S2 (7)

463 43 1
                                    

PLEASE KOMEN DAN KLIK ⭐ UNTUK VOTE.

HAPPY READING GUYS..


Selang setengah jam, gulf masih sesenguk dengan isakannya. Siapa juga yg tidak terpukul dengan kenyataan bahawa selama ini org yg kamu cintai melakukan sesuatu yg menyebabkan kamu kehilangan sesorg yg berharga di kehidupan kamu dulunya.

Dia marah, kecewa, kesal, sakit hati dan sebak bersama. Perasaannya saat itu hanya tuhan saja yg tahu. Ia ingin membenci sang suami tapi ia tidak mampu kerna dirinya terlalu mencintai mew ketika ini. Ia kecewa pada pada dirinya kerna tidak mampu membenci mew. Ia marah kerna mew menyebabkan dirinya kehilangan sehingga begitu terpuruk dan depresi kerna kejadian itu. Dia sakit hati kerna mew begitu tega melakukan semua itu pada dirinya dan hidupnya. Dia kesal kerna mew terlalu terobsesi sehingga melakukan kesalahan yg fatal tanpa belas kasihan.

Jika di beri pilihan, lebih baik dirinya menghilang dari mew dan juga arwah kao kerna dirinya, seorg yg tidak berdosa menjadi korban demi obsesi mew pada dirinya. Dia tidak tahu harus bereaksi bagaimana.

"gulf sayang, tenangkan pikiran kamu nak. Lihat alex dan bakal anak yg kamu kandung saat ini. Apakah kamu tega menjauhkan mereka dari ayah mereka. Ibu tidak menyembelahi mew, tapi pikirkan dempaknya nanti pada anak anak kamu nanti jika kamu membuat keputusan yg salah tanpa berpikir dulu."kata bu lin.

" apa yg harus gulf lakukan bu. Gulf ingin membenci mew tapi gulf tidak bisa. Gulf sudah terlanjur mencintainya. Tapi hati gulf sakit ibu dengan semua yg ia lakukan pada arwah kao juga pada diri gulf. Ibu tahu keadaan gulf saat itu sangat terpuruk. Kenapa mew begitu tega, melakukan semua itu bu, apakah perasaan gulf hanya mainan padanya bu hikkssss...." Lirih gulf di sela dengan tangisannya.

Bu lin memeluk gulf, mengusap lembut belakang punggung gulf coba untuk menenangkan gulf. Ia tidak ingin gulf terlalu larut dengan kesedihan nya, kerna gulf saat ini lagi hamil takutnya kandungan gulf kenapa napa jika dirinya terlalu bersedih.

"gulf sayang, dengarkan ibu ya nak. Bicarakan dengan mew ya nak. Jangan pendamkan semua ini sendiri. Mungkin mew punya penjelasan pada dengan apa yg ia lakukan. Ibu tahu mew terlalu mencintaimu sehingga ia dibutakan dan sanggup melakukan sesuatu yg mengenaskan. Tapi percayalah pada ibu, walaupun mew begitu dia tidak akan melakukan sesuatu yg tidak tidak pada kamu dan anak anaknya. Dari yg ibu lihat mew sanggup melakukan apa saja demi kalian, cinta dan sayangnya pada kamu dan anak anak kalian itu tulus, ibu bisa melihat semua itu dari pandangannya padamu nak. Cuma kesalahan mew, ia terlalu di butakan dengan cinta dan obsesinya pada mu." Kata bu lin untuk membuatkan gulf melihat dari posisi lainnya.

Bu lin bukannya berpihak pada mew, kerna bu lin melihat keikhlasan dan ketulusan mew pada gulf. Dan cinta yg mew berikan pada gulf selama mereka berumahtangga, mew tidak pernah jemu menemani gulf dan membuatkan hari hari gulf merasa bahagia saat bersama. Kerna itulah bu lin tahu betapa mew mencintai gulf sehingga dirinya buta kerna terlalu terobsesi pada gulf.

Salah memang salah apa yg mew lakukan, yg pasti gulf akan sangat terluka dengan apa yg telah mew lakukan. Dan dia tidak ingin jika gulf terlalu mengikutkan perasaan nya sehingga mengakibatkan rumah tangga mereka hancur, itu akan memberi dempak pada anak anak mereka. Bu lin juga tahu gulf juga mencintai mew, bu lin ingin gulf berbahagia dan melupakan perkara yg sudah berlalu walau itu sangat menyakitkan tapi rasa sakit itu bisa di obati seiringnya berjalannya waktu.

"bu, gulf harus gimana, di satu sisi gulf marah dan ingin membenci mew tapi di satu sisi gulf tidak bisa membenci mew, gulf terlalu mencintai mew. Apakah gulf terlalu bodoh bu sehingga tidak mampu membuat pilihan hiksss.." ucap gulf sendu.

"gulf, dengar ya nak. Kamu tidak bodoh itu wajar kerna mew suamimu dan kamu sudah bersama sebagai suami/isteri juga sudah lama. Begitu juga rasa cintamu pada suamimu tiada yg salah jika kamu merasakan kamu begitu mencintai mew. Dan rasa marah itu juga wajar nak, kamu juga harus meluahkan rasa marah kamu pada mew, agar ia tahu semua yg kamu rasakan. Luahkan tanpa tertinggal. Itu akan membuatkan kamu lebih lega nak. Setelah itu tanyakan hatimu, apakah kamu siap jika kamu bakal kehilangan suamimu, kehilang org yg kamu cinta untuk kedua kalinya dan lihatlah alex begitu juga dengan bakal anak kamu, apakah kamu sanggup membuatkan anak anak mu hidup tanpa ayah mereka. Pikirlah sebaik baiknya ya nak, ibu tidak ingin kamu membuat keputusan yg salah sehingga menyebabkan kamu kembali terpuruk dan juga anak anak kamu. Pikirkanlah selama kamu bersama mew, adakah kamu bahagia, pernahkah mew bersikap kasar padamu dan anak mu, atau apakah mew pernah mengabaikan dirimu dan putra mu selama ini. Dari sana kamu bisa menyimpulkan apa yg baik buatkan kamu dan anak anak mu nak. Tanyakan hatimu apakah cinta kamu bisa mengalahkan rasa marah dan benci kamu pada mew. Semua itu tergantung pada dirimu, tiada siapa yg bisa membuatkan keputusan untuk dirimu. Ibu akan selalu ada disisi mu jika kamu perlukan dukungan dan sandaran ya sayang." Ucap bu lin lembut menasihati gulf supaya bisa berpikir lebih jernih lagi. Kerna membuat keputusan di saat hati dan perasaan kamu marah bisa menjadi satu kesalahan yg tidak bisa di undur.

"makasih bu, kerna sudi menjadi sandaran buat gulf." Ucap gulf pada bu lin ia menghelakan nafasnya berat sekali. Sekurang kurangnya bebanan perasaan nya sedikit berkurang setelah mendengar kata kata dari bu lin. Saat ini ia harus menemui suaminya meminta penjelasan akan semua yg terjadi.

OBSESSIONWhere stories live. Discover now