TLL. Problematika

5 0 0
                                    

Setibanya direstoran, Raisa mencabik cabik bukunya dengan bolpoin. Perasaannya masih kesal karena dibuat menunggu kabar dari Aldo sampai detik ini.

"Heran deh gwe Ama Lo. Akhir akhir ini wajah Lo sering ditekuk gitu. Kenapa? Lagi ada masalah sama Aldo?"

"Hmmm"Raisa yang malas bicara hanya menjawab dengan deheman.

"Kenapa lagi?"

"Tahu tuh orang. Ilang ilangan mulu. Masa semaleman gwe nggak dikasih kabar apapun. Ya kali cuma tanya lagi apa gitu doang kan seneng. Lah ini entah ketelen planet mana bisa sampe detik ini nggak ada kabar apapun"

"Masa sih? Tapi tadi malem gwe live di Instagram kayanya ada Aldo juga deh nonton"

Raisa menoleh ke arah Ana. "Aldo nonton Lo live di Instagram? Yang bener aja. Tapi kok WhatsApp nya off dari jam 5 sore ya"

"Ih beneran. Gwe coba cek lagi ya"Ana mengambil ponselnya. Kemudian membuka salah satu aplikasi dan mencari nama Aldo disana.

"Nih ketemu"tak butuh waktu lama Ana berhasil menemukannya.

Mata Raisa membelalak melihat akun milik sang pacar berada dibarisan penonton. Sungguh tidak bisa dipercaya nama Aldo tertera dengan jelas disana.

"Emang Lo nggak buka Instagram tadi malem?"

"Akhir akhir ini gwe jarang main Instagram. Gwe sibuk ngerjain tugas kampus. Gwe pegang hp juga paling kalo ada WhatsApp yang masuk"suara Raisa seketika melemah. Entah kenapa tiba tiba pandangannya buyar,kepalanya terasa sangat pusing. Dan hampir saja tubuh Raisa terjatuh ke lantai jika bukan Ana yang menahannya.

"Ya ampun Sa, kenapa lagi Lo?"tanya Ana khawatir.

"Kepala gwe pusing banget sa"rintih Raisa sambil terus memegangi kepalanya.

"Perlu gwe mintain izin ke bos besar buat Lo pulang aja?"

"Nggak usah. Gwe cuma butuh istirahat sebentar. Mending Lo balik kerja deh,pelanggan didepan nungguin tuh. Jangan sampe ketahuan bos besar ntar malah jadi berabe urusannya"suruh Raisa pada Ana.

"Beneran Lo nggak papa?"namun Ana tak cukup tega meninggalkan sang sahabat dalam kondisi seperti itu.

"Iya"Raisa mengangguk,menegaskan kembali kalau dirinya bisa tanpa Ana disisinya.

Sepeninggalnya Ana,Raisa terdiam seorang diri. Fikirannya tengah berkecamuk meningat perlakun Aldo yang begitu tega membohongi nya.

Bagaimana tidak? Setahu Raisa selama ini laki laki itu tidak suka main Instagram. Yang Raisa tahu Aldo sibuk bekerja dari pagi sampai malam. Ia pun percaya akan hal itu. Tapi kenyataan yang ia terima barusan membuat nya semakin kecewa pada laki laki itu.

Raisa membuang nafasnya gusar. Sebisa mungkin menahan air matanya agar tidak jatuh. Apa kata teman temannya jika melihat dirinya tengah selemah ini.
***

Jadwal kuliah Raisa hari ini libur. Jadi sepulang kerja ia langsung pulang ke rumah. Toh ia berniat menelfon Aldo setibanya di rumah. Raisa ingin meminta penjelasan dengan yang terjadi tadi malam.

"Hallo. Assalamualaikum a"sapa Raisa.

"Wa'alaikumsalam. Tumben kamu jam segini nelfon. Nggak ada kuliah emang?" Suara Aldo terdengar ketus dari ujung sana. Namun bukan hal yang mengejutkan bagi Raisa. Dirinya sudah faham betul bagaimana sikap Aldo. Hanya saja terkadang kemauannya sulit ditebak oleh fikiran pendek Raisa.

"Nggak ada. Kan kuliah Raisa cuma hari Senin,Rabu sama Sabtu doang a. Oya a, Raisa pengin tanya sesuatu sama aa?"

"Tanya apaan? Jangan berbelit-belit. Aa lagi sibuk"

The Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang