Hallo gaiss, update nihh!!
Jangan jadi silent readers yaa, selalu tinggalkan jejak vote dan coment di setiap paragraf nya.
Happy reading.
- Broken Girl -
Satu minggu berlalu.
Sejak hari itu, Vina menjadi sosok yang dingin pada kaka nya sendiri. Dia hanya akan bicara ketika di tanya dan hanya mengangguk atau menggeleng karena dia masih sangat marah akan kejadian itu.
"Vin..." panggil Levin dengan lirih saat dia baru aja sampe rumah dan liat adik nya lagi rebahan di kursi ruang tamu.
"Hmm? Ada apa?" tanya nya tanpa noleh dan terus fokus sama hp nya.
Levin mendekat, duduk lesehan di lantai, meraih tangan Vina dan di genggam nya.
"Maafin gue..."
"Lo boleh marah sama gue. Lo boleh benci gue. Tapi tolong, jangan menjauh dari gue..." Levin menggantung ucapan nya, dia mendongak menatap Vina dari bawah dengan sorot sendu.
"Gue gak sanggup, Vin. Jangan menjauh." sambung nya lagi kemudian menunduk dan menenggelamkan wajah nya di atas paha Vina.
Levin menunduk dalam, satu minggu di abaikan oleh Vina membuat nya jadi kacau dan penyendiri saat di sekolah.
"Gue tau kesalahan gue fatal banget, tolong... Maafin gue. Maaf, maafin gue." Levin kembali berucap, bahkan suara nya kini bergetar.
Dia -- menangis.
Menyesali perbuatan bejat nya terhadap sang adik. Nafsu sialan, dia benar-benar menyesal telah melakukan itu.
"Maaf... Maafin gue... Tolong maafin gue."
Levin memeluk perut Vina dengan erat, dia menangis disana. Tangan Vina terangkat untuk mengusap kepala sang kakak.
"Gue kecewa sama lo ka, tapi gue juga gak bisa apa-apa. Semua udh terjadi, kita udh melakukan itu." ujar Vina pelan masih mengusap lembut rambut sang kaka.
"Maafin gue Vin, maaf." racau nya masih memeluk perut Vina dan air mata nya masih menetes.
"Jangan nangis ka, gue sakit liat lo nangis. Gue sakit liat keadaan lo sekarang yang jadi pendiam gini."
"Lo maafin gue?" tanya nya mendongak menatap Vina dengan mata sembab nya.
Vina tersenyum lalu mengangguk. Dengan cepat Levin bangun dan duduk di samping Vina, dipeluk nya tubuh sang adik dengan erat.
Air matanya kembali mentes, bahu nya naik turun, dengan usapan lembut Vina menenangkan sang kakak, menumpukkan dagunya di pundak Levin sembari tersenyum kecil.
- Broken Girl -
Senin pagi, Levin dan Vina baru aja beres sarapan dan sekarang mereka dalam perjalanan menuju sekolah nya.
"Selamat pagi cantik." sapaan rutin dari cowo yang tergila-gila banget sama Vina, siapa lagi kalo bukan Reno.
"Tau Ren tau gue, ini pagi bukan malem." kata Vina jangah, dia mengusap wajah nya frustasi sedangkan Reno malah senyum manis.
"Risih gue Ren sumpah, tiap hari lo begini. Gue beda sama cewe lain, gue gak seneng di perlakuin kayak gini tiap hari jatoh nya gue kesel, sumpah deh."
Vina mengeluarkan unek-unek nya selama ini dan itu berhasil membuat Reno terdiam. Vina melihat perubahan ekspresi dari cowo itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Girl
Short Story⚠ WARNING!!! ⚠ 17+ Bijak dalam membaca, dibawah umur menjauh yaa hhe, kesian kalian nya. Jatuh cinta? Hal yang wajar untuk remaja SMA. Tapi, apakah wajar jika mereka yang saling mencintai itu adalah sepasang kakak beradik? Dan bagaimana jika cinta m...