PART 20 "KABAR BAHAGIA"

3.8K 249 14
                                    

S.2 Next 1

*Beberapa bulan kemudian...

"Masss..!!"

Teriakkan dari arah kamar mandi membangunkan Al di pagi hari yang dingin ini. Matanya yang masih terasa lengket, karena mengantuk itu Al buka dengan paksa. ia benar-benar merasa panik, takut terjadi apa-apa pada istrinya, membuat Al langsung berlari menuju asal suara. Semakin panik saat mendapati istrinya terduduk dilantai dengan tetesan air mata.

"kamu kenapa sayang? jatuh? Mana yang sakit, mana?" Al bertanya dengan nada panik yang luar biasa. Andin menatap laki-laki didepannya dan memberikan benda kecil persegi panjang yang sejak tadi berada ditangannya.

"ini apa..?"bingung Al membolak-balikan benda tersebut. Andin mencubit tangan keras Al, lalu berdecak kesal.

"Itu namanya testpack, Mas Al sayang..!" geram Andin. Semakin geram saat di dapatinya sang suami yang semakin mengerutkan keningnya dan kembali membolak-balikan benda tersebut dengan wajah polos.

"Itu alat untuk tes kehamilan, dan kamu lihat disitu ada strip dua..? itu artinya aku positif hamil mas." Andin menjelaskan dengan gemas, karena melihat sang suami yang sepertinya belum juga paham.

"Oh kamu hamil, kirain apa. Aku sampai kaget denger teriakan kamu taunya ini do...eh bentar-bentar...kamu barusan bilang apa..?Hamil..?kamu benar-benar hamil anaknya aku..?" tanya Al tak percaya. Andin hanya mengangguk.

Melihat anggukan itu Al langsung menjerit bahagia dan memeluk Andin dengan erat. Mengucapkan syukur juga terimakasih pada Tuhan juga sang istri dan melayangkan kecupan-kecupan pada seluruh wajah bulat Andin.

"kita cek ke dokter kandungan sekarang biar tahu berapa usia kandungan kamu." Andin hanya menganggukkan kepala, masih syok dengan respon yang diberikan al.bukan karena tidak suka, tapi Andin takjub dan tidak menyangka bahwa suaminya akan sebahagia ini.

❤️ ❤️ ❤️

Sepulangnya dari dokter, Al langsung menghubungi keluarganya juga keluarga Andin, tidak lupa Michelle, dan Angga. Memberi tahu mereka semua kabar kehamilan Andin dengan semangat, berbanding terbalik dengan Andin hanya diam tak banyak mengeluarkan kata. Memperhatikan Al yang sepertinya heboh sendiri. Ada rasa hangat dihatinya, tapi rasa  khawatir juga ikut mengiringi pikirannya.

Al banyak berkonsultasi dengan dokter cara menangani ibu hamil, mulai dari makanan yang boleh dan tidak boleh di konsumsi Andin sampai bagaimana cara dia memperlakukan itu hamil muda. Andin sampai menepuk jidatnya sendiri, sedangkan dokternya tersenyum geli.

"Ndin, kamu duduk ya,, aku buatkan susu dulu buat kamu.jangan turun dari ranjang..!"peringat Al tegas. Andin hanya menganggukka kepala, menyetujui.

Selesai menyeduh susu vanilla khusus ibu hamil yang tadi sempat Al beli dengan berbagai macam rasa. Al juga tidak lupa mengupas dan memotong-motong buah apel, strawberry, melon, dan kiwi yang kemudian ia bawa ke atas dimana Andin berada. Senyum tak luntur nya dibibir tipis Al , kemudian duduk disebelah Andin yang kini tengah memainkan ponsel.

"minum susunya selagi masih hangat." Al memberikan segelas susu yang dibawanya pada Andin. Meneguk hingga habis setengahnya, kemudian dengan cepat Andin turun dari ranjang dan berlari menuju kamar mandi tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Al yang melongo di tempatnya.

Hoeeekkk....Hoeeekkk...

Mendengar suara itu dengan cepat Al berlari menuju kamar mandi dan mendapati sang istri yang tengah mengeluarkan cairan dari dalam mulutnya. Al memijat-mijat pelan tengkuk Andin yang sebelumnya ia olesi minyak angin, merasa sedih karena istrinya itu belum juga berhenti muntah.

from revenge to loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang