BG || 07

691 56 3
                                    

Happy Reading!!!

Seminggu pun berlalu.

Selama itu pula Vina jadi bahan bullyan orang-orang tanpa sepengetahuan Levin dan cewe itu selalu berontak untuk mengelak tuduhan yang mereka ucapkan.

Dan perlu kalian tau, sikap Levin seminggu ini berubah terhadap Vina. Dia bukan lagi sosok cowo yang siap sedia buat Vina disaat cewe itu mengalami masa ngidam.

Bahkan Levin jarang pulang ke rumah meski Vina tau kakak nya itu gak ada di tongkrongan.

- Broken Girl -

"Cewe gak tau malu!!"

"Dia kan gak punya orang tua, atau jangan-jangan dia dibuang lagi sama orang tua nya karena anak haram."

"Sampah masyarakat. Orang kayak lo harus nya mati biar ngurangin jumlah orang gak berguna."

"Nyali nya gede juga, masih berani dateng ke sekolah dalam keadaan hamil. Kalo gue sih mau, jadi aib keluarga."

"Dia gak bakalan malu, kan gak punya keluarga."

Sindiran, makian, dan ucapan menyakitkan lain nya Vina dapat setiap hari. Hati nya sakit, tapi dia gak mau nangis di depan mereka, yang ada mereka besar kepala karna seneng liat Vina menderita.

Vina terus jalan menyusuri koridor lantai 2 dengan tatapan datar dan dingin nya tanpa menghiraukan celotehan ria yang semakin menusuk ke ulu hati.

Hingga seseorang secara sengaja menabrak nya dari belakang membuat Vina tersungkur ke depan.

"Awsshh." ringis nya sambil memegangi perutnya yang terasa sangat sakit.

"S-sakit." dia kembali meringis saat orang yang sengaja menabrak nya menjambak kuat rambut Vina hingga cewe itu menengadah ke atas.

"Lo pantas menderita, bitch!!" dilepas nya secara kasar jambakan itu membuat kepala Vina terasa pening.

"Woyy!! Ada darah!!"

"Lahh iya anjir ada darah!!"

"Wahh gila sihh, dia beneran hamil!!"

Pernyataan berentet terus terucap saat mereka melihat darah yang mengalir dari kaki Vina. Dia menatap kaki nya dengan nanar.

Bunda mohon, bertahan sayang, jangan tinggalkan bunda.

Dia kembali meringis merasakan sakit di perut nya, mereka yang ada disana hanya menyaksikan bagaimana Vina meringis dan merintih menahan sakit itu tanpa ada rasa iba untuk menolong nya.

Hingga tatapan Vina beralih pada cowo yang berdiri diantara kerumunan itu, mereka saling tatap tapi kemudian cowo itu mengalihkan pandangan nya membuat Vin merasakan sakit yang lebih dalam.

Bughh!!

Pukulan kuat dari seseorang pada cowo yang tadi Vina tatap hingga cowo itu tersungkur kedepan membelah kerumunan.

"Bajingan lo!!"

Bughh

Bughh

Broken GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang