Pagi ini sakura menjalani aktifkan seperti biasa ia pergi membersihkan dirinya lalu membereskan tempat tidurnya serta membuat sarapan untuk dirinya sendiri.
Ini sudah hari ketiga semenjak sai pergi untuk misi seharusnya ia pulang hari ini bukan tapi firasat sakura benar benar tidak baik.
Ia harus segera ke rumah sakit untuk bekerja sebelum ino berteriak karena ia telat bekerja.
Ia menutup pintu apartemennya dengan perlahan lalu berjalan menuju ke rumah sakit dengan santainya.
Sesampainya di rumah sakit ia langsung menggunakan blazer putih miliknya dan mengechek beberapa dokumen yang harus ia tanda tangani.
"Sai akan pulang hari ini kan jidat?" Ucap Ino dan tersenyum ke arah sakura.
"Ya, seperti nya" Ucap Sakura dan menandatangani beberapa dokumen tersebut.
"Dia akan baik baik saja, pasti dia kembali dengan selamat sakura dia itu ketua anbu" Ucap Ino dan menepuk bahu sakura.
"Ah benar, dia ketua anbu" Ucap Sakura dan menghela nafasnya.
"Tenangkan dirimu, habis ini kita harus ke kantor kakashi-sensei bukan" Ucap Ino dan tersenyum je arah sakura.
Ah mereka harus menyerahkan beberapa dokumen dan laporan.
Sakura dan Ino mengerjakan pekerjaannya dengan sangat cepat agar mereka lebih banyak mempunyai waktu untuk bersantai.
Jujur mereka lelah bekerja di rumah sakit mereka lebih suka mendapatkan misi.
Setelah mereka selesai mereka memejamkan mata sebentar lalu pergi ke kantor hokage.
"Oh! Sakura-chan, Ino-chan!" Ucap Naruto dan melambaikan tangannya.
"Naruto, sasuke-kun sedang apa?" Ucap Sakura dan mengerutkan dahinya.
"Kami ingin pergi ke kantor hokage, kakashi-sensei menanggil kami" Ucap Naruto dan tersenyum dan mengacak palan rambut Ino dengan sangat lembutnya.
"Ah kebetulan sekali" Ucap Ino dan tersenyum ke arah Naruto.
"Kalian ingin pergi ke kantor kakashi-sensei juga?" Ucap Sasuke dan mengerutkan dahinya.
"Ya, memberikan beberapa dokumen dan laporan" Ucap Sakura dengan datarnya.
"Kalau begitu, ayo pergi bersama" Ucap Naruto dan menarik lengan Ino.
Mereka berempat pergi bersama untuk ke kantor kakashi selama di perjalanan mereka hanya mengobrol dan tertawa bersama.
Setidaknya kekhawatiran Sakura berkurang walaupun hanya sedikit.
Hanya sedikit.
Sesampainya mereka disana Naruto dan sasuke mengetuk pintu ruangan itu dengan perlahan lalu kakashi menyuruhnya masuk ia tidak tahu bahwa Sakura ada di antara mereka.
"Sakura, sedang apa disini?" Ucap Kakashi dengan wajah cemasnya.
"Kiba, shino kalian sudah kembali?" Ucap Ino dan mengerutkan dahinya.
"Anu, itu"
"Apa! Katakan perasaan ku tidak enak" Ucap Sakura dengan kerasnya.
"Sakura tenanglah" Ucap Kakashi dan mengenggam bahu Sakura.
"Apa sensei! Dimana sai? Kenapa dia tidak kembali sedangankan Kiba, shino dan para anbu lain sudah kembali"
"Kenapa cakra kalian seperti mau habis, kenapa perasaan ku tidak enak dimana sai!" Ucap Sakura dengan sangat kesal.
"Sensei apa yang kau maksud!" Ucap Naruto dan menatap Kakashi.
"Aku akan jelaskan" Ucap Kiba dan menghela nafasnya.
"Awalnya kami mendengar ada beberapa ninja yang berusaha menghancurkan desa konoha dan desa suna"
"Lalu, kakashi-sensei memberi kami tugas untuk menyelidiki itu semua"
"Awalnya kakashi-sensei tidak mengizinkan sai untuk mengambil misi ini"
"Tapi ia menolak mendengarkan kakashi-sensei, karena ia rasa ini adalah tanggung jawab seorang ketua anbu"
"Lalu di perjalanan kita berhasil menyelidiki mereka, tapi kami harus bertarung sai menyuruh kita pergi dan ia menghilang"
"Ia di bawa oleh komplotan itu" Ucap Kiba dan menghela nafasnya.
Sedangkan Sakura diam mematung ia sudah menepati janjinya untuk menunggu.
Tapi ia tidak tahu apa yang ia tunggu.
"Sensei! Kau gila!" Ucap Sakura dengan kesalnya.
"Cari dia sekarang, atau aku yang akan mencarinya sekarang juga" Ucap Sakura dan menjatuhkan dirinya di lantai.
"Naruto, sasuke kau dengar apa yang di katakan Sakura bukan" Ucap Kakashi dan menatap mereka berdua.
"Kami pergi" Ucap Sasuke dan Naruto secara bersamaan.
"Sakura-chan, aku akan membawanya kembali" Ucap Naruto dan menepuk bahu sakura.
Ia sudah tidak tahan lagi.
Ia menangis lagi.
"Maafkan aku" Ucap Kakashi dan memeluk sakura dan mengelus punggung sakura dengan lembutnya.
"Minum dulu sakura" Ucap Ino dan mengeluarkan air mineral dari tasnya.
Kakashi membangunkan sakura dan membawa sakura ke sofa lalu membiarkan gadis itu menangis lagi di dalam pelukannya.
Seharusnya ia tahu dan seharusnya ia menolak permintaan sai.
Sungguh konyol.
Sai meminta Kakashi untuk menikahi sakura kalau ia tidak kembali. Sebab hanya Kakashi yang bisa menjaga sakura. Benar benar konyol bukan.
"Sensei" Ucap Sakura dan menatap Kakashi.
"Kenapa?" Ucap Kakashi dan mengelus bahu sakura.
"Apa aku membawa sial untuk kalian?" Ucap Sakura dan mengenggam tangan Kakashi.
"Tidak, jangan bicara seperti itu" Ucap Kakashi dan menghapus air mata sakura.
"Aku mencintainya sensei, aku cinta padanya" Ucap Sakura dan mencoba menghapus air matanya.
"Aku tahu, kami semua tahu"
"Dia juga sangat mencintaimu" Ucap Kakashi dan merapihkan rambut sakura yang berantakan.
"Kalau dia mencintaiku kenapa dia bertindak bodoh seperti ini" Ucap Sakura dan menundukan kepalanya.
"Dia sangat mencintaimu, jadi percayalah dia akan kembali" Ucap Ino dan menepuk bahu sakura dengan sangat lembutnya.
Sakura mengangguk dan mecoba untuk tenang sedangkan hati nya benar benar tidak tenang.
Ia tidak tahu apa yang akan dia lakukan kalau sai tidak kembali.
Mungkin ia akan mengubur rasanya dalam dalam.
Mungkin ia akan pergi dari desa atau masuk anbu dan mendapat misi jangka panjang.
Dimanapun asal tidak di desa ia akan menangis terus terusan kalau di desa seperti ini.
Ia akan terus mengingat sai lalu menangis lagi...
HAPPY READING!!!!
MAAF KALO TYPO!!
GAK NYANGKA DIKIT LAGI ENDING WKWK..KALIAN MAU SAD ENDING ATAU HAPPY ENDING NI WKWK???
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart•Sai and Sakura
FanfictionSai lelaki yang tidak mempunyai emosi sama sekali sebelum ia masuk kedalam tim 7 dan bertemu dengan Haruno Sakura yang selalu membuatnya sadar kalau pertemanan dalam hidup itu sangat penting sampai waktu berjalan dengan sangat lamanya sai memanggil...