13. Kalah

1K 220 25
                                    

Kelas Rosé kini tengah berisik oleh teriakan-teriakan teman-temannya dikarena kan sekolah tengah mengadakan rapat guru, jadi KBM tidak dilakukan.

Kala kegabutan kelas yang tidak jelas, Bambam mendadak mencetuskan ide untuk menonton pertandingan bola di TV kelasnya.

"Ayo kalian kubu mana Italia atau Inggris. Kita taruhan menang kalah!" ujar Bambam antusias menyampaikan idenya.

"Ayo lah, Bam. Kubu Inggris duduk di kanan! Kubu Italia duduk di sebelah kiri," imbuh Yugyeom, mengisyaratkan dengan tangannya.

Rosé yang sebenarnya kurang mengerti memilih untuk duduk bersama Lisa di kubu inggris.

"Taruhannya apa?" tanya Lisa mewakili teman sekelas yang lain.

"Minta tanda tangan semua kakak kelas!" seru Bambam.

"Woi yang betul dikit kalo ngomong!" protes Yuju tak habis pikir.

"Yang gak setuju, out!" balas Bambam.

Akhirnya semua sibuk memperhatikan layar televisi, fokus pada pertandingan bola yang cukup sengit. Bahkan Rosé yang tidak begitu mengerti ikut antusias mengikuti setiap bola berpindah.

Kelas yang awalnya berisik, semakin saja berisik. Bagaikan hanya kelas mereka yang ada di sekolah ini.

"AAAAAAAAAAAAA HORE HORE HORE HORE HORE!!!"

"ITALY NOMBER ONE!"

"WUHUUU MENANG!"

Pekik Bambam dan teman-teman sebarisannya. Dari pekikan itu sudah tahu kan siapa yang kalah?

"Itali nih boss. Lo semua yang kalah taruhan siapin pulpen dan kertas ya adik-adik, HA .. HA .. HA." Bambam tertawa ala tokoh jahat diakhir kalimatnya.

"Dasar jamet!" umpat Lisa, beranjak berdiri dari tempatnya lalu mengambil pulpen dan juga kertas di mejanya.

Bukan hanya Lisa, Rosé yang juga duduk di samping Lisa melakukan hal yang sama. Kalau yang lain terlihat tidak senang, Rosé malah senang mendapat taruhan tersebut. Menurutnya lucu saja mengumpulkan tanda tangan kakak kelas mereka. Anggap saja sebagai kenang-kenangan sebelum mereka lulus.

Pentolan pendukung Timnas Inggris beramai-ramai mengunjungi lantai kakak kelasnya untuk menagih setiap tanda tangan.

Baru turun dari lantai tiga. Tiba-tiba Lisa terus mengeluh sambil memegangi perutnya. "Cok, gue harus melahirkan dulu ini!"

"Pantes bau, sana!" Rosé menutup hidungnya seakan mencium bau, padahal tidak ada bau yang aneh.

Rosé menunggu dibangku koridor lantai satu sambil melihat-lihat koleksi tanda tangannya. Tahu-tahu Rosé sadar kalau dia belum dapat tanda tangan Taehyung, padahal seingatnya ia sudah mengunjungi kelas kakak kelas genit itu.

Tabiat manusia memang kalau dicari suka hilang, kalau tidak dicari selalu muncul.


Tidak lama, Lisa kembali dari toilet dengan wajah lega.

"Tadi gue ketemu Kak Taehyung, Jimin, sama Doyoung di lapangan B. Ayo ke sana," ajak Lisa.

"Nitip aja gue mah."

KifferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang