Tersenyum Lah Nona

24 6 2
                                    

Nona,
Lihat lah mawar ini
Cantik seperti dirimu
Walaupun kini mulai layu
Bukan kah besok atau entah kapan, akan muncul kuncup baru?

Nona,
Bawa sini tanganmu yang terkena duri itu
Biar kuobati dengan ramuan penentram hati
Aku masih menyimpannya di lemari syukur

Nona,
Ingat kah kau saat kita sama-sama duduk bersimpuh di hamparan sajadah
Menatap kosong kedua tangan yang menengadah
Lalu merapalkan doa-doa, yang kita yakini selalu didengar-Nya

Kita menangis saat itu
Mukaku dan mukamu basah, kain yang kita kenakan pun ikut lembab
Benar memang, jika permata yang kita pinta tak langsung diberi-Nya
Tapi, kau tidak lupa kan Nona?
Waktu itu kita punya penggantinya

Nona, bersabar lah
Bila berat... Kau tidak sendiri
Ada aku di sini
Aku, sisi lain dari dirimu
Dan kita masih punya Tuhan
Yang selalu siap menjadi sandaran

Tersenyum lah, Nona
Kau sangat manis
Bahkan mentari pun tak ingin kalah dariku untuk melihat wajahmu

Serpihan Hati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang