45. Kedai Yin Ann

8.9K 1.2K 70
                                    

Doubel up!!

.
.

Suara kasak-kusuk dari para pelayan membuat langkah kaki Li Xian terhenti, dia menoleh ke asal suara, dimana terdapat beberapa pelayan yang saling berbisik entah membicarakan tentang apa.

Tidak bermaksud ingin tahu, tapi rasa penasaran itu semakin menggelitik hatinya.

"Linda, apa yang sedang mereka bicarakan?" tanyanya melirik ke arah Linda yang berdiri di belakangnya.

"Putri, sebenarnya mereka sedang membicarakan tentang Yang Mulia dan Selir Shi," jawab Linda menunduk takut.

Li Xian berbalik cepat, kedua alisnya mengerut dalam. "Ada apa dengan mereka berdua?" selidiknya tajam.

"Maaf, Putri, saya mendengar dari salah satu pelayan, kalau malam ini Yang Mulia Putra Mahkota akan menghadiri sebuah acara di luar, dan Selir Shi yang akan mendampinginya," tutur Linda gugup, melirik raut wajah Li Xian yang meredup.

Kedua mata Li Xian melebar. "Acara apa yang akan mereka hadiri?" tanyanya menyelidik tajam.

Linda menggeleng pelan sebagai jawaban.

Li Xian bersungut-sungut, apa yang sebenarnya Liu Xingsheng ingin lakukan dengan Shi Zhu, atau mungkin lebih tepatnya adalah apa yang direncanakan Shi Zhu.

Tengah berkutat dengan pikirannya sendiri, Li Xian berjalan menuju kediaman dengan keterdiaman, mungkin matanya menatap lurus ke depan, namun tatapannya kosong, seakan tidak berada dalam waktu yang sama. Hingga sebuah suara menyerukan namanya pun dia tidak merespon, membuat Linda yang mengekor dari belakang menarik pelan hanfu miliknya.

"Putri, Yang Mulia Putra Mahkota memanggil anda," bisik Linda pelan, melirik ke arah Liu Xing Sheng.

Li Xian berbalik, mencari keberadaan Liu Xing Sheng yang entah sejak kapan berada di belakangnya. Dia segera memberi hormat.

"Apa yang kau pikirkan, Xian'er? Bahkan kau mengabaikan kehadiran dan sapaanku," ucap Liu Xing Sheng dengan sedikit sindiran.

"Maaf, Yang Mulia. Sepertinya aku sedang melamun," sesalnya.

Liu Xing Sheng mengangguk maklum, melirik beberapa pelayan dan juga prajurit yang mengikutinya juga Li Xian. "Kalian pergilah, ada yang harus aku bicarakan dengan Putri Mahkota."

Setelah kepergian mereka, Liu Xing Sheng menuntun Li Xian untuk duduk di sebuah kursi.

"Apa yang ingin kau katakan, Yang Mulia?" tanya Li Xian tak sabar.

"Sore ini, aku akan pergi keluar, ada utusan yang Kaisar berikan padaku, dan itu bersifat rahasia juga penting. Ku harap kau tidak akan mencari keberadaanku nanti, aku akan kembali malam hari," jelas Liu Xing Sheng memperhatikan lawan bicaranya.

"Dengan siapa kau ke sana, Yang Mulia?"

Kening Liu Xing Sheng mengerut. "Tentu saja Ming Hao yang akan mendampingiku, Xian'er. Apa ada masalah?"

Jawaban Liu Xing Sheng membuat bibir Li Xian tertekuk, dengan kepalanya menggeleng pelan sebagai jawaban.

'Bahkan dia tidak jujur padaku.'

Liu Xing Sheng meraih jemari Li Xian dan mengelusnya. "Aku tahu ada yang kau sembunyikan, bicaralah," desaknya.

Li Xian menggigit bibir bawahnya. "Apa kau akan keluar dengan Selirmu?" tanyanya lirih.

Sebelah alis Liu Xing Sheng terangkat. "Selir?" tanyanya memastikan, sedangkan Li Xian mengangguk ragu. "Untuk apa aku membawa mereka? Ini adalah tugas rahasia yang Kaisar berikan padaku, dan tentunya aku tidak ingin melibatkan orang lain, termasuk kau dan para selir."

Li Xian EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang