Langka

37 6 0
                                    

Tercipta menjadi yang beda
Bukan mauku beringsut jauh
Menyesap kesepian yang terasa pahit
Menjadi asing di dalam ramai

Dari luar tabir yang engkau lihat
Tersembunyi cela yang kututup rapat
Ia menabur dalam raga dan pikir yang kumiliki

Kadang kurasa aku kuno
Tak selaras dengan jaman yang melesat maju

Wajah yang masih teramat polos
Tak ada niat memberi warna

Raga yang segemulai ilalang di padang rumput
Tak bisa mencoba lincah walau waktu  memaksa susah

Itu lah sebaris alasan
Mengapa kusukai menutup diri
Memberi pembatas bagi siapapun yang hendak masuk
Agar tak kecewa saat tahu yang sebenarnya


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Untuk siapapun yang membaca ini, yang mungkin juga sempat mencoba menyelami sajak-sajak sebelumnya ... Jangan bertanya, "Mengapa sepertinya hanya ada lara dalam hidupnya?" Gak gitu sih sebenarnya 😅

Jadi, walaupun bahagia yang kurasakan kata-kata haru lebih kujadikan pilihan untuk kutulis dalam puisi. Sehingga siapa yang membacanya benar-benar menggunakan hati, ingin menangis mengucap syukur.

Tapi emang sih di lapak ini lebih diutamakan yang sedih-sedih aja. Supaya lebih terasa gitu feel-nya :v

Jangan ada yang merasa terbebani, mencoba-coba mencari tahu apa arti sebenarnya dari puisi-puisiku. Kalau ada yang terasa ambigu, ya itu hanya permainan diksi dariku.

Kebenarannya adalah apa yang sempat kita bicarakan.

Serpihan Hati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang