5. Kuda yang mengamuk

46.5K 4.6K 47
                                    

Revisi
20 Mei 2021

°√°

Seluruh pengunjung masih mengagumi dan memberikan tepukan untuk Li Xian yang begitu memukau, dia begitu lihai mengendalikan kudanya.

Ketiga selir mulai menunjukkan rasa kesalnya pada Li Xian, beberapa kali mengumpat pada Li Xian. Shi Zhu yang awalnya kesal karena bisa dikalahkan oleh Li Xian mulai bersikap biasa saja. Dia menyeringai menatap Li Xian yang berada di atas kudanya. "Kita lihat pertunjukkan yang sesungguhnya," gumamnya pelan.

"Apa yang kau katakan, Selir Shi?"

"Kau merencanakan sesuatu?"

Selir Yen i dan Nu Wa kompak menatap Shi Zhu yang tengah tersenyum sinis menatap Li Xian.

"Tunggu saja. Sebentar lagi Li Xian akan celaka, mungkin juga akan menemui ajalnya," jawab Shizhu acuh, sudut bibirnya menyeringai.

Yen i dan Nu Wa saling menatap bingung.

Li Xian yang masih berada di atas kuda merasakan hal aneh yang tengah terjadi pada kudanya. "Hei, hei.. apa yang terjadi?" tanyanya pada sang kuda.

Namun sang kuda tiba-tiba mengikik kencang, berlari tak tentu arah, berputar seperti halnya orang mabuk. Li Xian tak tahu apa yang terjadi, kenapa kudanya begitu sulit dikendalikan. Menelan salivanya susah saat sang kuda semakin berlari kencang menuju hutan. Tangannya mencengkram erat tali yang mengikat pada kepala kuda, bibirnya tak hentinya berdoa agar dia baik-baik saja.

Tiba-tiba dia teringat perkataan Linda saat dia mengalami cidera karena terjatuh dari kuda. Tiba-tiba saja kuda anda berlari tanpa bisa dikendalikan oleh anda sendiri. Seketika kedua bola mata Li Xian melebar, apa jangan-jangan hari ini seseorang juga tengah berusaha mencelakai dirinya? Apa dia akan selamat, atau justru benar-benar meninggal untuk yang kedua kalinya.

Beberapa meter di depan nampak bukit yang cukup tinggi, sekuat tenaga dia memacu kudanya agar menjauh dari bukit. Namun sang kuda sama sekali tak meresponnya. Andaikan dia memilih menjatuhkan diri, itu tidak mungkin, karena bebatuan sangat tajam di sekitarnya, akhirnya Li Xian hanya bisa memejamkan matanya, berharap suatu keajaiban akan menyelamatkannya.

Sementara itu suasana di lapangan mendadak riuh saat melihat kuda yang ditunggangi Li Xian mengamuk, Kaisar dan yang lain tampak berdiri dari kursinya, menatap Li Xian yang tampak kuwalahan mengendalikan kudanya. Hingga perlahan kuda itu membawa Li Xian memasuki hutan dan mulai menghilang dari pandangan.

"Yang Mulia apa yang terjadi?" tampak Ibu Suri yang khawatir dengan keadaan Putri Mahkota.

"Sepertinya Putri Mahkota tidak bisa mengendalikan kuda yang mengamuk."

"Apa? Bagaimana ini bisa terjadi, Yang Mulia. Sheng'er kenapa –" kalimat Ibu Suri terhenti saat menyadari putranya sudah tidak ada di tempat.

Liu Xing Sheng bangkit dari kursinya, berjalan cepat menuruni tangga, menaiki salah satu kuda milik salah satu Selir yang sudah menyelesaikan perlombaan.

"Yang Mulia, anda akan kemana?" teriak Shi Zhu berusaha mencegah.

Liu Xing Sheng menghiraukan teriakan Shi Zhu, dirinya memacu kudanya agar semakin cepat berlari. Dia harus menyelamatkan Li Xian. Entah mengapa dia tidak bisa tenang saat melihat kuda yang ditunggangi Li Xian mengamuk.

Li Xian EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang