Namun beruntung nya adalah hanya ada 1 zombie. Dan itu pun bisa di kalah kan hanya dengan 3 peluru pistol yang di pegang oleh evan.
Aldari dan leon yang menyaksikan nya dari belakang punggung evan, hanya terkejut tak main. Mereka merasa takut dan kaget. "a-apa ya-yang baru saja t-terjadi?" ucap ter engah-engah aldari. "baiklah, lebih baik rumah ini kita kunci secara paten." Ucap davina dari belakang sana yang sudah menyaksikan sedari tadi. "sejak kapan kau ada di sini?" tanya evan. "sedari tadi, saat kau menembakan peluru yang ke tiga." Ucap santai davina. "what the f*ck!? Kenapa lu nggak bilang dari tadi?!" amuk evan. "kan lu lagi fokus buat nembak zombie nya. Dalam menembak di butuhkan ke fokusan." Ucap davina sambil mempraktek an bentuk pistol dari tangan. "hah...yasudah lah semua nya, lebih baik kita lanjut tidur saja. Malam masih panjang." Ucap evan sembari menuju tempat tidur yang di setujui oleh semua orang.
Mereka semua pun tidur sampai matahari terbit.
"all right everyone. Disini kita sudah berkumpul. Saat nya untuk mandi,sarapan, lalu menyiapkan mobl untuk di modifikasi, dan bersiap-siap untuk pergi ke luar yang sungguh ganas itu." Ucap davina dengan di tekanan kata akhir. Semua orang pun mengangguk.
Mereka pun mandi, lalu setelah itu sarapan dan mereka pergi ke gudang bawah.
Mereka membantu davina dan evan untuk menyiapkan semua barang-barang, untuk mobil. Seperti perkakas, potongan kayu, baja, dan lain nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVAL FROM THIS WORLD
Terrorpenyebaran virus zombie semakin hari semakin naik. lalu pemerintahan menyuruh agar para masyarakat berkumpul di pusat bantuan. dan pemerintah mengatakan, "siapa saja yang masih hidup dan belum menjadi zombie itu harus segera pergi ke pusat bantuan...