"Dihukum?" ujar seseorang yang tiba tiba berada di samping Rosé menyamai langkah kakinya. Siapa lagi jika bukan Taehyung.
"Lagi olahraga."
"Alah bilang aja iya."
"Ngapain sih ngikutin, bolos ya."
"Asal nuduh, lagi gada guru."
Taehyung terus mengikuti Rosé sampai putaran terakhir. Setelah menyelesaikan hukuman, Rosé meneduh di sisi lapangan bersama Taehyung yang sedari tadi mengikutinya.
"Bagi minum dong Rosé," imbuh Taehyung langsung merenggut botol air mineral dari genggaman Rosé.
Rosé menatap aneh pada Taehyung, ia yang lebih banyak berlari tetapi Taehyung yang terlihat lebih kehausan.
Botol air mineral itu dikembalikan dengan sisa air yang bahkan kurang dari setengah botol.
"Buat lo aja semuanya!" Rosé bangkit ingin pergi ke kantin membeli air mineral baru.
Taehyung ikut bangkit dan mengikuti Rosé dari belakang.
Kondisi kantin sudah ramai banyak sekali yang jamkos pagi ini ternyata. Rosé mengambil air mineral lalu duduk di salah satu meja kosong.
Hening, tidak ada percakapan antara Rosé dan Taehyung di meja. Taehyung fokus memperhatikan Rosé yang juga sedang fokus pada ponselnya.
Dipikir-pikir Rosé memang sangat cantik jika dilihat dari dekat.
"Ternyata lo cantik juga Rosé."
"Ck, dari mana aja baru tau kalo gue cantik."
"Cocok sama gue."
Mendengar penyataan Taehyung, Rosé mendingak mengalihkan pandangannya dari ponsel, menatap Taehyung intens.
Tak kalah intensnya, Taehyung menatap sorot mata Rosé dalam. Beberapa detik itu terasa nyaman hanya sekedar menatap mata seseorang. Tetapi lagi nyaman-nyaman beradu tatapan, Rosé memutuskan tautan tatapan mereka.
"Lo kurang ganteng, gak cocok sama gue."
Minumnya habis bertepatan dengan bell istirahat yang berbunyi, terlihat arus murid berdatangan dari pintu kantin menyerbu para penjual makanan.
"Udah, gue mau balik kelas." Rosé merasa sedikit tidak nyaman saat kantin mulai ramai dan berisik.
Baru sempat Rosé ingin melangkah untuk kembali ke kelas Taehyung dengan lihai menarik Rosé kembali menghadap padanya.
Cup
Rosé terbelak saat Taehyung berhasil mencium pipinya. Ciuman yang nyaring, mengundang atensi orang melirik mereka. Bukan hanya Rosé saja yang kaget dengan apa yang barusan terjadi tetapi murid murid yang melihatnya juga.
Tanpa rasa bersalah Taehyung menunjukan senyumannya, lalu mendekat dan berbisik. "Gue gak main main sama omongan gue Rosé."
Dengan menahan rasa malu dan jengkel, Rosé menarik Taehyung untuk ikut bersamanya. Rosé membawa Taehyung ke taman sekolah yang kini sepi."Maksud lo apaan sih pake nyium segala. Udah tau banyak murid lo gak malu apa?!"
"Lah, gue nyium lo kemauan lo sendiri bukan? Gue udah bilang jangan blokir gue, eh ternyata lo tetep blokir gue. Itu pilihan lo," balas Taehyung enteng.
"Tapi- Akhh! Serah lo nyebelin banget jadi orang, ngancurin mood mulu. Jangan ngomong sama gue!" Ingin Rosé melangkah pergi melewati Taehyung jalannya kembali di hadang oleh cowok itu.
"Awas!"
"Gue gak suka lo sama Jungkook."
Rosé mendongak, berdecak pelan. "Lo gak ada hak larang gue!"
"Gue serius, dia bukan orang baik."
"Gue gak tau apa yang ngebuat lo bilang Jungkook gak baik yang jelas gue tau kalo Jungkook selalu bersikap baik ke gue."
"Rosé."
"I dont fucking care about pendapat orang lain tentang dia, karena gue pun punya pendapat sendiri. Dan lo gak ada hak ngatur-ngatur gue!"
"Kalo gitu kita pacaran!" pekik Taehyung.
Rosé menatap geli, tahu kalau Taehyung hanya sekedar bercanda. Mimpi buruk juga baginya jika harus memiliki hubungan dengan orang menyebalkan seperti Taehyung.
"Gue suka sama lo."
"Jangan becanda."
"Gue gak becanda. Gue suka sama lo."
***
Kelas sedang sepi karena teman-temannya pasti masih berada di kantin. Pikiran Rosé sedikit berantakan sekarang. Ucapan Taehyung terus terbayang dibenaknya.
Rosé berdecih pelan, ia pikir tidak mungkin Taehyung menyukainya, mereka memiliki kesan buruk satu sama lain.
Dan Rosé juga memikirkan apa perkataan Taehyung tentang Jungkook. Sebenarnya ada hubungan apa antara mereka, mengapa kelihatannya Taehyung sangat tak menyukai Jungkook dan meminta Rosé untuk menjauh dari Jungkook.
"Rosé!" teriak Lisa yang baru memasuki kelas dengan napas yang tergesa gesa.
"Rosé gila lo harus liat ini!" Lisa menyodorkan handphone-nya untuk memperlihatkan sesuatu pada Rosé.
Rosé terbelak memperhatikan foto yang menunjukan Taehyung yang tengah mencium pipinya tadi di kantin.
"Wtf.. siapa yang motoin."
"Terus ini foto katanya udah kesebar. Nah loh Rosé siap siap dipanggil bk."
Rosé menganga, mengapa bisa fotonya menyebar dengan cepat. "Tau dah gue pusing."
Lagi lagi karena Taehyung, Rosé sudah sangat geram dengan kakak tingkatnya itu. Menyesal sekali saat di stadion ia meneriaki nama Taehyung yang menjadi awal mula ke apesannya.
Jika ia bisa menjaga mulutnya hari itu, harinya akan tenang tanpa mengenal Taehyung sepertinya.
.
.
.
To Be Continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiffer
Teen Fiction"Kak Taehyung main gak becus!" Hanya karena teriakan Rosé di stadion, dirinya selalu berurusan dengan sang kapten basket sekolahnya. Suasana hati Rosé menjadi buruk jika Taehyung mulai berbuat ulah dengannya. Untungnya ada Jungkook yang dapat membua...