The Sweetest Disaster ✅

20. Morning Kiss

The Sweetest Disaster

This fic belongs to and written by

Ohpurin

REMAKE by

Me

.

Happy Reading

***

Sinar yang semakin terik itu menembus celah gorden jendela yang masih tertutup, mengakibatkan wanita yang terlelap pulas di kamar itu perlahan mengerjap berat.

Sinb sedikit terlonjak mendapati seluruh kancing kemejanya tanggal, setelahnya mengeluarkan napas lega di kala kesadarannya pulih, sehingga ia baru dapat mengingat jelas semua kejadian malam itu. Malam yang membuat dirinya acak-acakan seperti saat ini.

Taehyung tak ada di sebelahnya, dan hal itu membuat Sinb sedikit kecewa, sampai akhirnya ia mendudukkan dirinya kaget ketika jarum jam di dinding menunjukkan waktu siang hari. Ia bangun sangat sangat terlambat.

Sinb meringis seraya memegang keningnya yang sakit. Bergegas ia mengaitkan beberapa kancing kemeja, beranjak turun dari tempat tidur dan--

"Akk!"

--terjatuh.

Terasa seperti sesuatu yang tak asing Sinb lagi-lagi mengalami ini.

Oh, semua ini salah Taehyung. Pria itu dengan tak ingat waktu terus menghajarnya hingga melewati pagi buta.

"Mommy~ Ommi pulang--"

"Ssh! Wonmi-ya, Mommy masih tidur, Jangan diganggu. Ayo, turun saja ke bawah."

Lamat-lamat Sinb mendengar suara ayah dan anak tepat di luar pintu kamar yang tertutup. Seketika wanita itu panik, bergegas berusaha berdiri sebelum Taehyung membuka pintu. Karena sungguh, jangan sampai suaminya itu mengetahui hal memalukan ini, lagi.

Ah, terlambat.

Pintu dibuka, menampakkan sosok Taehyung dengan kemeja putih dan celana hitam yang biasa ia kenakan. Sinb mendengus kecil, menujukan tatapan memelas pada Taehyung yang menemukannya terduduk memegangi nakas.

Taehyung tertawa kecil menyadari apa masalah yang saat ini istrinya hadapi, melangkah menghampiri lalu seketika mengangkat Sinb ke dalam gendongan bridalnya, persis seperti beberapa tahun lalu. Hanya saja kali ini wanita itu tak meronta, hanya mengatupkan bibirnya yang melengkung ke bawah, meluruskan tatapan merengut sepanjang Taehyung melangkah ke kamar mandi.

"Aku bisa jalan sendiri."

"Oh, maaf." Taehyung berhenti di ambang kamar mandi dan nyaris benar-benar menurunkan Sinb di sana. Tetapi istrinya itu bertingkah sebaliknya, justru mengalungkan tangan di lehernya dan mengeratkan pegangan dengan tautan kesal.

"Turunkan di bak mandi!"

Rengutan itu membuat Taehyung mengulas tawa gemas, kemudian mendekatkan wajah untuk menempelkan hidung mereka berdua. "Kau benar-benar ingin ku-"

"Cukup. Cepat turunkan aku di sana." Sinb meletakkan telunjuknya di bibir Taehyung dan mendorongnya sebelum pria itu menciumnya, menahan Taehyung agar tak menerkam kembali karena sungguh, suaminya adalah penyebab utama sekujur tubuhnya sakit saat ini.

"Aku meloloskanmu kali ini."

Taehyung menurunkan Sinb di bathup, berjongkok di sebelahnya seraya membentuk senyum manis. "Apa lagi yang bisa kubantu, tuan puteri?"