Liu Xingsheng merasakan perubahan Li Xian yang sangat signifikan, gadis itu tampak menghindar darinya. Bahkan ketika sampai di istana waktu itu, Li Xian segera bergegas meninggalkannya begitu saja.
Juga saat dia ingin mengajaknya minum teh, gadis itu hanya akan diam, tidak berbicara apapun sampai teh itu habis dengan sendirinya.
Liu Xingsheng benar-benar merasa aneh dengan sikap Li Xian, jika sebelumnya gadis itu akan mengomel dan membalas semua perkataannya. Tapi kini Li Xian tampak pasrah dan mengiyakan setiap kalimat yang dia ucapkan.
Bukan lagi menjadi Li Xian yang manja dan menyebalkan seperti sebelumnya, bukan pula menjadi Li Xian yang penuh keanggunan dan kecerdasan seperti sebelumnya.
Kali ini dia di hadapan dengan Li Xian yang tampak murung, lesu, seperti tidak mempunyai semangat hidup, membuat Liu Xingsheng begitu khawatir.
Hingga tengah malam, dia memilih untuk pergi ke kediaman Li Xian, hanya ingin melihat wajah damai ketika Li Xian terlelap.
Namun justru Liu Xingsheng nampak terkejut ketika melihat Li Xian yang tengah mengingau dalam tidurnya, seluruh tubuhnya gemetar, keringat mulai muncul di sekitar wajahnya.
Liu Xingsheng segera berlari menghampiri, mengelus kepala Li Xian. "Tenanglah Permaisuri."
"Kumohon jangan bunuh aku."
Gumaman Li Xian membuat Liu Xingsheng tercengang. Dia memilih untuk berbaring dengan memeluk tubuh Li Xian, mengelus punggung gadis itu, berharap agar mimpi buruk Li Xian segera berlalu.
Di sisi lain, di dalam tidurnya, Li Xian terus saja bermimpi tentang bagaimana kejamnya Shizhu yang akan membunuhnya.
"Jangan, jangan bunuh aku?"
Terlihat bagaimana Yaoshan yang saat itu tengah berciuman dengan Shizhu di dalam kamar Shizhu.
Airmatanya luruh. "Apa yang kalian lakukan." Pekiknya nyaring
"Kalian mengkhianatiku?" Tanyanya tidak yakin dengan suara bergetar
Tampak Shizhu dan Yaoshan yang terkejut akan kehadiran Li Xian. Kemudian Yaoshan berdiri menghampiri Li Xian.
"Memang inilah kebenarannya, aku mencintai Shizhu bukan kau." Tunjuknya ke arah Li Xian
"Tapi .. kita sudah bertunangan." Ucap Li Xian lirih di sertai airmata yang terus mengalir di kedua pipinya membentuk anak sungai
Yaoshan tertawa. "Itulah tujuanku, tujuan kita berdua, menguasai seluruh harta kekayaanmu, dan membuangmu."
Jantung Li Xian terasa di remas, nafasnya sesak mendengar penuturan dari Yaoshan.
"Kalian biadab, kejam." Pekik Li Xian nyaring
"Jauhnya tanganmu dariku." Tepis Yaoshan kuat
"Aku tidak akan mengampuni kalian berdua, aku tidak akan sudi menikah denganmu." Balas Li Xian murka
Sebelah tangannya mencengkeram pipi Li Xian. "Jangan berani-berani kau menolaknya, atau kau akan mati di tanganku." Ancam Yaoshan dengan tatapan tajam
Li Xian menahan rasa sakit di pipi juga hatinya, dengan wajah yang sembab karena terus menangis, dia menatap lekat manik mata coklat milik Yaoshan.
"Kau akan mendapatkan balasannya Yaoshan." Desis Li Xian
Shizhu yang sedari tadi diam mulai beranjak, menarik lengan Yaoshan dari wajah Li Xian, dan setelah dia kembali mencium bibir Yaoshan dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Li Xian Empress
FantasiaRank #1 Permaisuri 28 Juni 2020 Rank #3 reinkarnasi Agustus 2020 Dia di bunuh secara keji oleh saudara tirinya sendiri. Bahkan sang tunangan sama sekali tidak pernah mengharapkan dirinya, hanya menginginkan harta peninggalan orangtuanya. Terlebih sa...