BG || 47 [Bonus Part]

501 47 2
                                    

Hai, apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat walafiat yaa😊

Tapi sabi dong yaa, vote komen nya di ramein juga😁

Cuss lah langsung aja.

Happy Reading!!!

"Vina kemana bi?" tanya Levin bertanya pada asisten rumah tangga nya ketika tidak melihat Vina sejak kepulangan nya dari kantor.

Ini jam makan siang, Levin memutuskan untuk pulang dan makan di rumah bersama istri nya, namun rupanya Vina tak ada di rumah.

"Nyonya tadi pergi tuan, setau bibi jemput den Gio di rumah tuan Ezra."

Levin mengangguk lalu ke ruang makan. "Siapkan aku makan bi."

"Baik tuan."

Sepergi nya beliau, Levin mengeluarkan ponsel nya untuk menelpon Vina, namun belum sempat menelpon pintu utama sudah lebih dulu terbuka membuat atensi nya teralih.

"Loh? Mas ada disini?" kata Vina menghampiri Levin seraya menggandeng tangan mungil Gio.

Levin mencium dahi Vina lalu berjongkok menyetarakan tinggi dengan putra bungsu nya dan menempatkan kedua tangan nya di antara ketiak bocah kecil itu.

Tubuh nya melayang ke atas dan sudah ada dalam gendongan Levin. "Aku makan siang disini, sama kamu."

Vina tersenyum, lalu mengangguk dan mengajak Levin ke ruang makan.

"Papa, tadi om Esla beliin Gio mainan!!" adu anak kecil itu dengan wajah girang nya, om Esla yang dimaksud adalah om Ezra, kakak nya Vina.

"Wahh!! Dikasih mainan apa sama om Ezra? Suka gak sama mainan nya?" tanya Levin kemudian duduk di kursi makan setelah Vina menarik nya untuk dirinya duduk.

Wajah yang semua girang berubah cemberut, membuat Levin gemas dan mencium pipi gembul nya, "Ko jadi cemberut? Kenapa hmm?" gumam nya sambil mencium pipi gembul anak nya itu.

"Masa om Esla beliin Gio mainan masak-masakan? Kan Gio cowo, halusnya kan mobil-mobilan atau lobot yang besal!!"

"Gio kan cowo bukan cewe!!"

Levin dan Vina terkikik geli melihat ekspresi putranya yang cemberut. "Papa Gio mau beluang!!" pinta nya seolah lupa dan selesai bercerita tentang Ezra yang memberinya mainan masak-masakan.

"Kamu barusan mau apa sayang?" tanya Vina memastikan pendengaran nya tidak salah.

"Ishh bunda, Gio mau beluang!!" rengek anak kecil itu dengan air muka yang menggemaskan.

Baik Vina maupun Levin, keduanya sama-sama terheran, kenapa pula anak sekecil Gio menginginkan memelihara seekor beruang? Binatang buas dan terlalu aneh untuk anak-anak.

"Pokoknya Gio mau beluang!! Kalo engga nanti Gio ngambek sama bunda sama papa!!" memalingkan wajah nya ke arah lain sambil bersidekap dada, membuat kedua orang tua dari anak itu terkekeh kecil.

"Tunggu usia Gio 5 tahun yaa, baru beli beruang,  okay?" hendak protes namun urung. Dia takut tak di belikan jika protes, jadi dia mengangguk saja meski mungkin nanti keinginan nya terlupakan seiring berjalan nya waktu.

Sepasang suami istri itu menikmati makan siang dengan tenang dan nyaman, tak lupa si kecil Gio yang makan sendiri, menolak untuk disuapi.

Setelah selesai makan, Levin kembali ke kantor nya dan Vina mengajak Gio ke kamar anak itu untuk tidur siang.

Kedua nya tertidur satu jam setelah makan dan Vina bangun lebih dulu dari Gio ketika jarum jam menunjukkan angka 3.

Vina keluar dari kamar Gio, menuruni tangga dan menuju dapur. Menghampiri ART nya kemudian menyuruh memasak untuk twins dan juga Leni yang sebentar lagi akan pulang dari sekolah nya.

Broken GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang