6. pacar

1.4K 259 11
                                    

Rosé keluar dari mobil kakaknya sambil menenteng paper bag berisikan baju olahraganya dan jaket Taehyung. Tanpa disadari banyak sepasang mata yang menatap ke arahnya sambil saling berbisik.

"Hey pacar,... jangan lupa jaket," teriak Taehyung dari arah parkiran, senang sekali sepertinya pagi-pagi nongkrong di parkiran. Rosé tak berkutit ataupun menengok, ia semakin mempercepat langkahnya. Mulutnya berkomat-kamit menyumpahi Taehyung.

Sedangkan Taehyung dengan santai tertawa diikuti teman-temannya. Sudah pasti Rosé jengkel lagi. Lihat saja gerakan mulutnya, meski tak bersuara Taehyung bisa membacanya.

"Kasian tertekan tu anak." Jaehyun semakin tertawa dengan apa yang di ucapkannya.

Kemarin saat tahu rumornya dengan Rosé. Bukannya memikirkan cara untuk mengelak, Taehyung malah mendapat ide untuk menjahili Rosé. Ia akan membuat seakan akan rumor diantaranya dan Rosé benar. Taehyung tahu Rosé tidak begitu menyukainya.

Rosé sampai di kelas dengan perasaan lega. Taehyung semakin bertingkah setiap harinya. Bukannya ikut membantu menyangkal rumor tidak benar itu malah semakin membesarkannya seakan itu benar.

"Rosé!" seru Lisa sedikit berteriak. "Katanya lo gak pacaran tapi kata orang orang lo beneran pacaran sama kak Taehyung."

"ihh nggak! Gue gak pacaran, masa lo lebih percaya mereka ketimbang gue Lis."

Bambam yang berada di bangku belakang menyela obrolan meraka. "Bohong. Lo pacaran kan Rosé."

"Apaan sih nggak!" tegas Rosé.

"Ada Kak Rosé?" panggil seseorang dari ambang pintu. Rosé menoleh merasa terpanggil. "Ini dari Kak Taehyung, tadi nitip katanya buat Kak Rosé."

Adik kelas tersebut memberikan satu kotak susu rasa strawberry dengan sticky note yang tertempel. Kini Rosé menjadi pusat diantara teman kelasnya yang kepo dengan isi sticky note yang tertempel.

Semangat belajarnya syg.

"Taehyung!" teriak Rosé menggelegar seisi kelas.

Bambam merebut sticky note itu lalu tertawa bersama Yugyeom. "Pfftt..tuh kan bohong ini buktinya apa."

"Semangat belajarnya sayang," ucap Bambam mengulang bacaan dari sticky note tersebut. "Alay juga."

Rosé sangat malu, teman sekelasnya kompak mengolok-olokinya. Mengapa kehidupan sekolahnya menjadi begini sihhh.

"Lis..." rengek Rosé.

"Gue kecewa sama lo. Lo nganggep gue sahabat gak sih Rosé. Kok lo tega nyembunyiin ini dari gue juga."

Rosé semakin dibuat pusing saat Lisa marah padanya. "Nggak gitu Lis, serius gue gak bohong."

Lisa tak menggubris, ia mengalihkan atensinya dengan mengeluarkan alat tulis dari dalam tasnya. Gara-gara Taehyung juga membuat Lisa salah paham dengan Rosé.

Cukup lama Rosé membunjuk Lisa walau sempat terkena semprotan dari mulut Pak Rangga yang memarahinya karena tak memperhatikan pelajaran, akhirnya Lisa luluh juga. Dengan syarat... harus mentraktirnya mie ayam Pak Tano jam istirahat pertama dan mentraktirnya soto Bu Tano jam istirahat kedua.

Jam istirahat berbunyi Lisa segera menyeret Rosé ke kantin agar tidak mengantre lama untuk memesan mie ayam.

"Lisa lo gak makan mie ayamnya nanti aja istirahat kedua?"

Lisa menggeleng, "keburu laper, jajanan doang gak cukup."

Rosé memesankan satu mie ayam untuk Lisa. Ia pergi ke koperasi membeli minuman dan beberapa camilan saja.

Saat Rosé akan menempelkan bibirnya pada kaleng minuman, ada tangan yang merenggut kaleng minumannya secara tiba-tiba.

Rosé mendongak, ada Taehyung yang sedang meneguk minuman yang dirampasnya dari gengamannya.

"Kok pacarnya gak dibeliin juga."

"Beli sendiri," ketus Rosé.

Lisa sedikit tersedak saat melihat kehadiran Taehyung. Lisa yang sudah mendengar semua penjelasan Rosé tak ingin ikut campur kedalam masalah mereka. "Rosé gue gabung sama Mina aja ya, dah."

"Lisa jangan tinggalin gue." Rosé berusaha menahan, tetapi memang bajingan Lisa tetap meninggalkannya. Mau ikut pindah juga tidak boleh.

"Ada pacar lo kan di sini," ucap Taehyung mengedipkan sebelah matanya. Ingin rasanya Rosé muntah ditempat.

"Apaan sih. Gak lucu, kita gak pacaran!"

Taehyung tak menggubris, melainkan mulai membuka jajanan yang Rosé beli dan memakannya. Rosé semakin kesal jajanan yang dibeli dengan uangnya habis dimakan Taehyung.

Rosé melihat sekitarnya, kini ia benar-benar memjadi pusat perhatian. Taehyung yang sadar dengan raut wajah Rosé semakin merapatkan jaraknya dengan Rosé.

"Lo apaan sih!" Rosé yang akan bangkit kembali ditarik oleh Taehyung agar duduk kembali. "Lo gak boleh pergi. Gue belum minta nomor lo."

"Buat apa nomor gue."

"Buat ngabar ngabarin lo lah kita kan pacaran, sayangg." Taehyung membesarkan suaranya di akhir kata dengan mesra.

"Najis, gausah disengajain deh!"

"Kasih nomor lo." Pinta Taehyung mengeluarkan ponselnya.

"Ogah." Taehyung yang mendengar jawaban itu mulai merangkul bahu Rosé. "Jangan macem macem!" Rosé yang risih sedikit memberontak agar Taehyung melepaskan rangkulannya.

"Kalo gak mau lebih dari ini turutin permintaan gue. Kasih nomor lo," ujar Taehyung mulai dengan nada serius.

Rosé merebut ponsel Taehyung dan mengetikan nomornya disitu sebelum Taehyung semakin macam-macam dengannya.

Taehyung yang sudah mendapatkan nomor Rosé tersenyum lebar. "Anak pinter. Jangan lupa bales chat gue." Ia mengacak-acak rambut Rosé lalu pergi dari hadapan cewek yang kini dinotabekan sebagai pacarnya.

Rosé menatap Taehyung yang menjauh dari mejanya untuk begabung lagi di meja teman-temannya. "huh!" Dengus Rosé membawa sisa jajanannya dan pergi kembali ke kelas.

.

.

.

To Be Continued.

KifferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang