4. Memanah

46.8K 5.3K 313
                                    

Revisi
19 Mei 2021

°√°

Keempatnya mulai berdiri di posisinya masing-masing, dengan membawa panah di tangan mereka.
Di lapangan luas itu dihadiri beberapa pejabat kerajaan, prajurit dan para pelayan juga kasim yang ingin menyaksikan acara secara langsung.

Ketiga Selir mulai menarik anak panah, memfokuskan pada satu titik di ujung sana. Semua penonton seketika terdiam melihat pemandangan itu.

Shi Zhu menarik dan melepaskan anak panahnya dan tepat mengenai sasaran, sedangkan anak panah Yen i dan Nu Wa meleset, namun meskipun begitu tembakan keduanya tak berada jauh dari anak panah milik Shi Zhu. Ujung bibir Shi Zhu menyeringai ke arah Li Xian, sedangkan Li Xian tampak acuh dan tidak peduli.

"Yang Mulia, giliran anda."

Li Xian mulai mengangkat panahnya, menariknya dengan kuat, matanya fokus menatap satu titik yang telah terisi oleh anak panah milik Shi Zhu.
Para penonton terkesiap kaget melihat bagaimana Li Xian yang berdiri dengan posisi terbaik. Padahal yang mereka tahu, selama ini Li Xian sangat buruk dalam hal memanah.
Namun semua itu terbungkam dengan apa yang Li Xian lakukan, jelas terlihat bahwa wanita itu layaknya pemanah andalan.

Cadarnya  berkibar tertiup angin membuat aura kecantikannya semakin menguar kuat. Beberapa mulai terhipnotis olehnya, seakan ingin segera membuka dan melihat penampilan wajahnya secara langsung. Sejenak mereka melupakan bahwa Li Xian mempunyai penyakit kulit yang sangat langka dan mengerikan.

Posisi berdiri Li Xian tampak semakin memukau dengan bajunya yang berkibar. Bahkan sang Putra Mahkota mulai menatap ke arahnya dengan sangat intens, dia juga nampak terkejut.

Ctak!

Tring!

Anak panah milik Li Xian berhasil mengenai sasaran, bahkan mampu membuat anak panah milik Shi Zhu jatuh ke tanah. Semua nampak terkejut dan terpukau, tidak menyangka Li Xian bisa melakukan hal itu. Sedangkan Shi Zhu nampak begitu kesal melihat anak panah miliknya terjatuh.

Li Xian tersenyum sinis melihat semua orang yang merasa takjub dengan penampilannya, sudah bukan hal sulit baginya, karena pada kehidupan sebelumnya dia menguasai olahraga panah memanah. Sudut bibirnya terangkat saat melihat Liu Xing Sheng nampak membeku di tempatnya, dan jangan lupakan Shi Zhu dan kedua Selir yang sedang berkomat kamit menyumpah serapahi dirinya.

"Anda tampak luar biasa, Yang Mulia Putri Mahkota," puji sang pembawa acara tersenyum ramah.

Li Xian mengangguk. "Terimakasih."

*

Acara terakhir masih tentang memanah, tapi kini disertai menunggang kuda, dengan papan sasaran yang terus bergerak.

"Yang Mulia, permainan terakhir ini sangat mempengaruhi citra anda sebagai pemanah serta penunggang kuda yang hebat. Alangkah lebih baiknya jika kita semua sebagai wanita anda melakukan dengan kesungguhan," ujar Shi Zhu menatap ke arah Liu Xing Sheng dan juga Kaisar.

"Maksudmu?"

"Seperti sebelumnya, tidak diperkenankan melakukan kecurangan, dan tidak diperkenankan menggunakan pelindung lain selain pakaian yang sudah ditetapkan. Bagaimana jika Li– maksudku Putri Mahkota melepaskan cadarnya, Yang Mulia."

Li Xian menyeringai mendengar penuturan dari Shi Zhu, dia sudah memperkirakan hal itu akan terjadi, pemikirannya tentang Shi Zhu memang tidak salah.

"Selir Shi benar, biarkan seluruh pengunjung melihat wajah aslimu, Putri Mahkota, itu bukan masalah besar," ucap Liu Xing Sheng mengarah pada Li Xian.

Li Xian EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang