Pᴜʟᴀɴɢ Sᴀᴍᴀ Jᴀʏ.

330 58 0
                                    

Sᴇʟᴀᴍᴀᴛ Mᴇᴍʙᴀᴄᴀ




Sasha tak hentinya tersenyum melihat punggung cowok yang ada di depannya. Cowok yang baru beberapa hari yang lalu resmi menjadi pacarnya. Siapa sangka cowok dingin dan cuek seperti Jay bisa berbeda jika dengan Sasha walau masih sedikit cuek. Namun Sasha masih heran mengapa Jay tidak mau memperlihatkan sisi lainnya itu saat di sekolah. Padahal mereka sudah sepakat akan memberi tau teman-temannya soal hubungan keduanya, namun sampai sekarang belum dilakukan.

Bagi Sasha tidak masalah jika memang harus menyembunyikannya untuk sementara waktu, tapi sampai kapan akan seperti. Lupakan saja, toh Sasha sudah bahagia dengan dunianya yang sekarang. Biarkan Sasha merasakan bahagia yang sudah lama tidak ia rasakan.

"Aduh," Sasha mengelus pipi kanannya setelah seseorang menamparnya, Ningning, teman sebangkunya juga sahabatnya, "Kok pipi gue ditampar sih, Ningsih?"

"Bengong kesambet setan sekolah mampus lo," ucap Ningning.

"Ih apaan, siapa juga yang bengong," sanggah Sasha gelagapan.

"Hilih boong, gue tau lo ngeliatin punggung Jay dari tadi, ngapain sih? Lo suka sama dia?"

Sasha menggeleng, "Bukan suka lagi, tapi udah sayang, gimana dong?"

"Dih yang bener aja, eh Jisung ngajak gue ke puncak minggu depan, kan ada libur tuh 3 hari, lo mau ikut gak?"

"Puncak? Wah mau dong, tapi takut gak dibolehin mama, gue tanya dulu sama mama ya?"

"Iya lah harus tanya, mau jadi anak durhaka lo? Ajak juga siapa gitu buat nemenin lo, kasian kalo ntar gue kacangin. Ajak Yedam atau Minhee yang deket sama lo, atau Dongoyo, eh jangan Dongpyo ntar berisik."

"Tenang aja, gue tau mau ngajak siapa, hehe."

"Terserah lo pokoknya orang itu bisa jagain lo dan nemenin lo. Gue sama Jisung mau pacaran juga disana, masa lo mau ngikutin kita kemana-mana."

"Dasar, Ningsih, ngajak-ngajak tapi gak mau diganggu, udah santai aja, gue tau kok mau ngajak siapa."

"Siapa?"

"Kepo, sssstttt... Bu Erla dateng."

Bel berbunyi bersamaan dengan langkah kaki siswa-siswi yang sudah semangat menantikan waktu ini tiba, pulang sekolah. Begitu juga Sasha yang dengan sigap membereskan buku-buku di atas meja serta barang lain yang ada di lacinya.

"Pulang sama siapa?" Sasha mendongak, dilihatnya cowok yang berstatus sebagai pacarnya itu berdiri di depannya.

Sasha menggeleng, "Gak tau, Kak Vernon ada rapat BEM jadi gak bisa jemput, paling ntar pesen ojol," jawab Sasha sambil menutup resleting tas ranselnya.

"Mau dianter?" tanya Jay, Sasha menggeleng lagi.

"Gak, lo ada les kan hari ini?"

"Masih 1 jam lagi, bisa kalo nganter lo doang."

"Oke ayo kita pulang," ucap Sasha semangat, tanpa sadar nada bicaranya agak keras sehingga beberapa temannya yang masih di kelas bisa mendengarnya.

Minhee, Yedam, Dongpyo, Natty, Chowon. Jika ada Ningning, maka bisa dijamin bahwa keadaan akan semakin parah diluar kendali, untung saja Ningning sudah pulang.

"HMMMMM UHUK," suara Dongpyo siap mengoceh, "Ada apa nieh wahai Sasha bubend galak, semangat banget lo pulang, kita? Kita siapa?"

Sasha mendengus, "Kita ya kita semua yang disini dong, siapa lagi?"

"Oops, gue kira kalian berdua," tunjuk Natty pada Sasha dan Jay.

"Bukan urusan lo juga," ucap Jay dingin. Seketika Natty diam dan berbalik untuk membereskan isi tasnya.

"Mau balik, Sha?" kini giliran Yedam bertanya.

Sasha mengangguk, "Iyah, gue balik duluan ya?"

"Hati-hati dijalan," ucap Yedam.

"Tiati beibi," ucap Chowon dan Natty bersamaan.

"Kalo ada monyet jangan ditabrak, ajak kenalan aja siapa tau jodoh," karena ini, Minhee mendapat lemparan penghapus papan tulis dari Sasha yang ternyata sudah berdiri di depan, "Ampun mbak Sasha."

"Udah ayo," ucap Jay seraya menarik kerudung jaket Sasha.

Sementara tukang gibah mulai beraksi, Dongpyo.

"Gue curiga mereka gak lebih dari sahabat," ucap Dongpyo.

"Suuzon," sahut Natty.

"Tau tuh si Dongpyo, udah ayo balik," ajak Chowon pada teman-temannya itu.

Di parkiran, Sasha baru ingat kalau motor Jay itu motor ninja sehingga ia parno.

"Ih motor lo kan ninja," ucap Sasha.

"Emang kenapa?"

"Tinggi, rok gue pendek, jaket gue dipake buat badan, gimana dong?"

"Kan ribet, gue gak pake motor itu hari ini."

"Terus?"

"Tuh," tunjuk Jay pada sebuah motor jenis vespa matic berwarna hijau army.

Sasha meringis, "Ayo buruan balik, hehe, ntar lo telat les."

"Iya iya."

Dari kejauhan, seorang cowok mengamati kebersamaan Sasha dan Jay. Namun pandangannya fokus pada senyuman Sasha, senyuman yang sudah tak pernah dilihatnya lagi sejak hari itu terjadi.

Akhirnya Jay dan Sasha pulang bersama. Jay mengantar Sasha sampai rumah dengan selamat lalu ia berangkat les.

4Ever With U ft Jay Enhypen [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang