Happy Reading!!!
Masih di hari yang sama, dibawah atap yang sama namun di meja yang berbeda. Levin dan istrinya menikmati makan siang dengan tenang setelah tadi sempat bersedih beberapa saat.
Tatapan kedua nya sekali-kali mencuri pandang ke arah meja Vina yang tampak bahagia bersama ketiga anak nya juga bersama suami dan tiga orang lain nya.
Levin tau, bahwa sepasang paruh baya tersebut adalah orang tua kandung Vina. Karna dia selama ini menyuruh seseorang untuk mengawasi pergerakan Vina tanpa sepengetahuan Denia.
Dia cuma ingin tau apakah benar Vina benar-benar sibuk sampai sulit sekali diajak bertemu atau perempuan itu hanya membual dengan alasan sibuk nya.
Dan ternyata, perempuan itu benar-benar sibuk, juga benar-benar bahagia. Apalagi kini, Vina bertemu dengan orang tua kandung nya.
"Mommy kenapa?" tanya anak perempuan pada ibunya ketika anak itu melihat ekspresi tak mengenakan di wajah ibunya.
Ingatkan. Jarak meja Levin dan Vina gak berjauhan, dia masih bisa denger perbincangan mereka meski agak samar-samar.
Tapi, ucapan anak perempuan itu cukup lah keras membuat Levin dan Denia spontan menoleh ke sumber suara.
"Mommy gpp sayang. Jangan khawatir." ucap VIna pada Zea sembari menahan gejolak aneh di perut nya.
Beberapa detik setelah nya, Vina lari terbirit dengan satu tangan menutup mulut nya dan satu tangan lain nya memegangi perut nya.
Mereka panik, Albian dengan segera menyusul Vina yang kemungkinan pergi ke toilet. Tanpa memperdulikan itu adalah toilet perempuan, Albian menerobos masuk membuat para perempuan di dalam menjerit.
Tapi Albian gak peduli, dia cuma peduli sama istrinya yang sekarang muntah-muntah tapi hanya cairan bening yang keluar.
Dengan telaten Albian mengurut tengkuk Vina dan yang cowok itu lakukan mendapat pujian serta tatapan kagum dari para perempuan yang masih ada disana.
"Yaa ampun romantis banget cowok nya."
"Sisain cowok begitu satu aja buat gue."
"Pengertian banget njirr cowok nya sampe gak peduli dia masuk toilet cewe."
"Suami idaman."
Dan celotehan lain nya. Setelah Vina sedikit membaik, dia menegakkan tubuhnya namun sedetik kemudian tubuhnya limbung ke samping dan Albian menahan nya.
Vina -- jatuh pingsan.
Albian menggendong nya ala bridal style membuat cowok itu semakin terlihat keren dan gagah dengan jiwa laki-laki nya yang begitu peduli terhadap seseorang yang dicintai nya.
"Al, Vina kenapa?" tanya Ezra khawatir. Sementara Zea udh nangis lebih dulu saat melihat Vina tak sadarkan diri di dalam gendongan daddy nya.
"Pah, kamu gendong Zea, tenangin dia supaya gak nangis. Kita bawa Vina ke rumah sakit sekarang." ujar Sarah -- mama nya Vina dan Ezra -- dengan air muka yang kentara khawatir.
Sarah tadinya mau gendong Zea, tapi anak itu menolak dan berakhirlah Zea di gendong Hendy -- suami Anara, kayanya Vina dan Ezra -- sementara Varez dan Variz berjalan disamping kiri dan kanan Ezra.
Mereka meninggalkan restoran dengan tergesa membuat Levin dan Denia yang melihat nya bingung. Apa yang terjadi sama Vina? Seperti itulah yang ada dalam benak Levina dan Denia.
- Broken Girl -
Albian dan yang lain nya senantiasa duduk menunggu diluar. Mereka baru aja sampe rumah sakit dan Vina lagi di tangani dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Girl
Short Story⚠ WARNING!!! ⚠ 17+ Bijak dalam membaca, dibawah umur menjauh yaa hhe, kesian kalian nya. Jatuh cinta? Hal yang wajar untuk remaja SMA. Tapi, apakah wajar jika mereka yang saling mencintai itu adalah sepasang kakak beradik? Dan bagaimana jika cinta m...