7. Keberangkatan

40.2K 4.2K 76
                                    

Revisi
20 Mei 2021

°√°

Malam itu Li Xian dibantu Linda untuk berkemas, membawa barang-barang yang diperlukan selama menjalani tugas dari Kaisar. Hingga tiba saatnya dia berangkat untuk mengemban tugas sebagai Putri Mahkota.

Shi Zhu dan kedua Selir lainnya nampak senang mendengar bahwa Li Xian akan pergi ke desa terpencil untuk menangani masalah penyakit di sana. Mereka jelas senang karena Li Xian tidak akan berada di istana untuk waktu yang lama, dan juga tidak akan bersama Putra Mahkota.

Itu merupakan kesempatan bagi ketiganya untuk mendekati Putra Mahkota. Mereka berharap semoga Li Xian tidak kembali, ikut tertular penyakit itu, kalau perlu mati di tangan pemberontak. Karena tidak bisa di pungkiri bahwa setiap anggota kerajaan keluar istana pasti para pemberontak akan menggunakan kesempatan untuk menghabisinya. Apalagi kali ini desa yang dikunjungi Li Xian merupakan desa terpencil di pelosok negeri.

Li Xian membuka lemarinya, tangannya tak sengaja menyentuh benda yang dingin. Saat ditarik, ternyata itu adalah pedang yang indah dengan ukiran naga di dalamnya. "Linda, apa senjata ini milikku?"

Linda menoleh. "Benar, Putri, itu diberikan Yang Mulia Kaisar Shao untuk anda sebagai hadiah pernikahan. Tapi anda tidak berniat menggunakannya, karena anda tidak suka dengan benda tajam itu."

Li Xian tersenyum senang, benda itu adalah kesenangannya, di kehidupan sebelumnya dia juga pernah mempunyai pedang, tapi pedang yang sekarang dia pegang sangat indah. Dia tidak sabar untuk menggunakannya, akhirnya dia memutuskan untuk membawanya.

"Putri, anda akan membawa pedang itu?"

Li Xian mengangguk. "Iya, aku ingin mencobanya."

Linda nampak terkejut. "Anda yakin Putri?" tanyanya memastikan.

Li Xian kembali mengangguk. "Oh, iya, tolong ambilkan beberapa daun obat yang ada di tamanku untuk ramuan obat di sana, ambillah yang banyak, dengan bermacam-macam tanaman."

Linda mengangguk. "Baik, Putri."

*

Kereta yang akan membawa rombongan sudah siap, Li Xian segera bergegas untuk berangkat, beberapa prajurit ikut membawakan barang bawaannya.

Li Xian sedikit terkejut menyadari Liu Xing Sheng yang berdiri di samping kereta kuda yang akan membawanya. Untuk apa pria itu di sana? "Salam, Yang Mulia," hormatnya kemudian.

Liu Xing Sheng berbalik, memperhatikan penampilan Li Xian yang tampak cantik dengan balutan pakaian berwarna abu muda. Dengan aksen bagian lengan yang terbuka di beberapa tempat menampilkan kulit putih bersihnya. Pakaiannya begitu pas di tubuhnya yang ramping, kenapa dia tidak rela kalau Li Xian akan pergi dengan penampilan seperti itu.

 Pakaiannya begitu pas di tubuhnya yang ramping, kenapa dia tidak rela kalau Li Xian akan pergi dengan penampilan seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Li Xian merasa kikuk saat Liu Xing Sheng secara terang-terangan menatap ke arahnya. "Saya harus segera berangkat, Yang Mulia, permisi," pamitnya menunduk hormat.

Li Xian EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang