Don't lie.

1.2K 136 3
                                    

Hari ini sakura bangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah ia membersihkan dirinya ia bergegas untuk memasak sarapan untuk dirinya sendiri selesai ia sarapan ia membersihkan semua piring kotor bekas sarapannya.

Setelah ia membersihkan semuanya ia bergegas untuk pergi bekerja ia mengunci pintu apartemen nya dengan sangat hati hati lalu ia berjalan dengan santainya dan menghirup udara pagi yang benar benar segar.

Ia membuka pintu ruangan nya dengan perlahan dan terlihat ino sedang menandatangani beberapa dokumen yang ada di atas mejanya setidaknya tidak sebanyak milik sakura ah ia benar benar sudah sangat sebal karena dokumen dokumen yang menumpuk di atas mejanya.

Ia duduk di mejanya sendiri dan mulai mengerjakan beberapa dokumen yang lama ia tunda.

"Jidat, kau tahu naruto selalu saja mencemaskan mu" Ucap Ino dan menghela nafasnya.

"Kenapa dia mencemaskan ku aku baik baik saja" Ucap Sakura dan mengerutkan dahinya.

"Baginya kau sama seperti kakak perempuan untuknya, ia mencemaskan mu karena ia takut kau kesepian setelah aku dan dia menikah" Ucap Ino dan tersenyum ke arah sakura.

"Hey, aku tidak akan pernah kesepian ada Kakashi-sensei dan Sai yang selalu menjagaku" Ucap Sakura dan menoleh ke arah Ino.

"Kami tahu, tapi Sakura kami juga tahu kau selalu merasa kesepian" Ucap Ino dan menatap Sakura dengan hangatnya.

"Aku baik baik saja pig, kau dan naruto tidak perlu khawatir selalu ada Kakashi-sensei dan sai yang menjagaku setiap saat" Ucap Sakura dan tersenyum ke arah Ino.

"Baiklah kalau seperti itu" Ucap Ino dan menghela nafas.

"Aku akan ke kantor hokage sekarang jadi jangan mencari ku ada hal yang harus ku bahas bersama Kakashi-sensei" Ucap Sakura dan merapihkan barang barangnya.

"Oh, baiklah hati hati" Ucap Ino dengan tatapan biasa.

Sakura menutup pintu ruangannya dengan santainya ia berjalan dengan wajah yang sangat kesal dan buru buru untuk pergi ke kantor hokage dengan sangat cepat.

Sesampainya di sana Sakura mendobrak pintu kantor hokage dengan sangat kencang dan membuat Kakashi, Sai, Naruto dan Shikamaru benar benar terkejut.

"Sakura, ada apa?" Ucap Kakashi dengan wajah sangat gugup.

"Katakan padaku kalian sedang menyembunyikan sesuatu yakan?" Ucap Sakura dengan kesalnya.

"Tidak" Ucap mereka dengan bersamaan.

"Jangan bohong!"

"Aku tahu beberapa anbu mengawasi ku tahu!" Ucap Sakura dengan sebalnya.

"Anu, itu tidak seperti yang kau pikirkan Sakura-chan" Ucap Naruto dengan sangat gugupnya.

"Kalau kalian tidak mau menjelaskan semuanya, aku akan menghancurkan kantor hokage ini sekarang juga" Ucap Sakura dan tersenyum horor.

"Baiklah, tenanglah terlebih dahulu" Ucap Shikamaru dan menghela nafas.

"Sebenarnya ada yang mengikuti mu Sakura"

"Mereka ingin menjadikan mu bagian dari mereka karena kau adalah ninja medis terbaik"

"Mereka ingin menghancurkan konoha dan memanfaatkan dirimu"

"Maka dari itu aku menyuruh anbu dan sai untuk menjagamu" Ucap Kakashi dan menghela nafas dengan sangat kasarnya.

"Seharusnya kalian memberitahu ku! Jangan seperti ini apa kalian gila!" Ucap Sakura dan berusaha meredam emosinya.

"Kami hanya ingin menjagamu Sakura-chan" Ucap Naruto dan menepuk bahu Sakura.

"Apapun alasan kalian seharusnya tidak seperti ini, aku bisa menjaga diriku sendiri kalian tahu bukan aku sudah bukan gadis berusia 12 tahun lagi" Ucap Sakura dan menghela nafas.

"Hei, jelek kami ingin melindungi mu aku benar benar ingin melindungi mu jadi jangan salahkan mereka ini semua adalah ide ku sendiri" Ucap Sai dan mengacak rambut panjang Sakura dengan sangat lembutnya.

"Terserah kalian! Aku benar benar kesal jangan ajak aku berbicara dahulu!" Ucap Sakura dan keluar dari kantor hokage serta membuat pintu itu hancur.

"Aku yang akan jelaskan padanya" Ucap Sai dan mengikuti langkah sakura.

Sakura berjalan dengan tatapan sangat kesal ia harus menenangkan dirinya di pantai yang biasa ia datangi ia benar benar tidak habis pikir kenapa teman teman nya menganggap nya seperti anak berusia 12 tahun.

Ah menyedihkan sekali ia memang tidak akan pernah di akui oleh siapapun bagi siapapun ia menang benar benar sangat lemah.

Sakura duduk di bangku dekat pantai dan berusaha meredam amarah nya dengan sangat tenang.

"Hei, cantik" Ucap Sai dan mengelus puncak kepala Sakura.

"Pergilah! Aku tidak ingin berbicara pada siapapun" Ucap Sakura dan menepis tangan sai.

"Izinkan aku menjelaskan semuanya padamu Sakura" Ucap Sai dan menarik bahu Sakura.

"Apalagi sai!" Ucap Sakura dengan sebalnya.

"Tenanglah dulu, aku disini" Ucap Sai dan memeluk gadis itu dengan lembutnya.

"Sai"

"Apa menurutmu aku hanya gadis lemah?" Ucap Sakura dan menangis.

"Tidak Sakura, bukan seperti itu" Ucap Sai dan memeluk Sakura dengan sangat erat.

"Lalu apa? Katakan padaku" Ucap Sakura dengan sebalnya.

"Kamu itu terlalu berharga untukku Sakura, aku tidak bisa membiarkan siapapun menyakiti mu"

"Karena kau sangat berharga makanya aku menjagamu 24 jam"

"Setidaknya saat malam hari saat kau tertidur aku bisa menjagamu tanpa harus membangunkanmu kalau ada seseorang yang berusaha menyakiti mu"

"Karena aku takut kehilanganmu makanya aku seperti ini"

"Tidak ada yang lebih hancur saat melihat orang yang kita cintai terluka" Ucap Sai dan berusaha menenangkan Sakura.

"Apa maksudmu sai?" Ucap Sakura dan mengerutkan dahinya.

"Nanti kau tahu sendiri Sakura, jadi untuk saat ini jangan menghalangi ku untuk terus menjagamu" Ucap Sai dan mengelus puncak kepala Sakura.

"Aku tidak mengerti" Ucap Sakura dan mengerutkan dahinya.

"Jangan menangis lagi, ayo pulang" Ucap Sai dan menatap Sakura.

"Tidak, biarkan seperti ini dulu" Ucap Sakura dan membalas pelukan sai dengan sangat erat.

"Kau ini kenapa jelek?" Ucap Sai dan tertawa.

"Bisa tidak jangan memanggil ku dengan sebutan itu"

"Aku benar benar merasa sangat jelek kalau kau memanggilku seperti itu" Ucap Sakura dengan sebalnya.

"Baiklah cantik, jangan marah terus menerus" Ucap Sai dan menatap Sakura.

"Iya, besok aku harus meminta maaf pada Kakashi-sensei" Ucap Sakura dan menundukan wajahnya.

"Kenapa memangnya" Ucap Sai dan mengerutkan dahinya.

"Karena menghancurkan pintu kantor hokage" Ucap Sakura dan tertawa.

"Kau ini! Jangan seperti itu lagi aku tidak bisa melihatmu marah seperti tadi" Ucap Sai dan menepuk bahu Sakura.

"Iya, aku minta maaf" Ucap Sakura dan memejamkan matanya.

HAPPY READING YA!
MAAF KALO TYPO!

Heart•Sai and SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang