Hari ini, tara mengajaknya ke pantai indah kapuk. niatnya untuk menghilangkan kesal karena bima, toh teman satu itu sudah menjelaskan kalau ia tak bermaksud apa-apa.tapi tetap saja, tara sepertinya benar-benar setakut itu.
"lo pacaran terakhir kapan?"
"em...........pas sd?"
tara mengerutkan heningnya, lalu kembali menatap punggung cherry yang belum memelankan langkahnya.
"sd pacaran ngapain? adu tamiya?"
"ye! lo gatau aja jaman sd gue tuh pada pacaran cuma biar keliatan keren doang, ya gue ikutan lah"
"aneh"
mereka sampai pada hamparan pasir putih dihadapannya.
langit jakarta pukul lima sore begitu menyejukan, siapa yang tak suka angin sejuknya angin laut setelah berjalan sekitar tiga puluh menit lamanya.
cherry tersenyum lebar, ia melepas sandalnya dan berlari menyambut ombak yang datang menyapa mereka.
"lo ga pernah gagal ya nyari tempat"
tara menoleh, tanpa sadar bibirnya ikut tersenyum kecil saat melihat cherry se-senang ini.
"jelas"
"bisa berenang gak sih?"
"bawa baju emang?"
cherry menggeleng,
"ya lo gabilang mau kesini!"
"lo ga nanya"
helaan nafas muncul dari bibir merah mudanya, cherry akui ia akan selalu kalah jika berdebat dengan pacarnya yang menyebalkan ini.
"ya kan apa susahnya ngasih tau di awal?"
"iya, lain kali gue kasih tau. mau pop mie gak?"
anggukan muncul dari kepala cherry dengan semangat.
tangannya terus bermain dengan pasir putih, ia buat lubang dan ia kumpulkan kerang yang tak utuh bentuknya.
"ayo"
"apaan ayo?"
"katanya mau popmie"
"jiah kirain lo mau beliin"
"ya sama lo, masa gue sendiri?"
"iya bawel"
cherry terpaksa menghentikan aktivitasnya lalu bangkit dengan rasa malas, padahal ia masih harus membuat istana pasir tapi tampaknya tara sudah lapar.
tak jauh dari mereka, ada warung kecil yang menjual berbagai macam snack dan makanan instan.
mereka duduk di kursi plastik khas abang-abang nasi goreng di depan gang rumahnya. sambil menunggu pop mie-nya matang, mereka menatap laut tanpa bicara satu sama lain.
"kalau lo.......kapan terakhir pacaran?"
tara menoleh, menatap bagaimana rambut kecoklatan milik cherry terbang mengikuti kemana angin pergi.
cantik sekali, cherry cantik sekali.
sayang, pemandangan seperti ini hanya bisa dilihat oleh tara dan ia bangga atas hal itu.
"tar?"
tara tersadar dari lamunannya lalu membuang pandangannya sembarang,
"---oh, tiga tahun lalu kayaknya, lupa gue"
cherry tertawa atas tara yang salah tingkah, sebenarnya ia sadar bahwa pacarnya itu sedang memperhatikannya.
"kenapa ngeliatin gue? naksir lo?"
"banget"
penyesalan memang selalu datang terlambat, ia kira ia bisa menggoda tara tapi ternyata justru pipinya yang memerah sekarang.
"kasian, harusnya yang gak jadi pacar lo nyesel. soalnya gue doang yang bisa liatin lo kayak gini"
tara menghina dirinya sendiri, kalimat norak yang diajarkan oleh bima akhirnya keluar dari mulutnya dan ia benar-benar malu setengah mati.
jangan ditanya kabar cherry, rasanya gadis itu ingin menyiram kuah popmie.
"lo.....waras?"
"cher, jangan suka orang selain gue ya?"
dan tara tak akan rela jika ada orang lain yang bisa menikmati senyumnya selain ia, tara tak bisa membayangi jika ada orang yang memegang tangan cherry, mendengar celotehan tak penting tapi tetap menyenangkan untuk didengarkan, dan melihatnya makan nasi goreng di depan halte harmoni tapi bukan tara orangnya.
harusnya seluruh laki-laki di dunia iri, karena mereka bukan tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan hanya hujan yang bisa jatuh ke bumi, taeryeong.
Contomari jatuh cinta sesukanya, mari tak peduli pada aturan, dan mari saling meninggalkan. kang taehyun x lee chaeryeong as main character.