The Sweetest Disaster ✅

9. A Photo

  

The Sweetest Disaster

This fic belongs to and written by

Ohpurin

REMAKE by

Me

.

Happy Reading

***

Sebenarnya, Umji masih tak menyukai Taehyung dan kerap kali mengerling tajam pada si taring itu setiap bertemu. Apalagi, sikap Taehyung yang kurang ajar dan selalu tak menghiraukan sopan santun membuat Umji tak henti mendurmel habis-habisan. Ia tak mengerti jalan pikiran pria itu sama sekali. Dimana rasa bersalahnya setelah membuat Sinb begitu banyak menderita?

Di sisi yang lain, Umji begitu risih setiap kali la melihat aura kelam diantara Taehyung dan Sinb. Bukankah rasanya aneh melihat kedua orang bermusuhan ketika akan menikah?

Bagaimanapun, sepasang calon pengantin tak boleh memiliki pertengkaran apapun menjelang pernikahan mereka, bukan?

Krystal pun berpikiran sama seperti Umji. Dan baginya, Taehyung dan Sinb harus berbaikan secara perlahan-lahan, tak bisa dipaksa. Krystal pastinya mengerti bagaimana sulitnya Sinb ketika Taehyung lari dari tanggung jawabnya sebelum anak mereka dilahirkan. Dan ia juga memahami bahwa Taehyung sama sekali belum bisa menerima Sinb dalam kehidupannya -karena ia tahu sejak dulu Taehyung sangatlah keras kepala.

Maka, tak ada cara lain selain melarang orang-orang masuk ke ruangan Sinb selama Taehyung berada di dalam sana. Jangan menjenguk Sinb berjam-jam bahkan menginap selain Taehyung. Itulah kesepakatan baru yang dibuat oleh Umji dan Krystal sebagai bentuk kerjasama tak langsung antara keluarga Hwang dan keluarga Kim.

Dan ini telah memasuki kesekian hari semenjak Taehyung disuruh mendekam di ruang inap Sinb dan harus menginap di sana guna menemaninya. Bayangkan betapa suramnya suasana di dalam ruangan itu karena baik Taehyung maupun Sinb, keduanya tak mau saling berteguran.

Mereka berdua tahu benar, itu memang adalah taktik Umji dan Krystal untuk mencoba mendekatkan mereka berdua. Dan kalau saja bukan karena bentakan garang mereka, Taehyung dan Sinb tak mungkin sudi berdua berada dalam satu ruangan.

Tetapi kian lama, saling mengunci bibir rapat-rapat itu terkadang bisa menyusahkan juga. Sinb terlalu enggan untuk meminta bantuan Taehyung ketika sedang lapar. Dan Taehyung gengsi untuk mengingatkan Sinb saat wanita itu lupa kapan saatnya waktu meminum obat. Terkadang, Taehyung merasa resah sendiri setiap Sinb berkali-kali melewatkan obatnya. Bisa dibilang, ia merasa sangat khawatir-walau ia sama sekali tak mau mengakui perasaan itu.

Namun secara tanpa sadar, Taehyung semakin lama dapat menunjukkan perubahan pada sikapnya. Itu terjadi setiap kali Wonmi terbangun dan menangis tengah malam, sehingga dalam keadaan mengantuk Sinb dan Taehyung harus memomongnya bersama.

Dan barusan terjadi lagi.

Wonmi dengan kebisingannya membuat Sinb dan Taehyung kalang kabut di pagi buta, sekitar jam 2 lewat. Dengan penuh kantung mata mereka berdua berusaha keras membuat Wonmi tenang kembali. Jika sudah seperti itu, Sinb dan Taehyung tak bisa mengingat pada jarak mereka lagi.

Seperti sekarang.

Taehyung yang duduk di tepi ranjang, hanya terus mengarahkan pandang pada Wonmi yang perlahan-lahan lelap di gendongan Sinb yang sedang duduk menyandar di ranjang. Posisi mereka sudah sangat dekat, tak lagi duduk berjauhan seperti yang lalu-lalu.