Esok hari, Rosé menggerutu kesal ketika masuk sekolah. Bukan karena masih mengantuk bangun terlambat lagi, tetapi karena permintaan Taehyung untuk mentraktirnya seharian penuh. Bayangkan tadi pagi, kaki baru melangkah masuk di gerbang sekolah Rosé sudah dicegat dan mengatakan untuk mentraktir Taehyung seharian penuh tanpa bernegosiasi terlebih dahulu dengannya.
Menurut Rosé itu sudah masuk ke dalam perilaku bullying. Bagaimana mungkin Taehyung ingin Rosé mentraktirnya seharian penuh di sekolah sebagai pembuktian permintaan maafnya. Gila!
"Arggh!! Dia gak tau malu banget gak sih. Kenal aja ngga. Ini namanya buli anjing!" lontar Rosé menggebrak meja.
Lisa sudah dibuat pusing dengan gerutu frustasi Rosé. Ia hanya bisa mengelus-elus punggung Rosé untuk menenangkan.
"Gapapa dari pada lo gak dimaafin sama sekali," seru Lisa.
"TAPI GAK PERAS UANG GUE JUGA KALI!"
"Udah ah budeg lama lama kuping gue. Ayo ke kantin."
Rosé menggeleng cepat menolak ajakan Lisa, sudah pasti sekarang Taehyung sudah menunggunya di kantin.
"Ayo ah gue malu sendirian ke kantin." Lisa mulai menyeret Rosé yang bersi keras untuk duduk di kursinya.
Akhirnya juga Rosé berakhir bersama Lisa berjalan menuju kantin. Di kantin banyak murid berlalu lalang bergantian ke setiap warung yang ada di kantin.
Baru kali ini Rosé gugup berada di kantin, biasanya juga semangat untuk jajan. Ia memperhatikan setiap sisi kantin berharap tak bertemu dengan cowok tadi pagi yang mencegatnya. Rosé menghembuskan napas lega karena tak menemukan keberadaan Taehyung.
"Bawa uang banyak kan lo."
Rosé terlonjak kaget saat ada suara berat berbisik di belakangnya, benar-benar tepat di telinga. Horor sekali..
"Nggak, makannya jangan beli banyak banyak!" peringat Rosé, ketar-ketit jika uang bulanannya akan habis hari ini.
"Gue sih gak bakal rakus cuma gak tau temen-temen gue." Taehyung menatap teman-temannya yang mengintili di belakang.
Rosé mengernyitkan dahinya lagi sambil matanya ikut membulat sempurna, mendesak Taehyung untuk menjelaskan.
"Bukan gue doang yang lo traktir tapi semua tim basket kemarin juga," jelas Taehyung.
Rosé membelak, ia benar-benar akan dibuat bangkrut.
"Lo ngatain gue kemarin sama aja lo ngatain tim gue. Makannya lo harus nebus kesalahan lo sama semuanya."
"Gak bisa gitu dong kak, simpatinya mana." protes Rosé dengan nada lemah, betapa putus asanya ia sekarang.
Taehyung mencibir lalu melewati Rosé dan bergabung bersama teman teman se-timnya yang sudah lebih dulu memilih meja.
"Beli sesuka kalian adik kelas kita yang traktir!" ujar Taehyung yang dapat terdengar jelas di telinga Rosé.
"Yeay, thank u neng cantik!"
"Waduh, ketimpa rejeki apa gue sekarang, thank you ya!"
Berbeda dengan para pemain basket yang bersemangat itu, bada Rosé sudah lesu dan pucat.
***
Apes. Sudah tadi uang sakunya habis diperas untuk mentraktir semua anggota tim basket sekarang, ketika ingin pulang tidak ada yang menjemputnya hari ini. Terpaksa memakai bus untuk sampai rumah karena uangnya tidak cukup untuk memesan ojek online seperti biasa.
Tiba bus tujuannya, Rosé masuk ke dalam bus dan memberikan uang cash 2.000 di awal pada supir. Namun uang recehnya itu sama sekali tak diterima oleh supir bus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiffer
Teen Fiction"Kak Taehyung main gak becus!" Hanya karena teriakan Rosé di stadion, dirinya selalu berurusan dengan sang kapten basket sekolahnya. Suasana hati Rosé menjadi buruk jika Taehyung mulai berbuat ulah dengannya. Untungnya ada Jungkook yang dapat membua...