The Sweetest Disaster ✅

12. Second Daddy

 

The Sweetest Disaster

This fic belongs to and written by

Ohpurin

REMAKE by

Me

.

Happy Reading

***

T

aehyung merasa cukup dapat bernapas lega karena Sinb mampu menanggulangi beberapa tunggakan di rumah yang sempat mengalami kenaikan usai pemerintah menetapkan kebijakan baru sejak pergantian para menteri. Hanya saja, ibu satu anak itu masih saja latah setiap bergelut dengan peralatan dapur. Entah sudah berapa kali Taehyung memerintahkannya untuk terbiasa memasak sendiri tapi akhirnya selalu ada saja kegaduhan yang dibuat wanita itu. Meledakkan microwave, contohnya. Taehyung tak tahu bagaimana asal-usul microwave dibuatnya meledak sampai-sampai Wonmi menangis-nangis berlarian keluar ruang makan dan mengira ada bom dari penjahat.

Sudah cukup. Taehyung tak mau ada lagi barang dapur yang tewas karena ulah Sinb jadi mulai saat ini wanita itu tak boleh berkutat di dapur untuk membuat sesuatu yang tak bisa ia masak. Dan pagi ini, seperti biasa Taehyung yang membuatkan sarapan untuk Sinb dan Wonmi sebelum pergi bekerja.

Tak berbeda dari hari biasanya, lagi-lagi, selalu saja ada yang di ributkan olehnya dengan Sinb setiap berhadapan di meja makan. Hanya saja, mengingat sang putri kecil mereka sudah beranjak 3 tahun lebih, mereka sedikit demi sedikit mulai menjaga emosi agar tak terjadi keributan besar di rumah --walau hingga saat ini percekcokan masih saja awam mereka lakukan.

"Pasal 3. Dilarang mengusik urusan pribadi." kecam Sinb penuh makanan ketika sedang merapikan piring-piring kotor di atas meja.

Taehyung berdecak, berdiri lalu berjalan mengikuti Sinb ke dapur. "Tapi ini menyangkut Wonmi!

Jika kau bekerja dan aku bekerja, siapa yang akan mengurusnya? Kau mau menelantarkan anakmu?!"

Sinb mendelikkan matanya sesaat usai meletakkan piring di wastafel. "Kecilkan suaramu. Wonmi akan dengar." Bisiknya tajam.

Belum lama ia berbalik menghidupkan keran, tangan Taehyung meraih lengannya.

"Sin-"

"Pasal 4. Jangan sentuh!"

Taehyung mendengus keras setelah Sinb menghentakkan lengan. "Sinb. Aku tak akan ikut campur kalau saja ini tak berpengaruh ke anakku. Kau mengurus lamaran pekerjaan di perusahaan Minho tanpa sepengetahuan siapapun dan tiba-tiba saja berkata bahwa kau akan mulai bekerja hari ini. Setidaknya kau harus membicarakannya denganku. Aku sedang ada proyek penting yang tak bisa ditunda. Tak ada yang bisa menjaga Wonmi jika kita sama-sama bekerja,"

"Taehyung, Minho tak menawariku pekerjaan yang berat. Aku hanya bekerja sebentar sehari dan dalam seminggu aku punya banyak waktu luang. Tak ada gunanya aku masuk perguruan tinggi jika pada akhirnya tak kugunakan. Lagipula Minho hanya memintaku mengisi posisi staf biasa."

"Tak bisakah kau hanya fokus menjaga Wonmi di rumah? Dia masih kecil dan tidak bisa ditinggal orang tuanya sebentar saja. Aku sudah memberimu cukup uang, kan? Kau masih merasa kurang?"

"Iya, aku merasa kurang. Kau dan aku akan berakhir dua tahun lagi. Aku akan mengumpulkan uangku sendiri agar bisa melawanmu di pengadilan untuk mengambil hak asuh Wonmi. Aku harus memulai karirku dari sekarang untuk anakku,"