50. Time too.. pembalasan

8.3K 1K 33
                                    

"Tidak!!! Mouya.. singkirkan tikus itu dariku!"

"Di sana, itu di sana juga. Aaa... Mereka menghampiriku, Mouyaa.."

"Nyonya, tidak apapun di sini. Nyonya tenanglah," ujar Mouya menenangkan Shi Zhu yang entah kenapa seakan melihat hewan menjijikkan itu di setiap sudut. Yang kenyataannya tidak ada apapun di sana.

"Apa kau tidak bisa melihat. Itu, dia ada di sana!" tunjuk Shi Zhu ketakutan.

Mouya mengikuti arah tunjuk Shi Zhu, dia mendesah berat saat tak melihat apapun di sana. "Tenanglah, Nyonya.." ujarnya menenangkan, entah apa yang terjadi, dia merasa aneh dan juga bingung.

"Bawa semua pengawal ke sini untuk mengusir mereka semua! Mouya, cepat!" teriak Shi Zhu histeris, seluruh tubuhnya bergetar ketakutan.

Mouya mengangguk cepat, gegas melakukan perintah.

*

"Bhahahaha.. nikmati masa-masa indahmu, Shi Zhu, bhahaha.."

Di sisi lain, Li Xian tertawa terbahak di dalam kediamannya, dia tengah membayangkan bagaimana reaksi Shi Zhu melihat banyaknya tikus di tiap tatapannya, mungkin bahkan saat wanita itu menutup mata tikus itu tetap menghantuinya.

Rasakan!

"Putri, sebenarnya apa yang anda lakukan padanya?" tanya Linda penasaran, berita mengenai kegilaan Shi Zhu akan tikus telah menyebar.

"Aku hanya mempermainkan imajinasinya tentang tikus, aromaterapi dan semua yang kau taburkan di ruangannya mengandung bahan yang bisa memicu reaksi dari makanan yang sebelumnya dia makan," terang Li Xian terkikik.

Linda memiringkan kepalanya tanda tak mengerti. "Tapi, bukankah yang lainnya juga memakan sajian malam itu, Putri?"

Li Xian menjentikkan jarinya. "Tepat sekali. Tapi ada satu makanan yang hanya di konsumsi oleh Shi Zhu, dan itu berada di dalam kediamannya. Jadi yang lain tidak akan merasakan imajinasi menakutkan seperti yang di alami Shi Zhu."

Linda terperangah, kemudian bertepuk tangan riang. "Anda sungguh hebat, Putri," tanggapnya memberikan dua jempol pada Li Xian.

Li Xian mengibaskan rambutnya. "Dia memilih lawan yang salah. Itulah akibatnya bermain-main denganku," ujarnya pongah.

"Jika Selir Shi terus ber-i-ma-ji..nasi bisa saja dia di anggap gila, Putri," ucap Linda terkikik.

"Sepertinya membuatnya menjadi gila bukan perbuatan yang lebih buruk dari pembunuhan."

°°°

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Selir Shi?" tanya Nu Wa heran melihat Shi Zhu yang sejak tadi terus berteriak di dalam kamar.

Mouya menggeleng. "Saya tidak tahu, Yang Mulia. Dimulai saat Nyonya bermimpi bertemu tikus besar dan sekarang menjadi seperti itu," jawabnya murung.

"Apa Putra Mahkota sudah tahu mengenai hal ini?"

"Belum, Yang Mulia, saya khawatir jika mereka menganggap Nyonya gila," cicit Mouya di akhir kalimat.

Nu Wa menoleh tajam. "Jangan katakan hal itu," peringatnya.

Mouya merapatkan mulutnya.

"Kau sudah memanggil tabib untuk melihat kondisinya?"

Mouya mengangguk. "Tabib sudah memberikan obat, Yang Mulia."

Nu Wa mendesah berat, tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Merasa heran dengan apa yang Shi Zhu alami, gila mungkin memang sebutan yang tepat untuk menyebutkan kondisi Shi Zhu saat itu. Bahkan penampilannya yang acak-acakan semakin membenarkan sebutan itu.

Li Xian EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang