PART 22 "NASI PADANG"

2.1K 191 19
                                    

S.2 Next 3

Seperti ibu hamil lainnya, Andin juga mengalami apa itu yang namanya morning sickness, terhitung pagi ini sudah tiga kali ia bolak balik kamar mandi, dan Al dibuat begitu khawatir.

Dengan pelan Al memijat tengkuk Andin, perut Andin sudah kosong hingga hanya air saja yang keluar, Al mengambil tissue dan mengelap sekitar mulut istrinya.

"Hiks..hiks...hiks.."

Andin terisak pelan, biarlah orang berkata jika dirinya cengeng tapi bagi seseorang Andin hal seperti ini memang sangat menyiksa, Al memeluk Andin dan mengecup puncak kepalanya berharap istrinya lebih tenang dan mualnya berkurang, ada yang bilang bila ibu hamil berada didekat suami maka mualnya akan hilang, dedek bayi nya akan tenang.

Al menuntun Andin ke ranjang dan mendudukkan nya, ia mencium kedua mata Andin dan menghapus air matanya, setelahnya barulah Al mengelus lembut perut Andin yang masih datar.

"Nak, yang tenang yah sma mama, bantu mama ya sayang, biar gk mual terus" ujar Al penuh perhatian, tak ayal hal itu membuat Andin tersenyum.

"Iya papa, aku sayang papa" Andin berucap layaknya anak kecil, ia mengalungkan tangannya di leher Al dan mencium pipinya.

Al mengacak rambut Andin gemas, setelah hamil istrinya ini memang lebih menggemaskan, rasanya Al ingin terus berada di samping Andin.

"Andin makan ya, aku sudah buatin nasi goreng kesukaan kamu loh"

"Mual mas, nanti malah muntah lagi"

"Kalau aku yang suapin di jamin gk bakalan mual, percaya deh"

Andin menatap ragu nasi goreng buatan Al, sebelumnya Andin memang tidak masuk nasi, jika Al harus mengakali nya, bagaimanpun jika karbohidrat adalah sumber nutrisi. Andin tiba-tiba saja enggan memakan nasi putih, ia bahkan terlihat jijik, menurutnya nasi putih terlihat seperti belatung, ada-ada saja memang, untung suaminya super sabar dan perhatian.

"Gak ada yang putih nya kan..?"

"Gak ada ndiinn"

Andin menatap nya selidik, terlihat jelas dirinya masih ragu.

"Mas dulu yang makan coba!"

*Astaghfirullah, sabar Al sabar, Andin mu lagi hamil anakmu batin Al.

Mau tidak mau Al menuruti kemauan istrinya, setelah itu akhirnya Andin mau makan walau hanya beberapa suap.

Sudah pukul 08:00 pagi Al harus segera ke kantor, tanggung jawab dan kewajiban nya sudah menunggu walau dalam hati Al sebenarnya ingin selalu berada di sisi Andin.

"Ndiinn, aku ke kantor dulu yah, gak papa kan..?" Tanya Andin hati-hati, ia takut istrinya marah, sebelum hamil saja Andin sering ngambek gara-gara merasa dinomor duakan.

"Gak papa donk, itukan emang kewajiban mas"

Al sungguh terkesima, aish istrinya tambah dewasa saja, makin cinta saja kalau gini mah, sungguh luar biasa seorang Andin bisa bicara seperti itu.

"Beneran ndin..?"

"Iyalah, udah sana mas cepetan, di kantor kan banyak pekerjaan yang tak diduga, aku gak mau ya suami aku malas-malasan kayak gini..!"

Lah siapa yang malas-malasan..? Gak kebalik tuh..?

"Iya ndiinn, ya udah aku berangkat dulu ya.."

Andin mengangguk sambil tersenyum manis.

"Nanti pulangnya beliin nasi Padang yah"

"Iya, nanti aku beliin" balas Al mengelus rambut Andin yang terurai indah.

from revenge to loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang