bagai di hentam sesuatu yg berat, kebenaran yg tidak pernah ia tahu berkenaan dengan suaminya, juga punca sebenar kemalangan arwah tunangnya dulu. Semua yg terjadi pada dirinya dulu adalah angkara suaminya. Sakit sangat sakit itu yg gulf rasakan. Dia tidak tahu jika  suaminya sangat terobsesi pada dirinya sehingga sanggup melakukan sesuatu di luar nalar, dan penyebabkan kematian seta kemalangan yg terjadi pada arwah tunangnya adalah sebahagian dari rencana yg telah mew rencanakan.

Gulf tidak tahu harus berkata apa, semua bukti sudah nyata di depan matanya. Hanya airmata, rasa sebak dan sakit hatinya saat itu hanya tuhan saja yg tahu. Betapa dirinya kecewa dan betapa sakitnya hatinya saat itu. Seluruh tubuh gulf melemah, airmatanya mengalir tanpa henti membuatkan bu lin siagap memeluk tubuh gulf coba untuk menenangkan gulf saat itu. Ia tidak tahu apa isi surat tersebut, yg pasti isinya membuatkan gulf sangat terpukul.

"hiksss... buuu...... sakittt.. buu... hiksss.." raung gulf dalam tangisannya. Mana kala alex yg sedang asyik bermain masih belum menyadari papanya saat ini menangis.

"sssttt... apa pun itu sabar ya nak. Jangan terlalu terbawa emosi, kamu lagi hamil." Ucap bu lin coba menenangkan gulf.

"bu.. mew yg menyebabkan kematian kao hikss....., sakit bu... hikssss" tangis gulf memukul dadanya.

Hatinya sakit mengetahui kebenarannya. Disaat dirinya sudah benar benar jatuh cinta pada suaminya, dia ditampar kenyataan tentang penyebab kematian dan kemalangan arwah tunangnya adalah sang suami yg sangat terobsesi pada dirinya. Demi mendapatkan dirinya mew sanggup melakukan kesalahan fatal sehingga menyebabkan kematian insan yg pernah bertaktha di hatinya.

Bu lin pada mulanya kaget mendengarkan kebenaran yg gulf katakan, tapi apa yg bisa ia lakukan. Semuanya sudah terjadi dan gulf sekarang sudah sah menjadi isteri pada mew. Terus terang bu lin juga kecewa dan hatinya juga turut sakit mengenangkan apa yg terjadi. Dia sendiri tidak menyangka bahawa mew setekad itu demi untuk mendapatkan gulf.

Apapun yg berlalu biarlah berlalu, jika dikenang semakin membuat hati sakit dan akan menimbulkan kebencian, bu lin tidak ingin seperti itu. Ia ingin berpikiran rasional, tidak ingin terlalu terbawa dengan hati dan perasaan. Lebih baik ia memikirkan cara untuk menenangkan gulf saat ini.

OBSESSIONWhere stories live. Discover now